Sarjana itu Kelasnya Pegawai, tapi Santri Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Sarjana itu Kelasnya Pegawai, tapi Santri Menciptakan Lapangan Pekerjaan kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Sarjana itu Kelasnya Pegawai, tapi Santri Menciptakan Lapangan Pekerjaan mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

MusliModerat.net - Seorang mahasiswa fakultas Ekonomi mewawancarai Haji Muhid - kontraktor sukses- untuk tugas akhirnya (skripsi). Ia sampai pada pertanyaan, "Bapak lulusan universitas mana ?"
.
"Oh, saya hanya lulusan Tsanawiyah di Pondok Pesantren, mas. Tsanawiyah itu setara SMP", jawab Haji Muhid tenang. Si mahasiswa terperangah. Lalu pandangannya memutari seluruh ruangan kantor Haji Muhid yang dipenuhi orang orang berpakaian rapi yang ngetik didepan komputer.
.
"Oohh, kalau mereka itu pegawai saya, sarjana semua, mas", jelas Haji muhid seakan membaca isi pikiran si pemuda.
.
"Begini lho, mas. Saya itu tak punya ijazah untuk melamar kerja di perusahaan. Untuk bisa makan saya harus mendirikan usaha. Setiap hari saya harus bekerja keras karena saya tak punya gaji bulanan yang bisa saya jagakan. Dari kerja keras itulah usaha saya berkembang.
.
"Pada saat berkembang itu saya butuh "orang orang pandai tapi penakut" untuk saya pekerjakan agar usaha saya tetap bertahan. Dan mereka itu, tak lain dan tak bukan adalah para sarjana. Mereka ini adalah orang orang yang sejak di bangku kuliah telah ditanami ajaran "mencari kerja" ditempat aman yang punya gaji bulanan dengan mengandalkan ijazah mereka. Mereka takut berpekulasi di medan dagang".
.
"Ini beda dengan kami kaum santri. Sejak di pondok saya diajari Kyai untuk berkebun untuk mendapatkan makanan selain mengaji. Kami ditanami keyakinan bahwa rejeki itu datang melalui bekerja. Apapun pekerjaan itu asalkan halal akan saya lakukan. Saya ini tidak diterima oleh perusahaan. Tetapi dengan begitu, saya malah menciptakan perusahaan". Tegas Haji Muhid.
.
Oleh karena penghasilannya tergantung pada usahanya sendiri, seorang santri akan selalu berdoa dan memohon kepada Allah agar usahanya laris. Dengan demikian, dia akan semakin dekat dengan Allah. Dia punya prinsip "Allahus shomad" (Allah tempat bergantung)
.
Sedangkan sarjana, oleh karena penghasilannya diyakini berasal dari boss-nya dia akan selalu "Dodol Rai" (jual muka) pada boss-nya dan sangat takut dipecat. Dia berprinsip "My Boss Ash Shomad" (Bossku tempat bergantung).

Judul :Sarjana itu Kelasnya Pegawai, tapi Santri Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Link :Sarjana itu Kelasnya Pegawai, tapi Santri Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Artikel terkait yang sama:


Sarjana itu Kelasnya Pegawai, tapi Santri Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sarjana itu Kelasnya Pegawai, tapi Santri Menciptakan Lapangan Pekerjaan"

Posting Komentar