Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Profil Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang dan Sejarahnya kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Profil Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang dan Sejarahnya mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Add captionProfil Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang dan Sejarahnya |
Benangmerahdasi -Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Magelang
A. PROFIL PESANTREN
1. Nama : Asrama Perguruan Islam (API)
2. Alamat : Desa Krajan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
3. Telp : (0293)3149003
4. Pendiri : KH. Chudlori bin Ichsan
5. Tahun Berdiri : 1944
6. Pengasuh : KH. Abdurrahman , H. Ahmad Muhammad
7. Ciri Khas : Fiqih dan ilmu alat
Pondok pesantren salaf dengan nama Asrama Pendidikan Islam (API) didirikan oleh KH. Chudlori bin H. Ichsan di Desa Krajan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang pada 1 Oktober 1944. Bagi masyarakat, nama Desa Tegalrejo lebih populer disebut sebagai nama PP tersebut daripada nama resminya : Asrama Pendidikan Islam.
Kekejaman Belanda semasa perang kemerdekaan II tahun 1948-1949 sangat dirasakan oleh segenap santri dan pengasuh Ponpes ini. Bangunan-bangunan pesantren yang ada beserta kitab-kitab milik para pengasuh pada 1948 dirusak dan dibakar oleh Belanda. Akibatnya, selama satu tahun penuh setelah peristiwa itu, kegiatan PP Tegalrejo mengalami fathrah (vakum), tanpa kegiatan.
Baru pada 1950, oleh KH Chudlori menantu KH Dalhar (pengasuh PP Watucongol), PP Tegalrejo dibangun lagi. PP ini telah banyak melahirkan alumni yang menjadi tokoh masyarakat. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mantan ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama sekaligus mantan Presiden RI tercatat sebagai salah seorang alumni pesantren ini.
Di lingkungan Pesantren Tegalrejo terdapat beberapa buah Ponpes. Diantaranya Ponpes Muttalibin (Pengasuh : Kyai Muthalib, saudara KH. Abdurrahman), Ponpes Tarbiyatun Nisa’ (Pengasuh : KH. Mudrik Chudlori), Ponpes API Putri (Pengasuh : Kyai Damanhuri, menantu Kyai Chudlori Ihsan).
Baca Juga:
- Serajah dan profil Pondok Pesantren Pabelan Magelang Jawa Tengah
- Serajah dan profil Pondok Pesantren Al Asy' ariyyah Wonosobo Jawa Tengah
- Serajah dan profil Pondok Pesantren Al Fatah Banjarnegara Jawa Tengah
- Sejarah dan profil Pondok Pesantren Wathoniyah Islamiyah Banyumas
- Sejarah dan profil Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin Cilacap
B. KEGIATAN PENDIDIKAN
1. Pendidikan sekolah
Program pendidikan yang diselenggarakan sejak dahulu menggunakan sistem klasikal. Bentuk pendidikan yang ada berupa madrasah yang terdiri dari 7 kelas. Kurikulum yang dipakai dari kelas 1 sampai kelas terakhir secara berjenjang mempelajari khusus ilmu agama, baik itu fiqih, aqidah, akhlak, tasawuf dan ilmu alat yang semuanya dengan kitab berbahasa Arab.
Kelas satu sampai dengan terakhir di PP Tegalrejo oleh masyarakat lebih dikenal dengan nama kitab yang dipelajari. Tingkat I dikenal dengan Jurumiyah Jawan, tingkat II dikenal dengan Jurumiyah, tingkat III dikenal dengan Fathul Qorib, tingkat IV dikenal dengan Alfiyah, tingkat V dikenal dengan Fathul Wahhab, tingkat VI dikenal dengan al Mahalli, tingkat VII dikenal dengan Fathul Mu’in dan tingkat VIII dikenal dengan Ihya’ Ulumiddin.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Sejak tahun 1993, Ponpes Tegalrejo setiap bulan Ramadhan mengirimkan santri seniornya ke daerah yang membutuhkan mubaligh. Daerah yang sering mengajukan permintaan antara lain daerah Gunung Kidul, Bojonegoro, Sragen dan Banyumas. Selain itu juga terdapat kegiatan bahtsul masail, jam’iyatul quro, dan khotbah komplek.
Kemudian terdapat pertemuan setiap hari senin yang dihadiri oleh alumni. Pertemuan ini dikenal sebagai acara Seninan. Pertemuan mutakhorijin (alumni) diselenggarakan setiap 35 hari sekali yaitu pada hari ahad kliwon. Acara ini lebih dikenal sebagai acara Selapanan.
3. Ciri khas : Ponpes Tegalrejo dikenal dengan sistem salafnya yang mempelajari ilmu fiqih beserta ilmu-ilmu alatnya.
C. PENGADAAN MAKAN SANTRI
Untuk pengadaan makan sehari-hari, para santri secara jam’iyyah membayar iuran perbulan sebesar harga beras/jagung ± 10 kg atau kesepakatan pengurus kamar. Pembayaran syahriyyah ini diberikan kepada seksi jam’iyyah kamar, selanjutnya seksi jam’iyyah membelanjakan serta memasak nasi (atau orang yang ditunjuk).
Adapun untuk sayur dan lauknya, para santri membeli sendiri di kantin-kantin yang tersedia di dalam Pondok. Sedang untuk makan para ustadz dan pegawai, disediakan kantin oleh PP dengan cara membelinya.
Source :
direktori pesantren
kementerian agama RI
Masjid Fajar Falah Pondok Pesantren API ASRI Tegalrejo
Santri Putra
DASI Dagelan Santri Indonesia
Link :Profil Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang dan Sejarahnya
0 Response to "Profil Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang dan Sejarahnya"
Posting Komentar