Voxpol: Kebijakan Sri Mulyani Soal Pajak 10% Petani Tebu Mirip Penjajahan VOC, Coba Apa Bedanya?

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Voxpol: Kebijakan Sri Mulyani Soal Pajak 10% Petani Tebu Mirip Penjajahan VOC, Coba Apa Bedanya? kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Voxpol: Kebijakan Sri Mulyani Soal Pajak 10% Petani Tebu Mirip Penjajahan VOC, Coba Apa Bedanya? mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.



Kebijakan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen bagi petani tebu menunjukkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani sering ngotot, memaksakan kehendak, dan enggan bekerja sama dengan kementerian yang lain.

Begitu kata pengamat politik Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/7).

Dalam kasus ini, Pangi menilai bahwa kebijakan Sri Mulyani itu telah merepotkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita. Telebih Mentan dan Mendag tengah giat dalam meningkatkan produktivitas petani tanah air.

"Akibat kebijakan Sri Mulyani yang ngotot dan memaksakan kehendak, Mendag dan Mentan minta pembatalan pajak 10 persen ke petani tebu," jelasnya.

Pengenaan PPN ke petani tebu ini, kata dia kembali mengorbankan rakyat kecil. Ia bahkan menyebut kebijakan ini mirip dengan zaman penjajahan
Belanda yang selalu menjadikan petani sebagai penanggung beban. 

"Lagi-lagi rakyat yang menjadi korban akibat pajak ke petani yang terkesan dipaksakan. Sudah mirip zaman VOC, coba apa bedanya? Yang makin susah dan menanggung beban ya petani," kata pengajar FISIP UIN Syarif Hodayatullah Jakarta itu.



Ia berharap Presiden Joko Widodo segera merombak Sri Mulyani dan menggantikannya dengan tokoh yang memiliki kredibilitas dan kapasitas. Utamanya, lihai mengurai problem fundamental dari level hulu sampai hilir di Kementerian Pereknomian.



"Sosok itu pasti Jokowi ada stoknya. Yang jelas tempatkan lah seseorang sesuai keahliannya, the right man and the right place," pungkas Pangi. 

sumber : rmol

Judul :Voxpol: Kebijakan Sri Mulyani Soal Pajak 10% Petani Tebu Mirip Penjajahan VOC, Coba Apa Bedanya?
Link :Voxpol: Kebijakan Sri Mulyani Soal Pajak 10% Petani Tebu Mirip Penjajahan VOC, Coba Apa Bedanya?

Artikel terkait yang sama:


Voxpol: Kebijakan Sri Mulyani Soal Pajak 10% Petani Tebu Mirip Penjajahan VOC, Coba Apa Bedanya?

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Voxpol: Kebijakan Sri Mulyani Soal Pajak 10% Petani Tebu Mirip Penjajahan VOC, Coba Apa Bedanya?"

Posting Komentar