Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Mengapa Allah Disebut Allah? kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Mengapa Allah Disebut Allah? mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
“Katakanlah, serulah Allah atau serulah Ar- Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asma’ul husna.” (QS. Al-Isra’: 110)
Seorang wanita non muslim –di antara ribuan hadirin- bertanya kepada Syeikh DR. Zakir Naik Al-Hindi hafizhahullahmengapa Allah disebut Allah, tidak disebut dengan nama lainnya?
Seperti biasanya, Syeikh DR. Zakir Naik Al-Hindi hafizhahullah memberikan jawaban yang brilian.
“Saudari itu bertanya mengapa Allah disebut Allah, tidak nama lainnya. Jawabannya ada dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 110.
“Katakanlah, serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asma’ul husna.” (QS. Al Isra’: 110)
Kau bisa menyebut Tuhan (Allah subhanahu wa ta’ala) dengan nama apapun, tapi haruslah nama-Nya yang benar, haruslah nama yang diberikannya pada diri-Nya sendiri. Dan ada 99 nama yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits shahih; Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Karim, Al-Hakim, dan seterusnya tak kurang dari 99 nama. Dan yang menjadi mahkotanya adalah “Allah”.
Dan firman Allah “Allah memiliki asma’ul husna” ini selain tercantum dalam surat Al-Isra’ ayat 110 juga diulang dalam surat Thaha ayat 8, Al-A’raf ayat 180 dan surat Al-Hasyr ayat 24 di mana Allah menjelaskan bahwa Dia memiliki asma’ul husna. Tapi nama yang menjadi mahkota adalah “Allah”.
Mengapa Muslim lebih senang menyebut “Allah” daripada menggunakan bahasa Inggris “God”?
Saudari, alasannya adalah, semua nama dan kata yang lainnya dapat mereka mainkan. Misalnya jika engkau menambahkan “s” pada kata “God”, dia menjadi Gods (tuhan-tuhan). Namun tidak ada bentuk jamak dari kata “Allah”. Dialah yang Maha Esa.
Jika engkau menambahkan kata “dess” pada kata “God” dia menjadi “Goddes” (tuhan perempuan).
Dalam Islam, tidak ada yang namanya “Allah laki-laki” atau “Allah perempuan”. Allah tidak memiliki jenis kelamin.
Jika kau menambahkan “Bapak” pada “Tuhan” maka menjadi “Tuhan Bapak”. Tidak ada yang namanya Tuhan Bapak dalam Islam.
Jika kau menambahkan “Ibu” pada “Tuhan” maka menjadi “Tuhan Ibu”. Tidak ada yang namanya Tuhan Ibu dalam Islam.
Jika kau menambahkan nama tertentu pada “Tuhan”, jadilah ia “Tuhan Palsu”. Dalam Islam tidak ada Allah palsu. Itulah mengapa kami muslim lebih suka menyebut “Allah” sesuai dengan bahasa Arabnya.”
0 Response to "Mengapa Allah Disebut Allah?"
Posting Komentar