Rasa Tawar Air Hujan Dijelaskan dalam Alquran dan Sains

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Rasa Tawar Air Hujan Dijelaskan dalam Alquran dan Sains kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Rasa Tawar Air Hujan Dijelaskan dalam Alquran dan Sains mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.



Air hujan secara alamiah terasa tawar dan merupakan air yang paling bersih. Seandainya Allah menghendaki untuk menjadikan air hujan terasa asin atau pahit, tentu Allah sudah melakukannya. Alquran menyebutkan mengenai hal ini. 

"Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?," Surah Al-Waqi’ah Ayat 68-70.

Buku Sains dalam Alquran yang ditulis Nadiah Thayyarah menuliskan, jika bukan karena rahmat dan anugerah Allah, tentu air hujan akan berubah menjadi asin. Sehingga, tidak bisa dimanfaatkan oleh manusia, hewan, dan binatang. Air tawar bergerak dalam ruang lingkup atmosfer. 

style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;">Jika ada zat-zat yang mencemarinya, baik yang berupa karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen, maupun zat-zat pencemar yang lain, maka ketika air itu turun dalam bentuk hujan, ia akan mengalir sekali lagi dalam bentuk hujan asam. Sebab, sebagian besar oksida itu ketika mengalir di dalam air akan berubah menjadi zat asam yang berdampak terhadap bebatuan dan makhluk-makhluk hidup. Faktanya, ada banyak pengaruh negatifnya terhadap manusia. 

Oleh karena itu, Allah menganugerahkan kepada manusia suatu proses yang alamiah. Anugerah tersebut adalah uap air yang bersumber dari air lautan, samudra, dan daratan, serta melalui proses fotosintesis dan pernapasan tetumbuhan. 

Uap air itu kemudian naik dan menebal, lalu turunlah air yang bersih tersebut. Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa zat asam ini terbentuk dalam ukuran yang kecil ketika terjadi petir. 

Rahmat Allah menakdirkan zat asam ini terbentuk dalam jumlah kecil dan tidak banyak serta tidak mengganggu kesehatan manusia. Sekiranya Allah menghendaki, tentu Allah bisa memperbanyak jumlahnya sehingga merusak kehidupan manusia.

sumber : okezone

Judul :Rasa Tawar Air Hujan Dijelaskan dalam Alquran dan Sains
Link :Rasa Tawar Air Hujan Dijelaskan dalam Alquran dan Sains

Artikel terkait yang sama:


Rasa Tawar Air Hujan Dijelaskan dalam Alquran dan Sains

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Rasa Tawar Air Hujan Dijelaskan dalam Alquran dan Sains"

Posting Komentar