Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Membalikan Telapak Tangan Ketika Berdo'a, Apakah Bid'ah? kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Membalikan Telapak Tangan Ketika Berdo'a, Apakah Bid'ah? mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
“Bahwasanya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ meminta diturunkannya hujan, maka beliau mengisyaratkan dengan kedua punggung telapak tangannya menghadap ke arah langit.” (HR. Muslim no. 895)
Seringkali kita melihat beberapa saudara kita berdoa dengan membalikan telapak tangan sehingga tampak punggung tangan mereka terlihat menghadap ke arah langit. Biasanya hal tersebut dilakukan ketika berdoa untuk menolak bala atau musibah. Sebagian dari saudara kita menganggap hal itu adalah bid’ah karena mereka menyatakan bahwa hal tersebut tidak memiliki landasan dalil yang shahih dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Namun apakah benar demikian? Apakah memang tidak ada dalil yang melandasi akan hal tersebut?
Diriwayatkan dari Anas bin Malik رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, beliau berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى، فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ
“Bahwasanya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ meminta diturunkannya hujan, maka beliau mengisyaratkan dengan kedua punggung telapak tangannya menghadap ke arah langit.”
Mengenai hadits di atas, al-Imam an-Nawawi رَحِمَهُ اللهُ berkata:
قوله إن النبي صلى الله عليه وسلم استسقى فأشار بظهر كفيه إلى السماء قال جماعة من أصحابنا وغيرهم السنة في كل دعاء لرفع بلاء كالقحط ونحوه أن يرفع يديه ويجعل ظهر كفيه إلى السماء
“Sabda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “Bahwasanya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ meminta diturunkannya hujan, maka beliau mengisyaratkan dengan kedua punggung telapak tangannya menghadap ke arah langit”, sekelompok ulama madzhab asy-Syafi'i dan ulama madzhab lainnya menyatakan bahwa disunnahkan dalam setiap do’a untuk menghilangkan bala seperti paceklik dan semacamnya, untuk mengangkat kedua tangannya dan menjadikan kedua punggung telapak tangannya menghadap ke arah langit.”
Sedangkan al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani رَحِمَهُ اللهُ berkata:
قال العلماء السنة في كل دعاء لرفع البلاء أن يرفع يديه جاعلا ظهور كفيه إلى السماء وإذا دعا بسؤال شيء وتحصيله أن يجعل كفيه إلى السماء
“Para Ulama berkata: “Disunnahkan dalam setiap do’a untuk menghilangkan bala, untuk mengangkat kedua tangannya dan menjadikan kedua punggung telapak tangannya menghadap ke arah langit.”
asy-Syaikh al-Islam Zakariyya al-Anshari رَحِمَهُ اللهُ berkata:
قال العلماء والسنة أن يشير بظهر كفيه إلى السماء في كل دعاء لرفع بلاء وببطنهما إن سأل شيئا أي تحصيله لأنه صلى الله عليه وسلم استسقى وأشار بظهر كفيه إلى السماء رواه مسلم وقيس بالاستسقاء ما في معناه والحكمة أن القصد رفع البلاء بخلاف القاصد حصول شيء فيجعل بطن كفيه إلى السماء
“Para Ulama berkata: “Disunnahkan menghadapkan kedua punggung telapak tangan ke arah langit dalam setiap do’a untuk menghilangkan bala dan menghadapkan kedua telapak tangan jika meminta sesuatu, karena sesungguhnnya bahwasanya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ meminta diturunkannya hujan, maka beliau mengisyaratkan dengan kedua punggung telapak tangannya menghadap ke arah langit sebagaimana diriwayatkan oleh al-Imam Muslim رَحِمَهُ اللهُ dan hal ini dianalogikan dengan shalat istisqa’ yang memiliki makna yang sama (meminta hujan dan menolak bala). Dan hikmah adalah bahwa maksud menghilangkan bala tidak sama dengan maksud menghasilkan sesuatu, maka (menolak bala dengan membalikan telapak tangan sedangkan meminta sesuatu) dengan mengadahkan telapak tangan ke arah langit.”
Dari uraian singkat diatas dapat kita simpulkan bahwa membalikan telapak tangan dengan menghadapkan punggung tangan ke arah langit ketika berdoa untuk menolak bala atau musibah adalah disunnahkan sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para ulama baik itu dalam madzhab asy-Syafi’i maupun selainnya. Maka sungguh suatu hal yang aneh jika hal ini dikatakan bid’ah oleh segelintir orang yang jumud dalam beragama padahal dalam hal ini jumhur ulama justru menyunnahkannya. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى menambahkan ilmu-ilmu kita dan menerima setiap amal-amal kita. Wa shallallahu ‘alaa sayyidina Muhammadin. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Abu Abdillah Supriyanto al-Indunisiy
Masjid Jami’ al-Marhamah Cibinong, 24 Dzulhijjah 1438 H
Referensi
- al-Imam Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf an-Nawawi. al-Minhaj fii Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj. 1414 H. Muassasah Qurthubah.
- al-Imam al-Hafizh Ahmad bin ‘Ali bin Hajar al-‘Asqalani. Fath al-Bari bi Syarh Shahih al-Imam Abi ‘Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari. al-Maktabah as-Salafiyyah.
- al-Imam Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. Shahih Muslim. 1419 H. Bait al-Afkar ad-Dauliyyah Riyadh.
- asy-Syaikh al-Islam Abu Yahya Zakariyya bin Muhammad bin Zakariyya al-Anshari. Asna al-Mathalib fii Syarh Raudh ath-Thalib. 1313 H. al-Mutba’ah al-Maimuniyyah.
Judul :
Membalikan Telapak Tangan Ketika Berdo'a, Apakah Bid'ah?
Link :
Membalikan Telapak Tangan Ketika Berdo'a, Apakah Bid'ah?
Artikel terkait yang sama:
Membalikan Telapak Tangan Ketika Berdo'a, Apakah Bid'ah?
0 Response to "Membalikan Telapak Tangan Ketika Berdo'a, Apakah Bid'ah?"
Posting Komentar