Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Ibadah Haji Miik Tamu Allah, Bukan Milik Orang Kaya kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Ibadah Haji Miik Tamu Allah, Bukan Milik Orang Kaya mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Hal ini disampaikan Hasan Aminuddin ketika mengikuti Safari Haji Bupati Probolinggo Hj Puput Tantriana Sari di kediaman Kepala Desa Kareng Kidul Kecamatan Wonomerto Suladi dan istrinya Samak Indayati, Senin (31/77).
“Semua itu dikarenakan oleh niatnya yang tulus dan ikhlas. Di samping juga istiqamah dan kesabarannya sebagai motivasi penyemangat untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah dan Madinah,” katanya.
Menurut Hasan, ibadah haji itu bisa diamalkan oleh semua umat Islam. Karena orang yang menunaikan ibadah haji adalah tamu Allah SWT dan Rasulullah SAW di mana ibadah haji ini merupakan rukun Islam yang kelima.
“Ibadah haji bukan hanya milik orang kaya. Semua Muslim itu punya hak yang sama melaksanakan rukun islam yang kelima. Tergantung dari doa dan usaha yang dilakukan untuk diundang sebagai tamu Allah dan Rasulullah,” tegasnya.
Turut serta dalam kegiatan safari haji tersebut jajaran pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo dan MWCNU Kecamatan Wonomerto, lembaga dan badan otonom (Banom) NU. (Syamsul Akbar/Alhafiz K/NU Online)
Link :Ibadah Haji Miik Tamu Allah, Bukan Milik Orang Kaya
0 Response to "Ibadah Haji Miik Tamu Allah, Bukan Milik Orang Kaya"
Posting Komentar