Terjemah Matan Safinah an-Najah (Kitab Haji) mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
“Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.” (HR. at-Tirmidzi no. 2647)
Kitab Matan Safinah an-Najah (متن سفينة النجاة) atau yang lebih sering disebut kitab Safinah merupakan sebuah kitab yang sangat ringkas yang berisi kesimpulan-kesimpulan pembahasan mengenai aqidah dan fiqih. Judul asli kitab ini adalah Safinah an-Najah fii maa Yajibu ‘ala al-‘Abdi lii Maulah (سفينة النجاة فيما يجب على العبد لمولاه) yang berarti bahtera keselamatan dalam mempelajari kewajiban seorang hamba terhadap Tuhannya. Kitab ini merupakan kitab paling dasar untuk mempelajari fiqih Madzhab asy-Syafi’i.
Berikut ini adalah terjemah Kitab Matan Safinah an-Najah yang penulis ambil dari kitab Matan Safinah an-Najah terbitan Dar al-Minhaj, Beirut, Lebanon cetakan 1430 H yang kemudian penulis terjemahkan. Pada kesempatan kali ini, penulis akan menerjemahkan mengenai kitab haji yang terdiri dari 12 pasal dimana redaksi asli ditulis oleh asy-Syaikh Muhammad bin Ali Ba’athiyyah hafizhahullahyang sebelumnya beliau tulis redaksi ini di kitab Ghayah al-Muna.
asy-Syaikh Muhammad bin Ali Ba’athiyyah hafizhahullah berkata:
(فصل) والحج والعمرة واجبان في العمر مرة واحدة ، ولا يجبان إلا على مسلم ، حر ، مكلف ، مستطيع ، مع إمكان المسير ، وتحلية الطريق .
(فصل) أركان الحج والعمرة ستة :
الإحرام ، والوقوف بعرفة ، وطواف الإفاضة ، والسعي ، والحلق أو التقصير ، والترتيب في معظم الأركان .
وأركان العمرة أركان الحج إلا الوقوف .
(فصل) وواجبات الحج سبعة :
الإحرام من الميقات ، والمبيت بمزدلفة ويحصل بلحظة بعد منتصف الليل ، ورمي جمرة العقبة سبعا يوم النحر ، ورمي الجمرات الثلاث أيام التشريق ، والمبيت بمنى ليالي التشريق ، والتحرز عن محرمات الإحرام ، وطواف الوداع .
وواجبات العمرة اثنان :
الإحرام من الميقات ، والتحرز عن محرمات الإحرام .
(فصل) وسنن الحج كثيرة ؛ منها : الإتيان بالتلبية ، وتقديم الحج على العمرة ، وطواف القدوم ، وركعتا الطواف ، ولبس إزار ورداء أبيضين .
(فصل) وللحج والعمرة مواقيت زمانية ومكانية .
فالميقات الزماني للعمرة : في كل وقت ، وللحج : في أشهره ؛ فلا يحرم به إلا فيها ، وهي : شوال ، وذوالقعدة ، وعشر ليال من ذي الحجة .
وأما المكاني : فمن كان بمكة من مكة للحج ؛ وأدنى الحل للعمرة ، وغير المكي يحرم بالحج والعمرة من الميقات الخاص به .
وهو لتهامة اليمن : يلملم ، ولنجد : قرن ، ولأهل العراق وخراسان وأهل المشرف : ذات عرق ، ولأهل الشام ومصر والمغرب : الجحفة ، ولأهل المدينة : ذو الحليفة .
ومن مسكنه بين الميقات ومكة.. فميقاته مسكنه ، ومن تجاوز الميقات غير مريد للنسك ، ثم أراد الإحرام به.. فميقاته من حيث أنشأ .
(فصل) ويجوز أن يحرم مفردا ، أو متمتعا ، أو قارنا ، أو مطلقا ويصرفه إلى ما شاء .
وأفضلها : الإفراد ، فالتمتع ، فالقران .
ويجب على المتمتع ، ومثله القارن دم ، ومثلهما في وجوب الدم من ترك واجبا من الواجبات .
فإن عجز عن الدم فصيام عشرو أيام ؛ ثلاثة في الحج ، وسبعة إذا رجع إلى أهله .
(فصل) و من جاوز الميقات مريدا للنسك.. لزمه العود ، فإن لم يعد قبل تلبسه بنسك.. أثم ولزمه دم .
(فصل) وواجبات السعي ستة :
أن يبدأ بالصفا ويختم بالمروة ، وكونه سبعا يقينا يحسب الذهاب مرة والعودة أخرى ، وقطع جميع المسافة بين الصفا والمروة ، وكونه من بطن الوادي ، وعدم الصارف عنه ، وأن يقع بعد طواف صحيح .
(فصل) وواجب الوقوف بعرفة واحد ، وهو وجود المحرم بها لحظة بعد زوال يوم عرفة إلى طلوع فجر يوم النحر ، مع كونه أهلا للعبادة .
(فصل) ويحرم على المحرم بالإحرام عشرة أشياء :
أولها : لبس المخيط للذكر . وثانيها : ستر رأسه أو بعضه . وثالثها : ستر وجه المرأة أو بعضه ، ويحرم عليها لبس القفازين في يديها. ورابعها : التطيب على كل من الرجل والمرأة في بدنه أو ثوبه أو فراشه بما يعد طيبا . وخامسها : دهن شعر الرأس واللخية . وسادسها : الجماع على كل منهما . وسابعها : إزالة شيء من الشعر أو أظفار . وثامنها : التعرض لكل صيد بري وحشي مأكول في الحل على المحرم فقط ، وفي الحرم عليه وعلى الحلال . وتاسعها : قطع نبات الحرم إلا الإذخر و نحوه عليهما . وعاشرها : عقد النكاح على كل منهما .
(فصل) ويستحب زيارة قبره صلى الله عليه وآله وسلم في جميع الأوفات ، وبعد الحج آكد ؛ لاستحباب العلماء لها ، ولورود ما يدل على ذلك من الأحاديث .
والله أسأل أن ينفع به ، وأن يجعله خالصا لوجهه الكريم ، والحمد لله رب العالمين ، و صلى الله وسلم على سيدنا محمد خاتم النبيين وآله وأصحابه والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين .
(Pasal) Haji dan umrah itu keduanya diwajibkan dalam seumur hidup 1 kali, dan keduanya tidak diwajibkan kecuali atas muslim, merdeka, mukallaf, orang yang mampu, memungkinkan dalam perjalanan, dan aman dalam perjalanan.
(Pasal) Rukun haji dan umrah itu ada 6: Ihram, wukuf di Arafah, thawaf ifadhah, sa'i, menggundul atau mencukur sebagian rambut, dan tertib dalam menunaikan rukun.
Dan rukun umrah itu sama dengan rukun haji kecuali wuquf.
(Pasal) Wajib haji itu ada 7: Ihram dari miqat, mabit (bermalam) di Muzdalifah yang dilakukan setelah pertengahan malam, melempar jumrah ‘aqabah sebanyak 7 kali pada hari penyembelihan, melempar jumrah sebanyak 3 kali pada hari tasyriq, mabit (bermalam) di Mina pada malam di hari tsayriq, meninggalkan sesuatu yang diharamkan saat ihram dan thawaf wada.
Wajib umrah itu ada dua: Ihram dari miqat, dan meninggalkan sesuatu yang diharamkan saat ihram.
(Pasal) Sunnah haji itu banyak; diantaranya: datang dengan bertalbiyah, mendahulukan haji diatas umrah, thawaf qudum, dua rakaat shalat sunnah thawaf, dan menggunakan pakaian izar dan rida' berwarna putih.
(Pasal) Haji dan umrah itu memiliki miqat zamani (waktu) dan makani (tempat).
Miqat zamani untuk umrah: di setiap waktu, dan miqat zamani untuk haji pada bulan-bulannya; maka janganlah berihram kecuali dalam bulan-bulan tersebut, dan bulan tersebut: Syawwal, Dzulqa'dah dan 10 malam pertama dari Dzulhijjah.
Sedangkan miqat makani: Barangsiapa yang berasal dari Mekkah dan ingin berhaji maka miqatnya di Mekkah; dan untuk umrah miqatnya di tanah halal, dan yang berasal dari selain Mekkah maka ihram untuk haji dan umrahnya dari miqat-miqat yang khusus.
Dan miqat bagi jama'ah dari Yaman: Yalamlam, dari Nejd: Qarn, dari Iraq, Khurasan dan Masyriq: Dzatu Iraq, dari Syam, Mesir dan Maghrib: Juhafah, dari Madinah: Dzul Hulaifah.
Dan barangsiapa yang tempat tinggalnya antara miqat dan Mekkah.. Maka miqatnya adalah tempat tinggalnya, dan barangsiapa yang melewati miqat namun dia tidak berkehendak untuk beribadah haji atau umrah sebelumnya, kemudian dia berkehendak ihram disitu.. Maka miqatnya dari tempat dimana dia mulai berkehendak untuk berihram.
(Pasal) Diperbolehkan berihram dengan cara ifrad, tamattu', qiran atau secara mutlak menunaikannya sesuai dengan apa yang dikehendaki (bisa ifrad, tamattu' atau qiran).
Cara yang paling utama: ifrad, lalu tamattu', lalu qiran.
Dan diwajibkan atas seseorang yang melakukan dengan cara tamattu' dan semisal itu yaitu seorang yang melakukan dengan cara qiran untuk membayar dam, dan semisal keduanya dalam kewajiban membayar dam bagi siapa yang meninggalkan salah satu kewajiban (haji dan umrah) dari kewajiban-kewajiban (haji dan umrah).
Jika tidak bisa menemukan (hewan semelihan) untuk membayar dam maka berpuasa 10 hari; 3 hari di dalam haji dan 7 hari jika dia telah pulang kepada keluarganya.
(Pasal) Seseorang yang melebihi miqat sedangkan orang tersebut berkeinginan untuk ibadah haji dan umrah.. Wajib baginya untuk kembali ke miqat, maka jika dia tidak kembali ke miqat sebelum melaksanakan ihram untuk ibadah haji dan umrah.. Maka dia berdosa dan wajib membayar dam.
(Pasal) Wajib Sa'i itu ada 6: Memulai sa'i di Shafa dan mengakhirinya di Marwah, sa'i dilakukan 7 kali dengan yakin dan hitungan dimulai sejak melangkah (dari Shafa ke Marwah) dan ketika kembali (dari Marwah ke Shafa) dihitung perjalanan yang lain lagi, menempuh semua jarak antara Shafa dan Marwah, sa'i dilakukan dari tengah lembah, tidak meninggalkannya dan jika sa'i dilakukan setelah thawaf maka hukumnya sah.
(Pasal) Wajib wuquf di Arafah itu ada 1, yaitu orang yang berihram berada di Arafah sesaat setelah tergelincirnya matahari pada hari Arafah hingga terbit fajar pada hari penyembelihan, pada saat itu dipersilahkan untuk beribadah.
(Pasal) Diharamkan atas orang yang sedang berihram 10 perkara: Pertama: menggunakan pakaian berjahit bagi laki-laki. Kedua: menutup seluruh atau sebagian kepala. Ketiga: menutup seluruh atau sebagian wajah bagi perempuan. Keempat: memakai wewangian bagi setiap laki-laki dan perempuan pada tubuh, pakaian dan tempat tidurnya. Kelima: meminyaki rambut kepala dan jenggot. Keenam: berjima'. Ketujuh: menggunting sesuatu dari rambut atau kuku. Kedelapan: berburu binatang buruan dan binatang liar yang dimakan saat ihram saja, dan pada saat itu haram (dimakan) walaupun halal (dagingnya). Kesembilan: menebang tumbuhan di tanah haram kecuali al-idzkhir dan sejenisnya. Kesepuluh: akad nikah.
(Pasal) Disunnahkan berziarah ke makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam setiap waktu, dan juga ditekankan setelah haji; para ulama menyunnahkannya, dan terdapat dalil yang menunjukan mengenai hal tersebut dari berbagai hadits.
Dan saya meminta kepada Allah agar Dia memberikan manfaat dengan kitab ini, dan Dia menjadikannya ikhlas demi meraih wajah-Nya Yang Mulia, dan segala puji milik Allah Rabb semesta alam, dan shalawat serta salam atas junjungan kami Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam penutup para nabi dan keluarganya dan para sahabatnya dan para tabi'in, bagi mereka kebaikan hingga hari kiamat.
وكتبه محمد علي باعطية .
Dituliskan oleh asy-Syaikh Muhammad Ali Ba'athiyyah hafizhahullah.
Referensi
- al-Imam Muhammad bin Isa bin Saurah at-Tirmidzi. Jami’ at-Tirmidzi. Bait al-Afkar ad-Dauliyyah Riyadh.
- asy-Syaikh Salim bin Sumair al-Hadhrami. Matnu Safinah an-Najah fii Maa Yajibu ‘alaa al-‘Abdi lii Maulah. 1430 H. Dar al-Minhaj Beirut.
0 Response to "Terjemah Matan Safinah an-Najah (Kitab Haji)"
Posting Komentar