PUTRA PUTRI INDONESIA

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya PUTRA PUTRI INDONESIA kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

PUTRA PUTRI INDONESIA mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.


 



PUTRA PUTRI INDONESIA
Oleh: KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera,
Rahayu,

Putra Putri Indonesia, kita perlu hidup bersatu, kebersamaan di dalam ke-Bhinnekaan. Satu-satunya cara adalah Putra Putri Indonesia harus bangkit kembali. Putra dan Putri Indonesia ibarat pena yang nantinya akan mulukiskan Negara dan akan membentuk sedemikian rupa bengsa ini dengan tangan dan fikirannya. Tuhan hanya akan merubah nasib sebuah bangsa, jika bangsa itu hendak merubah nasib bangsanya sendiri. Bersatulah para pemuda dan pemudi Indonesia dan rubahlah nasib bangsa kita supaya lebih baik dari sebelumnya.

Perkembangan pemuda dan pemudi Indonesia adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua, oleh karena itu, wajib bagi kita untuk menjaganya dan menuntunnya hingga nantinya menjadi generasi harapan bangsa yang bertabat. Mampu menjaga persatuan dan kesatuan sesuai Pancasila dan Merah Putih. Kita harus mengingati bahwa Indonesia perlu mencetak Putra Putri kita sebagai generasi pemberani, untuk menyelamatkan Bangsa dan Negara. Suku, budaya dan, agama.

Generasi muda adalah seseorang yang megalami perkembangan Psikis (fisik) dan emosional (mental). Sehingga pemuda ialah sumber daya manusia jangka panjang sebagai calon generasi penerus yang akan menggantika generasi saat ini. WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa seseorang yang dikatakann muda adalah bagi mereka yang berusia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut dengan Adolescenea (remaja).

Menurut undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan. Devinisi pemuda adalah mereka yang berusia 18 hingga 35 tahun. Usia muda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Selain itu, pemuda juga selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat pada umumnya. Dalam makna positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu yang kreatif dan inovatif.

  Masa depan Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Kaum muda adalah masa depan bangsa ini. Karena itu, setiap Pemuda Pemudi Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa atau pun yang sudah menyelasaikan pendidikannya, merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan bangsa. Generasi muda memiliki potensi yang besar. Pertama; Idealisme dan daya kritis. secara sosiologis generasi muda belum mapan dlam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan secara wajar dan mempu mencari gagasan baru. Kedua; memiliki dinamika dan kreativitas. Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru. Ketiga; sikap kemandirian dan disiplin murni. Generasi muda memiliki keinginan untuk selalumandiri dalam sikap dan tindakannya. Namun, kemandirian perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni, agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.

Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaulatan bangsa ini, tentu akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan, juga bahkan ancaman yang harus dihadapi. Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi mayarakat Indonesia apabila dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi, fakta membuktikan bahwa generasi muda di Indonesia saat ini cenderung menghawatirkan perilakunya bagi kelanjutan bangsa ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi pada generasi muda antara lain kasus Narkoba, kejahatan, tawuran, kejahatan bebas dan lain sebagainnya. Peranan pemuda dan mahasiswa tentunya masih sangat diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan melanjutkan cita-cita bangsa yang telah diperjuangkan oleh pahlawan terdahulu. “Karena maju mundurnya suatu Negara ada ditangan para pemudanya”. Sesuai dengan fitrahnya, pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap agama dan bangsanya. Syekh Mustofa Al-Ghalayaini lewat sebuah Syairnya telah berkata:
اِنَّ  فِيْ  يَدِ  السُّبَّانِ  اَمْرَ  الأُمَّةِ  وَفِيْ  اَقْدَامِهَا  حَيَاتَهَا
“Sesungguhnya di tangan pemudalah letaknya suatu umat, dan di kaki merekalah terdapat kehidupan umat”.

Indonesia butuh pemuda yang berani, loyal, dan bertanggung jawab. Indonesia membutuhkan pemuda yang bukan hanya omong kosong belaka, tetapi pemuda yang bisa memegang setiap kata yang keluar dari mulutnya. “Apabila di dalam diri seseorang ada rasa malu dan takut untuk berbuat sesuatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”(Bung Karno)

Bung Karno pun pernah mendeklarasikan kata-kata demikian “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia pasti berubah.” Memang pemuda bangsa pada 28 Oktober 1928 silam telah memperjuangkan Indonesia hingga titik kemerdekaan. Namun, perlulah kita ketahui bahwa kata “KEMERDEKAAN” bukanlah hanya suatu ungkapan kebebasan dari penjajahan. Kemerdekaan juga merupakan suatu kesejahteraan bagi seluruh masyarakat bangsa ini. Sebagai generasi muda, maka kitalah yang seharusnya memajukan Indonesia ke jenjang kesejahteraan yang lebih baik dari sebelumya.
Di era Reformasi, para pemuda selalu berperan dalam perubahan negeri ini. Berbagai peristiwa besar identik dengan peran pemuda dan mahasiwa didalamnya. Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, gerakan pemuda dan mahasiswa sering menjadi tombak perjuangan nasional. Beberapa Gerakan pemuda dan Mahasiswa yang dicatat di dalam sejarah yaitu: Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Perhimpunan Indonesia dan, Peristiwa Rengasdengklok.
Mari kita sama-sama menegakkan kebenaran dan keyakinan. Jangan takut, kita betul-betul harus berani menyalamatkan bangsa ini, kita harus menjadi anak bangsa yang teladan, terdidik dan, bermoral. Jangan sampai menghancurkan negaranya sendiri, hanya anak bangsalah cikal bakal yang mampu menjaga keutuhan NKRI, kita sama-sama membangun Negeri ini, negeri yang tercinta, jangan sampai kita menghancurkan martabat Indonesia. Kita harus yakin, hanya Putra Putri Indonesia yang mampu membangkitkan keutuhan Pancasila dan Merah Putih.

Rakyat-rakyat Indonesia, mari kita jaga dan kita hormati Negara ini, dengan semangat Persatuan dan kesatuan, diawali dari kita maka akan kembali untuk kita. Jangan sampai anak bangsa terbawa arus ganasnya Narkoba dan obat-obatan terlarang yang bisa merusak moral dan martabat Indonesia. Mudah-mudahan Indonesia ini, Pancasila dan Merah Putih ini tetap dilindingi dan terjaga keutuhannya. Kita kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa, NKRI Harga Mati. “Lakukan yang terbaik sekarang, karena akan lebih buruk bila menyesali yang sudah berlalu dan menghawatirkan yang akan datang.”

نَحْنُ  نَقُصُّ  عَلَيْكَ  نَبَاهُمْ  بِالحَقِّ قلى  اِنَّهُمْ  اٰمَنُوْا  بِرَبِّهِمْ  وَزِدْنٰهُمْ  هُدٰى  ﴿13﴾
Artinya:”Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahkan petunjunjuk kepada mereka”.(Q.S. Al-Kahfi: 13)

Peranan pemuda juga terjadi dizaman kenabian dan para sahabat. Di dalam Shahih Bukhari VII/266 dan 302. Telah menjelaskan: Junjungan kita Nabi Muhammad SAW. diangkat menjadi Rasul tatkala baginda berumur 40 tahun. Pengikut-pengikut baginda pada generasi pertama kebanyakannya juga daripada kalangan pemuda, bahkan ada yang masih kecil. Usia para pemuda Islam yang dibina pertama kali oleh Rasulullah SAW. di Daarul Arqaam pada tahap pembinaan, adalah sebagai berikut: yang paling muda adalah 8 tahun, yaitu Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Al-Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, 11 tahun, Al Arqaam bin Abil Arqaam 12 tahun, Abdullah bin Mazh’un berusia 17 tahun, Ja’far bin Abi Thalib 18 tahun, Qudaamah bin Abi Mazh’un berusia 19 tahun, Said bin Zaid dan Shuhaib Ar Rumi berusia dibawah 20 tahun, ‘Aamir bin Fahirah 23 tahun, Mush’ab bin ‘Umair dan Al Miqdad bin al Aswad berusia 24 tahun, Abdullah bin al Jahsy 25 tahun, Umar bin al Khathab 26 tahun, Abu Ubaidah Ibnu Jarrah dan ‘Utbah bin Rabi’ah, ‘Amir bin Rabiah, Nu’aim bin Abdillah, ‘ Usman bin Mazh’un, Abu Salamah, Abdurrahman bin Auf di mana kesemuanya sekitar 30 tahun, Ammar bin Yasir diantara 30-40 tahun, Abu Bakar Ash Shiddiq 37 tahun. Hamzah bin Abdul Muththalib 42 tahun dan ‘Ubaidah bin Al Harith yang paling tua di antara mereka yaitu 50 tahun.
Malah ratusan ribu lagi para pejuang Islam yang terdiri daripada golongan pemuda. Mereka memperjuangkan dakwah Islam, menjadi pembawa panji-panji Islam, serta merekalah yang akan kedepan menjadi benteng pertahanan ataupun serangan bagi bala tentera Islam dimasa Nabi ataupun sesudah itu. Mereka secara keseluruhannya adalah daripada kalangan pemuda, bahkan ada di antara mereka adalah remaja yang belum atau baru dewasa. Usamah bin Zaid diangkat oleh Nabi SAW. sebagai komander untuk memimpin pasukan kaum muslimin menyerbu wilayah Syam (saat itu merupakan wilayah Rom) dalam usia 18 tahun. Padahal di antara prajuritnya terdapat orang yang lebih tua daripada Usamah, seperti Abu Bakar, Umar bin Khathab dan lain-lainnya. Abdullah bin Umar pula telah memiliki semangat juang yang bergelora untuk berperang sejak berumur 13 tahun. Ketika Rasulullah SAW. sedang mempersiapkan barisan pasukan pada perang Badar, Ibnu Umar bersama al Barra’ datang kepada baginda seraya meminta agar diterima sebagai prajurit. Saat itu Rasulullah saw menolak kedua pemuda kecil itu. Tahun berikutnya, pada perang Uhud, keduanya datang lagi, tapi yang diterima hanya Al barra’. Dan pada perang Al Ahzab barulah Nabi menerima Ibnu Umar sebagai anggota pasukan kaum muslimin.
“Mari jaga kedaulatan NKRI kita awali dengan menjaga lingkungan sekitar dengan mengadakan siskamling”
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Angkatan Darat (AD)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AL)
Salam Jiwa Angkatan Udara (AU)
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Rindu Ghufron

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera,
Rahayu,



Malang, Sabtu, 03 Juni 2017.
Waktu : 23.40 WIB


Judul :PUTRA PUTRI INDONESIA
Link :PUTRA PUTRI INDONESIA

Artikel terkait yang sama:


PUTRA PUTRI INDONESIA

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PUTRA PUTRI INDONESIA"

Posting Komentar