Matan dan Terjemah Al Ushulus Sittah

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Matan dan Terjemah Al Ushulus Sittah kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Matan dan Terjemah Al Ushulus Sittah mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

MATAN DAN TERJEMAHAN AL-USHULUS SITTAH

الأصول الستة للشيخ محمد بن عبد الوهاب

MUKADDIMAH (PENDAHULUAN)

بسم الله الرحمن الرحيم

من أعجب العجاب ، وأكبر الآيات الدالة على قدرة الملك الغلاب ستة أصول بينها الله تعالى بياناً واضحاً للعوام فوق ما يظن الظانون ، ثم بعد هذا غلط فيها كثير من أذكياء العالم وعقلاء بني آدم إلا أقل القليل

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Termasuk di antara hal yang paling mengherankan dan di antara tanda kekuasaan Allah Sang Penguasa Yang Maha Mengalahkan (segala sesuatu) adalah 6 landasan yang telah Allah jelaskan dengan penjelasan yang gamblang bagi orang awam (masyarakat umum) lebih dari yang diperkirakan oleh orang-orang yang bisa mengira, tapi kemudian setelah itu kebanyakan orang cerdas dan orang berakal dari kalangan Bani Adam salah (dalam memahami) kecuali sedikit (dari mereka)

LANDASAN PERTAMA: MENGIKHLASKAN AGAMA HANYA UNTUK ALLAH

الأصل الأول

إخلاص الدين لله تعالى وحده لا شريك له ، وبيان ضده الذي هو الشرك بالله، وكون أكثر القرآن في بيان هذا الأصل من وجوه شتى بكلام يفهمه أبلد العامة، ثم لما صار على أكثر الأمة ما صار أظهر لهم الشيطان الإخلاص في صورة تنقص الصالحين والتقصير في حقوقهم، وأظهر لهم الشرك بالله في صورة محبة الصالحين وأتباعهم.

Landasan yang pertama: Mengikhlaskan agama (hanya) untuk Allah Ta’ala semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan penjelasan tentang lawan (dari keikhlasan) yaitu syirik kepada Allah. AlQuran telah menjelaskan landasan ini dalam bermacam-macam bentuk dengan ucapan yang bisa dipahami oleh orang awam yang paling sederhana pemikirannya. Tapi kemudian kebanyakan manusia melihat (hal yang berbeda). Syaithan menampakkan keikhlasan (tauhid) itu dalam bentuk merendahkan orang-orang sholih dan seakan-akan (tauhid) adalah mengurangi hak-hak mereka. Syaithan menampakkan kesyirikan kepada Allah dalam bentuk mencintai orang-orang sholih dan pengikut mereka.

LANDASAN KEDUA: BERSATU DALAM DIEN DAN LARANGAN DARI BERPECAH BELAH

الأصل الثاني

أمر الله بالاجتماع في الدين ونهى عن التفرق فيه، فبين الله هذا بياناً شافياً تفهمه العوام ، ونهانا أن نكون كالذين تفرقوا واختلفوا قبلنا فهلكوا، وذكر أنه أمر المسلمين بالاجتماع في الدين ونهاهم عن التفرق فيه ، ويزيده وضوحاً ما وردت به السنة من العجب العجاب في ذلك، ثم صار الأمر إلى أن الافتراق في أصول الدين وفروعه هو العلم والفقه في الدين ، وصار الاجتماع في الدين لا يقوله إلا زنديق أو مجنون

Landasan yang kedua: Allah memerintahkan untuk bersatu dalam Dien dan melarang dari berpecah belah padanya. Allah menjelaskan hal itu dengan penjelasan yang gamblang yang bisa dipahami orang awam (masyarakat umum). Allah melarang kita menjadi seperti orang-orang sebelum kita yang berpecah belah dan berselisih sehingga mereka binasa. Dan Allah menyebutkan bahwa Dia memerintahkan kaum muslimin untuk bersatu dalam Dien dan melarang mereka dari berpecah belah di dalamnya. Penjelasan itu semakin terang dengan khabar dari Sunnah (Nabi) yang sangat menakjubkan dalam hal itu. Kemudian ternyata keadaannya (menjadi terbalik), perpecahan dalam prinsip-prinsip Dien dan cabang-cabangnya dianggap sebagai ilmu dan sikap faham terhadap Dien, dan bersatu dalam Dien (dianggap) sebagai sesuatu yang tidak diucapkan kecuali oleh zindiq atau orang gila.

💐📝 MATAN DAN TERJEMAHAN AL-USHULUS SITTAH (Bag. ke-4)

الأصول الستة للشيخ محمد بن عبد الوهاب

LANDASAN KETIGA: BERSIKAP MENDENGAR DAN TAAT KEPADA WALIYYUL AMR (PEMERINTAH MUSLIM)

الأصل الثالث

أن من تمام الاجتماع السمع والطاعة لمن تأمر علينا ولو كان عبداً حبشياً ، فبين الله هذا بياناً شائعاً كافياً بوجوه من أنواع البيان شرعاً وقدراً ، ثم صار هذا الأصل لا يعرف عند أكثر من يدعي العلم فكيف العمل به.

Landasan yang ketiga: Bahwasanya di antara kesempurnaan bersatu (dalam Dien) adalah bersikap mendengar dan taat kepada pemimpin kita meskipun dia adalah budak dari Habasyah (Etiopia). Allah menjelaskan ini dengan penjelasan yang terang dan mencukupi dengan berbagai bentuk penjelasan secara syar’i maupun qodari. Kemudian (yang terjadi justru) landasan ini tidak diketahui oleh kebanyakan orang yang mengaku berilmu. (Kalau diketahui saja tidak), maka bagaimana mau beramal?


LANDASAN KEEMPAT: PENGENALAN TENTANG ILMU DAN ULAMA DAN JANGAN TERKECOH DENGAN ORANG YANG SEPERTI ULAMA TAPI BUKAN ULAMA

الأصل الرابع

بيان العلم والعلماء ، والفقه والفقهاء ، وبيان من تشبه بهم وليس منهم ، وقد بين الله هذا الأصل في أول سورة البقرة من قوله: {يابني إسرائيل اذكروا نعمتي التي أنعمت عليكم وأوفوا بعهدي أوف بعهدكم} {سورة البقرة، الآية: 40} إلى قوله: {يا بني إسرائيل اذكروا نعمتي التي أنعمت عليكم وأني فضلتكم على العالمين} ، {سورة البقرة، الآية: 47}. ويزيده وضوحاً ما صرحت به السنة في هذا الكلام الكثير البين الواضح للعامي البليد ، ثم صار هذا أغرب الأشياء ، وصار العلم والفقه هو البدع والضلالات، وخيار ما عندهم لبس الحق بالباطل ، وصار العلم الذي فرضه الله تعالى على الخلق ومدحه لا يَتَفَوَّهُ به إلا زنديق أو مجنون ، وصار من أنكره وعاداه وصنف في التحذير منه والنهي عنه هو الفقيه العالم.

Landasan yang keempat: Penjelasan tentang ilmu dan Ulama, pemahaman (fiqh) dan fuqaha’, dan penjelasan tentang siapa yang mirip/ menyerupai mereka padahal bukan golongan mereka (bukan Ulama). Allah telah menjelaskan landasan ini dalam surat al-Baqoroh dalam firmannya:

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

"Wahai Bani Israil, ingatlah nikmatKu yang Aku berikan kepada kalian, dan sempurnakanlah perjanjian denganKu, niscaya Aku akan penuhi janji kepada kalian, dan hendaknya hanya kepadaKulah kalian takut." (Q.S al-Baqoroh ayat 40)

hingga firman Allah:

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

"Wahai Bani Israil ingatlah nikmatKu kepada kalian dan sesungguhnya Aku telah memberikan kelebihan kalian dibandingkan seluruh alam (pada waktu itu)." (Q.S al-Baqoroh ayat 47)

Dan keterangan itu semakin diperjelas dengan Sunnah (Nabi) dalam penjelasan ini yang banyak, jelas, gamblang, bagi orang awam yang sederhana pemikirannya. Kemudian (dengan berjalannya waktu) hal ini menjadi sesuatu yang sangat aneh. Jadilah ilmu dan fiqh (pemahaman Dien) adalah bid’ah dan kesesatan. Yang terbaik di antara mereka mencampuradukkan al-haq (kebenaran) dengan kebatilan. Jadilah ilmu yang Allah wajibkan kepada makhluk dan Allah memujinya, tidak diucapkan kecuali oleh orang yang zindiq atau gila. Jadilah orang yang mengingkari, memusuhi, menulis tahdzir (peringatan terhadap ilmu) dan melarang darinya, dianggap sebagai orang yang faqih dan berilmu.

Penerjemah: Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman  حفظه الله تعالى

WA al I'tishom

Insyaallah bersambung.... Tunggu saja... Barakallahu fiikum

Matan dan Terjemah Al Ushulus Sittah

Judul :Matan dan Terjemah Al Ushulus Sittah
Link :Matan dan Terjemah Al Ushulus Sittah

Artikel terkait yang sama:


Matan dan Terjemah Al Ushulus Sittah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Matan dan Terjemah Al Ushulus Sittah"

Posting Komentar