Do'a Bahasa Jawa Syaikh Nawawi banten Lebih Mujarab daripada Doa Ulama Makkah

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Do'a Bahasa Jawa Syaikh Nawawi banten Lebih Mujarab daripada Doa Ulama Makkah kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Do'a Bahasa Jawa Syaikh Nawawi banten Lebih Mujarab daripada Doa Ulama Makkah mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

MusliModerat.net - Mengenai doa dengan bahasa daerah setempat, KH. Idris Marzuqi Lirboyo pernah berkata: “Kowe ki nek nompo dungo-dungo Jowo seko kiai sing mantep. Kae kiai-kiai ora ngarang dewe. Kiai-kiai kae nompo dungo-dungo Jowo seko wali-wali jaman mbiyen. Wali ora ngarang dewe kok. Wali nompo ijazah dungo Jowo seko Nabi Khidhir. Nabi Khidhir yen ketemu wali Jowo ngijazahi dungo nganggo boso Jowo. Ketemu wali Meduro nganggo boso Meduro.”

(Kamu kalau menerima doa bahasa Jawa dari kiai, mantapkan dirimu. Para kiai tidak mengarang sendiri (doa tersebut). Para kiai menerima doa-doa Jawa dari wali-wali terdahulu. Wali menerima ijazah doa Jawa dari Nabi Khidhir. Nabi Khidhir kalau bertemu wali Jawa mengijazahi doa pakai bahasa Jawa, bertemu wali Madura pakai bahasa Madura).
-------------------
Ada kisah unik mengenai doa bahasa Jawa ini. Suatu ketika di
Tanah Arab terjadi kekeringan, lama sekali tidak turun hujan. Mengatasi masalah ini, Raja Hijaz mendatangkan ulama-ulama Makkah dan Madinah, mereka dimintakan doa di depan Ka’bah agar hujan turun segera. Usai seluruh ulama berdoa, hujan tak kunjung turun, malah semakin panas hingga beberapa bulan. Raja Hijaz pun tiba-tiba ingat ada satu ulama yang belum diundang untuk dimintai doa.

Dicarilah ulama tersebut, setelah ketemu, ternyata perawakan ulama tersebut pendek, kecil dan kulitnya hitam. Ulama tersebut bernama Syaikh Nawawi bin Umar Tanara al-Bantani al-Jawi. beliau ahli bahasa Arab dan mempunyai karya 40 judul lebih, semuanya berbahasa Arab.

Kemudian, ulama asal dusun Tanara, Tirtayasa, Banten tersebut berangkat berdoa meminta hujan kepada Allah Swt. di depan Ka’bah. Anehnya, meski Syaikh Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan Ka’bah beliau berdoa meminta hujan dengan memakai bahasa Jawa. Para ulama Makkah dan Madinah yang berdiri di belakangnya menyadongkan tangan sambil berkata “Amin”. Mbah Nawawi berdoa: “Ya Allah, sampun dangu mboten jawoh, kawulo nyuwun jawoh.” (Ya Allah, sudah lama tidak hujan, saya minta segera turun hujan).
Seketika hujan pun turun. Yang berdoa berbahasa Arab dengan fasihnya tidak mujarab, sedangkan dengan bahasa Jawa malah justru ampuh. (Sumber: IbjmArt.com).

Judul :Do'a Bahasa Jawa Syaikh Nawawi banten Lebih Mujarab daripada Doa Ulama Makkah
Link :Do'a Bahasa Jawa Syaikh Nawawi banten Lebih Mujarab daripada Doa Ulama Makkah

Artikel terkait yang sama:


Do'a Bahasa Jawa Syaikh Nawawi banten Lebih Mujarab daripada Doa Ulama Makkah

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Do'a Bahasa Jawa Syaikh Nawawi banten Lebih Mujarab daripada Doa Ulama Makkah"

Posting Komentar