Kisah sebutan "Bahlul" di Zaman Raja Harun Al Rasyid

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Kisah sebutan "Bahlul" di Zaman Raja Harun Al Rasyid kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Kisah sebutan "Bahlul" di Zaman Raja Harun Al Rasyid mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.


Benangmerahdasi.com
-
Bahlul adalah kata yang biasa kita gunakan untuk mensifati orang yang bodoh, tapi tahukah darimana asal kata itu..?

Dikisahkan, sesungguhnya BAHLUL seorang yang dikenal sebagai orang gila di zaman Raja Harun Al Rasyid (Dinasti Abbasiyah)

Pada suatu hari Harun Al Rasyid lewat di pekuburan, dilihatnya Bahlul sedang duduk disana.

Berkata Harun Al Rasyid kepadanya:

''Wahai Bahlul, kapankah kamu akan berakal/ sembuh dari gila?"

Mendengar itu bahlul beranjak dari tempatnya dan naik keatas pohon, lalu dia memanggil Harun Al Rasyid dengan sekuat suaranya dari atas pohon,

''Wahai Harun yang gila, kapankah engkau akan sadar..?"

Maka Harun Al Rasyid menghampiri pohon dengan menunggangi kudanya dan berkata: ''Siapa yang gila" aku atau engkau yang selalu duduk dikuburan...?

Bahlul berkata:

''Aku berakal dan engkau yang gila",

Harun : ''Bagaimana itu bisa..?''

Bahlul: ''Karena aku tau bahwa istanamu akan hancur dan kuburan ini akan tetap ada, maka aku memakmurkan kubur sebelum istana, dan engkau memakmurkan istanamu dan menghancurkan kuburmu, sampai-sampai engkau takut untuk untuk dipindahkan dari istanamu, ke kuburanmu, padahal engkau tahu bahwa kamu pasti masuk dalam kubur, maka katakan wahai Harun siapa yang gila di antara kita..?

Bergetarlah hati Harun, lalu menangis dengan tangisan yang sampai membasahi jenggotnya, lalu Harun berkata: " Demi Allah engkau yang benar, Tambahkan  nasehatmu untukku wahai Bahlul".

Bahlul: ''Cukup bagimu Al Qur'an maka jadikanlah pedoman".

Harun : "Apa engkau memiliki permintaan wahai Bahlul..? Aku akn penuhi".

Bahlul : ''Iya aku punya 3 permintaan, jika engkau penuhi aku akan berterima kasih padamu".

Harun : "Mintalah.."

Bahlul :1, "Tambahkan umurku".

Harun : "Aku tak mampu",

Bahlul : 2, ''Jaga aku dari malaikat maut"

Harun : ''Aku tak mampu".

Bahlul : 3, ''Masukkan aku kedalam surga dan jauhkan aku dari api neraka".

Harun : "Aku tak mampu"

Bahlul : ''Ketahuilah bahwa engkau dimiliki (Seorang hamba) dan bukan pemilik (Tuhan), maka aku tidak perlu padamu''.

Kisah ini dikutip dari kitab yang berjudul  عقلاء ﺍﻟﻤﺠﺎﻧﻴﻦ ''Orang-orang gila yang berakal"

Tetapi kita menggunakan perkataan BAHLUL untuk mengatakan seorang itu bodoh sedangkan ia adalah merupakan nama Ulama' yang hebat.

Makam Syech Bahlul Majnun di Baghdad Irak.

Semoga bermanfaat...

Judul :Kisah sebutan "Bahlul" di Zaman Raja Harun Al Rasyid
Link :Kisah sebutan "Bahlul" di Zaman Raja Harun Al Rasyid

Artikel terkait yang sama:


Kisah sebutan "Bahlul" di Zaman Raja Harun Al Rasyid

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah sebutan "Bahlul" di Zaman Raja Harun Al Rasyid"

Posting Komentar