Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Kemuliaan Ilmu

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Kemuliaan Ilmu kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Kemuliaan Ilmu mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.


Benangmerahdasi.com -Kajian  Kitab Ta'liimul Muta'allim

No : 003
Hari: Selasa
Oleh: Umy Nana Syarif

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

Kemuliaan Ilmu

وشرف العلم لا يخفى على أحد إذ هو المختص بالإنسانية؛

Tentang kemuliaan ilmu itu tiada seorangpun meragukannya, karena ilmu itu khusus dimiliki manusia.

لأن الجميع الخصال سوى العلم، يشترك فيها الإنسان وسائر الحيوانات، كالشجاعة والجرأة والقوة والجود والشفقة وغيرها سوى العلم؛

Sedang semua perkara selain ilmu dapat dimiliki oleh manisia dan juga binatang, semisal keberanian, kenekatan, kekuatan, murah hati, belas kasih dan sebagainya selain Ilmu.

Artinya, Ilmu adalah satu-satunya faktor yang membedakan antara binatang dengan manusia, karena itu, Kebiasaan dalam ilmu mantiq menyebutkan Al-Insanu hayawanun nathiqun (Manusia itu binatang yang berfikir/berilmu).

وبه أظهر الله تعالى فضل آدم عليه السلام على الملائكة، وامرهم بالسجودله.

''Dengan ilmu Allah memperlihatkan keunggulan Nabi Adam as, atas para malaikat dan memerintahkan mereka agar bersujud kepada beliau''
Sujud disini berarti menghormati dan memuliakan, bukan berarti menyembah, kisahnya sendiri berasal dari komplain para malaikat terhadap Allah SWT atas pengangkatan Nabi Adam sebagai kholifah dimuka bumi, Allah SWT tetap mengunggulkan Adam as, karena Allah telah mengajarkan ilmu kepadanya sehingga lulus saat di uji, sementara malaikat tidak lulus ujian, maka Allah memerintahkan kepada malaikat agar bersujud kepada Nabi Adam as (QS Al-Baqarah 30-34).

~ وإنما شرف العلم بكونه وسيلة إلى البر والتقوى، الذى يستحق بها المرء الكرامة عند الله، والسعادة الأبدية، كما قيل لمحمد بن الحسن عبد الله شعر:

''Sesungguhnya mulianya ilmu itu karena kedudukannya menjadi wasilah (sarana) terhadap kebaikan dan taqwa, sesuatu hal yang membuat manusia berhak memper oleh kemuliaan di sisi Allah SWT dan kebahagiaan abadi. Sebagai mana kata syair gubahan syaikh Muhammad ibnu Hasan bin Abdullah berikut:

Baca juga: Kewajiban Menuntut Ilmu
~تعلم فإن العلم زين لأهله ÷ وفضل وعنوان لكل المحامد 
~وكن مستفيدا كل يوم زيادة ÷ من العلم واسبح فى بحور الفوائد 
~تفقه فإن الفقه أفضل قائد ÷ إلى البر والتقوى واعدل قاصد 
~هو العلم الهادى إلى سنن الهدى ÷ هو الحصن ينجى من جميع الشدائد 
~فإن فقيها واحدا متورعا÷ أشد على الشيطان من ألف عابد

''Belajarlah, karena ilmu akan menghiasai ahlinya,
Dia keunggulan, dia pula pertanda semua pujian.
Carilah ilmu, agar setiap hari dapat tambahan.
Dan berenanglah, ketengah samudera pengetahuan.
Belajarlah fiqih, dialah panglima unggulan.
Menuju kebaikan dan taqwa.
Dan dialah adilnya adil.
Ia ilmu penunjuk kejalan hidayah
Ia benteng penyelamat dari segala bencana.
Seorang Faqih Wira'i, sungguh lebih berat.
Setan menggodanya,
Dibanding abid seribu:

Makna yang terkading dalam bait terakhir ini, menurut Imam Al-Ghozali, sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh imam Titmidzi dan Ibnu Majah dari sanad Ibnu Abbas ra. Imam Al Mawardi dalam Adabud Dunya Wad Din juga menuturkan hadits yang memuat isi bait ini, sebagian diriwayatkan oleh imam Daruquthni dan Al Baihaqi dari sanad Abu Hurairah ra, yaitu:

~؛ ما عبد الله بشيء أفضل من فقه فى الدين، ولفقيه واحد أشد على الشيطان من ألف عابد، ولكل شيء عماد وعماد الدين الفقه.

(Tiada persembahan dihaturkan kehadirat Allah yang lebih unggul dibanding fiqih Agama, bahwa seorang Faqih kebih berat bagi setan untuk menggodanya di banding seribu Abid. Bahwa segala sesuatu ada tiangnya, sedang tiang agama adalah fiqih)

Lebih lanjut, hadits ini menunjukan bahwa ilmu fiqih adalah salah satu penangkal yang kokoh terhadap godaan setan, karena itu maka fiqih itulah tiang agama. (Ihya Ulumiddin oleh Al-Ghozali, juz 1, Isal Babil Halabi, Hal 7, Adabud Dunya Wad Din, Oleh Al Mawardi, Darul Fikr, hal 45).

Alhamdulillaahi Robbil 'Alamiin
Semoga bermanfaat.

Bersambung..

Judul :Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Kemuliaan Ilmu
Link :Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Kemuliaan Ilmu

Artikel terkait yang sama:


Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Kemuliaan Ilmu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kajian Ta'liimul Muta'allim Tentang Kemuliaan Ilmu"

Posting Komentar