Makna Hauqalah

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Makna Hauqalah kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Makna Hauqalah mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

“Tidak ada kemampuan bagi kami dalam melakukan amalan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah, dan tidak ada kekuatan bagi kami untuk meninggalkan maksiat kecuali dengan pertolongan dari Allah (pula).” (ad-Dur al-Mantsur, Juz 9 hal. 548)

Melanjutkan pembahasan kitab Matan Safinah an-Najah karya asy-Syaikh Salim bin Sumair al-Hadhrami rahimahullah, pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskan mengenai makna Hauqalah yang tertulis dalam Muqadimah Matan Safinah an-Najah. asy-Syaikh Salim bin Sumair al-Hadhrami rahimahullah berkata:

بسم الله الرحمن الرحيم .
الحمد لله رب العالمين ، وبه نستعين على أمور الدنيا والدين ، وصلى الله وسلم على سيدنا محمد خاتم النبيين ، وآله وصحبه أجمعين ، ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم .

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji milik Allah Rabb semesta alam. Dengan-Nya kami meminta pertolongan dalam urusan dunia dan agama. Semoga shalawat dan salam Allah atas tuan kita Muhammad penutup para Nabi, keluarganya, dan Sahabatnya semua. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia.”[1]

(ولا حول ولا قوة إلا بالله)

asy-Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi rahimahullah berkata:

لا حول و لا قوة إلا باالله العلى العظيم أى لا تحول عن معصية الله إلا بالله و لا قوة على طاعة الله إلا بعون الله .

“(Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah) maksudnya adalah tidak ada yang menghalangi dari maksiat pada Allah melainkan dengan pertolongan Allah dan tidak ada pula kekuatan untuk melakukan ketaatan pada Allah selain dengan pertolongan Allah.”[2]

Mengenai makna hauqalah, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma menafsirkan:

لاحول بنا على العمل بالطاعة إلا بالله ، ولا قوة لنا على ترك المعصية إلا بالله .

“Tidak ada kemampuan bagi kami dalam melakukan amalan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah, dan tidak ada kekuatan bagi kami untuk meninggalkan maksiat kecuali dengan pertolongan dari Allah (pula).”[3]

Kalimat Hauqalah memiliki makna isti’anah (memohon pertolongan), tawakal dan iftiqar (membutuhkan), yang berarti jika seseorang mengucapkan kalimat hauqalah berarti dia telah berikrar dengan memohon pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar diberikan kekuatan dalam melaksanakan ketaatan serta meninggalkan kemaksiatan. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ


[1]Matan Safinah an-Najah, hal. 15
[2]Kasyifah as-Saja, hal. 33
[3]ad-Dur al-Mantsur, Juz 9 hal. 548



Referensi

  • al-Imam Jalaluddin ‘Abdurrahman bin Abu Bakar as-Suyuthi. ad-Dur al-Mantsur fi at-Tafsir bi al-Ma’tsur. 1424 H. Markaz Hijr li al-Buhuts wa ad-Dirasah al-‘Arabiyyah wa al-Islamiyyah Kairo.
  • asy-Syaikh Abu ‘Abdul Mu’thi Muhammad Nawawi al-Bantani al-Jawi. Kasyifah as-Saja Syarh Safinah an-Naja. 1432 H. Dar Ibn Hazm Beirut.
  • asy-Syaikh Salim bin Sumair al-Hadhrami. Matan Safinah an-Najah fii Maa Yajibu ‘alaa al-‘Abdi lii Maulah. 1430 H. Dar Ibn Hazm Beirut.

Judul :Makna Hauqalah
Link :Makna Hauqalah

Artikel terkait yang sama:


Makna Hauqalah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makna Hauqalah"

Posting Komentar