Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Kajian Kitab Risalatul Quro Wal Huffadz (No: 002) kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Kajian Kitab Risalatul Quro Wal Huffadz (No: 002) mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Benangmerahdasi.com -Kajian Risalatul Qurro Wal Huffadz
No : 002
Hari : Selasa, 1 Agustus 2017
Oleh : Umy Nana Syarif
Sambutan dari Romo Guru Kito Asy Syaikhul Mukarrom Muhammad Arwani Kudus.
*بسم الله الرحمن الرحيم.
💖 الحمدلله الذي ،جعل أهل القرآن من اهله وخاصته، والصلاة والسلام على سيدنا محمد القائل: اقرؤا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعاً لأصحابه وعلى آله وصحبه والتابعين لسنته.
Awal ini risalah, itu diterangkan bacaan-bacaan yang para pembaca Al-Qur'an masih banyak sekali kurang tau atau masih banyak sekali yang sama ragu atau kurang jelas pada bacaannya, Oleh karena itu sebaiknya para saudaraku semua lebih-lebih para pembaca Al-Qur'an, Semoga mau melihat risalah ini serta mengamalkan apa isinya, karena jangan sampai kita termasuk orang yang disebut, Rosullullah SAW Bersabda: Rubba Qoori'in, Lil Qur'Aani Wal Qur'Aanu Yal'anuhu, Artinya: Banyak orang pada baca Al Qur'an, Al Qur'an yang di baca tadi tidak bisa memberi syafa'at kepada yang membacanya, tapi malah melaknat, karena membacanya semaunya sendiri tidak di gurukan.
Pesan saya selain anda melihat dan mengamalkan isinya risalah ini, Anda lebih dulu harus Musyafahah(Menggurukan bacaan Al Qur'an) kepada guru Al Qur'an yang sudah dapat izin serta sudah dicukupkan dari gurunya, dari kita sudah diberi contoh dari perjalanan Rasululloh waktu menerima wahyu Al Qur'an, seperti apa Rosululloh SAW waktu bisa membaca Al Qur'an dengan benar dan fasih, tidak lain pada saatnya menerima pelajaran dari malaikat Jibril as, bisa dikatakan bahwa Malaikat Jibril as itu derajatnya dibawahnya. Derajatnya Rosululloh SAW.
Jadi sedang petunjuk dari Rosulullah SAW bahwa orang yang menggurukan Al Qur'an ini jangan sampai melihat derajat gurunya, jadi walaupun derajat gurunya itu rendah, karena masih muda atau faqirnya atau dari kerjanya, jangan sampai malu menggurukan Al Qura'an, walaupun derajatnya si murid lebih tua atau lebih kaya atau lebih tinggi kerjanya.
Rasululloh Saw Bersabda:
خذ الحكمة ولو من أي وعاء كانت
Ngalapo siro ing ilmu kawicaksanaan senajan ilmu mau tinemu saking endi-endi wadah.
Rasulullaoh SAW menerima pelajara Al Qur'an dari Malaikar Jibril as dari satu ayat sampai sekhatamnya sampai zaman kurang lebih 23 tahun perbuatan seperti itu, senang rasanya kita semua, seandainya kita ingin bisa membaca Al Qur'an yang baik selain selain di gurukan juga harus sabar dengan teliti lama masanya,, sempurna, jangan terburu-buru cuma mencari cepat khatam,, lebih-lebih lagi dari Rasululloh SAW kalau setiap malamnya bulan Ramadhan pelajaran ayat-ayat Al Qur'an yang sudah diterima semua di simakkan lagi sama Malaikat Jibril as buat darusan (gantian membacanya), perlu diteliti siapa tau ada yang keliru,, perbuatan contoh seperti itu termasuk petunjuk dari Rasululloh SAW buat kita semua, seandainya kita sudah berhasil bisa membaca Al Qur'an yang tidak bisa seterusnya di buat tadarusan bersama gurunya atau bersama teman-temannya.
Mulai yang diterangkan saya yang disebutkan semua jelas bahwa Rasululloh SAW itu bisa membaca Al Qur'an yang baik itu:
1. Di gurukan
2. Lama waktunya
3. Buat darusan
Maka dari itu siapa saja yang ingin bisa membaca Al Qur'an dengan baik serta dapat Ridhonya Rosululloh SAW harus ikut apa yang di lakukan Rosululloh SAW, haru di gurukan terlebih dahulu, tidak cukup cuma di otak atik sendiri, ditafsiri sendiri (di akal sendiri).
Saya kira dulu, kalau ada yang salah minta dibenarkan, terimakasih.
Umy Nana Syarif
Link :Kajian Kitab Risalatul Quro Wal Huffadz (No: 002)
0 Response to "Kajian Kitab Risalatul Quro Wal Huffadz (No: 002)"
Posting Komentar