Festival itu diadakan oleh pemerintah Arab Saudi. Tujuannya untuk meningkatkan kebanggaan nasional dan kualitas warganya.
Melansir The Guardian pada Senin (25/9/2017), acara itu juga pertama kalinya memperbolehkan perempuan untuk menghadiri acara operet di Stadiun Riyadh. Kaum hawa juga diperbolehkan menonton konser di Jeddah yang menampilkan 11 musisi Saudi. Konser dimeriahkan oleh kembang api, akrobatik udara dan tarian tradisional.
Acara tersebut merupakan bagian dari program reformasi Saudi Vision 2030 yang dikeluarkan dua tahun lalu. Program itu merupakan diversitas ekonomi agar negara tersebut tidak bergantung pada minyak.
Pemerintah Saudi kini bergantung pada sektor baru yang mempekerjakan anak muda Saudi dengan lebih membuka diri kepada dunia.
Meski demikian, bagi negara yang menganut garis keras Wahabi itu --di mana larangan gender terjadi di tempat umum--, rencana memberdayakan perempuan masih menemui kendala.
Walau begitu, penguasa Saudi perlahan-lahan mulai melakukan reformasi pada area yang dahulu hanya marak 'dikuasai' oleh ulama. Seperti pendidikan dan hukum. Riyadh mulai membuka diri dengan mempromosikan identitas nasional yang mengurangi komponen agama.
Pemerintah Saudi juga merombak perayaan hari nasional. Sebelumnya pesta semacam ini akan dikritik oleh ulama karena tidak religius dan memalukan Islam.
Bendera Saudi dan papan reklame hijau yang kerap menampilkan wajah Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed pun berkurang semenjak akhir minggu ini. Kebiasaan itu digantikan dengan lampu-lampu benderang hijau di gedung bertingkat seluruh Riyadh dan Jeddah
Sejumlah perusahaan, dari operator telekomunikasi hingga toko furnitur, telah meluncurkan kampanye pemasaran bertema patriotik yang menawarkan diskon untuk liburan akhir pekan.
Badan pemerintah yang menyelenggarakan perayaan hari nasional tersebut, mengharapkan sekitar 1,5 juta orang Saudi menghadiri acara di 17 kota selama empat hari.
Vision 2030 reformasi dimaksudkan untuk menangkap hingga seperempat dari US$ 20 miliar yang dihabiskan di luar negeri oleh warga Saudi, yang terbiasa bepergian ke luar negeri untuk melihat pertunjukan dan mengunjungi taman hiburan di pusat wisata terdekat Dubai atau lebih jauh.
Acara akhir pekan ini, bagaimanapun, bebas untuk umum.
0 Response to "Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion"
Posting Komentar