Fiqih Bab Shalat (Tentang Bacaan I'tidal) "sami'Allohu liman hamidah" bukan "Allohu Akbar"

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Fiqih Bab Shalat (Tentang Bacaan I'tidal) "sami'Allohu liman hamidah" bukan "Allohu Akbar" kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Fiqih Bab Shalat (Tentang Bacaan I'tidal) "sami'Allohu liman hamidah" bukan "Allohu Akbar" mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.





Fiqih bab sholat (ketika i'tidal mengucapkan "Sami'Allahu liman Hamidah" bukan Allahu Akbar" seperti pada gerakan yang lain.

Benangmerahdasi  -Fiqih bab sholat (ketika i'tidal mengucapkan "Sami'Allahu liman Hamidah" bukan Allahu Akbar" seperti pada gerakan yang lain.

BENANG MERAH
Santridasi
NO : 00368
FIQIH BAB SHOLAT
[ Tentang Bacaan I'tidal ]

Hallo Benang merah
WA : 0813 8445 1265
WA : 0899 8605 999

Sail : Muhammad Lutfie D'nan

Pertanyaan :
Mengapa ketika i'tidal, kita mengucapkan "sami'Allohu liman hamidah" bukan "Allohu Akbar" seperti pada gerakan yang lain ?

Mujawib :
Daviq Muntaqy

Jawaban :

Referensi :
I'anatut Tholibin juz 1 halaman 181

(قوله: قائلا سمع الله لمن حمده)
أي حال كونه قائلا ذلك، ويكون عند ابتداء الرفع من الركوع.
وأما عند انتصابه فيسن ربنا لك الحمد.

والسبب في سن سمع الله لمن حمده: أن الصديق رضي الله عنه ما فاتته صلاة خلف رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قط، فجاء يوما وقت صلاة العصر فظن أنه فاتته مع رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، فاغتم بذلك وهرول ودخل المسجد فوجده - صلى الله عليه وسلم - مكبرا في الركوع، فقال: الحمد لله.
وكبر خلفه - صلى الله عليه وسلم -.
فنزل جبريل والنبي - صلى الله عليه وسلم - في الركوع، فقال يا محمد، سمع الله لمن حمده.

وفي رواية: اجعلوها في صلاتكم.
فقال : عند الرفع من الركوع، - وكان قبل ذلك يركع بالتكبير ويرفع به - فصارت سنة من ذلك الوقت ببركة الصديق رضي الله عنه.
اه بجيرمي.

Artinya :

“Dan sebab sunahnya perkataan “Sami’a Allah liman hamidah” adalah sesungguhnya Abubakar As-Siddiq RA tidak pernah ketinggalan salat di belakang Rasulullah SAW.
Pada suatu hari ketika hendak shalat ‘Ashar beliau terlambat dan menyangka tidak sempat salat di belakang Rasulullah SAW, beliau sangat menginginkan agar bisa salat bersama Rasulullah SAW, beliau berlari dan memasuki masjid rupanya beliau mendapatkan Rasulullah SAW sedang membaca takbir dalam ruku’ maka beliau memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah dan langsung bertakbir mengikuti Rasulullah SAW, datanglah malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW yang sedang ruku’ dan mengatakan :
" wahai Muhammad Allah telah mendengar orang yang memuji-Nya maka bacakan “ Sami’a Allahu Liman Hamidah”.
Baca Juga: Fiqih bab shalat (penjelasan tentang pengertian shalat sunnah Awwabin)
Dalam riwayat lain disebutkan “Jadikanlah kalimat itu sebagai bacaan salat kalian ”.
maka Rasulullah SAW membacanya ketika bangkit dari ruku’ padahal sebelum itu beliau turun ke dan bangkit dari ruku’ dengan mengucapkan “Allahu Akbar”
maka menjadi sunnah dari semenjak kejadian itu berkah dari Abubakar as-Siddiq RA.

DASI Dagelan Santri Indonesia
Santri DASI

Santri

Judul :Fiqih Bab Shalat (Tentang Bacaan I'tidal) "sami'Allohu liman hamidah" bukan "Allohu Akbar"
Link :Fiqih Bab Shalat (Tentang Bacaan I'tidal) "sami'Allohu liman hamidah" bukan "Allohu Akbar"

Artikel terkait yang sama:


Fiqih Bab Shalat (Tentang Bacaan I'tidal) "sami'Allohu liman hamidah" bukan "Allohu Akbar"

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fiqih Bab Shalat (Tentang Bacaan I'tidal) "sami'Allohu liman hamidah" bukan "Allohu Akbar""

Posting Komentar