Saat Dipimpin Ahok, Penerimaan DKI Jeblok

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Saat Dipimpin Ahok, Penerimaan DKI Jeblok kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Saat Dipimpin Ahok, Penerimaan DKI Jeblok mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.



Sepanjang 2016, atau saat Basuki Tjahja Purnama alias Ahok berkuasa, penerimaan DKI Jakarta Rp53,78 triliun. Masih di bawah target APBD DKI 2016 sebesar Rp57,16 triliun.

"Untuk pendapatan daerah 2016 ditargetkan sebesar Rp57,16 triliun, dan terealisasi sebesar Rp53,78 triliun. Atau setara 94,09%," kata Djarot dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Capaian tersebut, lanjut Djarot, terbagi atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp36,88 triliun, atau 95,81 % dari target Rp38,50 triliun.

Di mana PAD berasal dari pajak daerah Rp31,61 triliun, atau setara 95,51% dari target Rp33,10 triliun. Retribusi Daerah sebesar Rp675,47 miliar, atau 104,05% dari target Rp649,17 miliar. Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp303,20 miliar, atau 93,37% dari target Rp324,73 miliar. Dan, lain-Lain PAD sebesar Rp4,29 triliun, atau 97,02% dari target Rp4,42 triliun. "Komponen yang kedua adalah realisasi dana transfer sebesar Rp15,27 triliun, atau 95,51% dari target Rp15,99 triliun," terang Djarot.

Komponen
ketiga, lanjut kader PDIP ini, realisasi lain-lain pendapatan yang sah mencapai Rp1,62 triliun. Atau setara 60,88% dari target Rp2,66 triliun.

Sementara realisasi belanja daerah yang terdiri dari belanja langsung dan tak langsung



Masih kata Djarot, realisasi belanja daerah yang terdiri dari belanja tidak langsung mencapai Rp23,76 triliun, atau 90,17% dari pagu Rp26,36 triliun. "Sementara realisasi belanja langsung mencapai Rp23,36 triliun, atau 75,34% dari pagu anggaran sebesar Rp.31,00 triliun," papar Djarot.



"Belanja tanah sebesar Rp1,97 triliun, atau 64,98% dari pagu anggaran sebesar Rp3,03 triliun. Belanja peralatan dan mesin sebesar Rp1,78 triliun, atau 77,79% dari pagu anggaran Rp2,28 triliun. Belanja gedung dan bangunan sebesar Rp1,68 triliun, atau setara 63,67% dari pagu anggaran Rp2,64 triliun," lanjut Djarot.

sumber : inilah

Judul :Saat Dipimpin Ahok, Penerimaan DKI Jeblok
Link :Saat Dipimpin Ahok, Penerimaan DKI Jeblok

Artikel terkait yang sama:


Saat Dipimpin Ahok, Penerimaan DKI Jeblok

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Saat Dipimpin Ahok, Penerimaan DKI Jeblok"

Posting Komentar