Popularitasnya Turun, Emil: Aneh, Logika Survei Tidak Ada Orang Dulunya Kenal kok Sekarang Gak Kenal

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Popularitasnya Turun, Emil: Aneh, Logika Survei Tidak Ada Orang Dulunya Kenal kok Sekarang Gak Kenal kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Popularitasnya Turun, Emil: Aneh, Logika Survei Tidak Ada Orang Dulunya Kenal kok Sekarang Gak Kenal mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.



Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku ada keanehan pada hasil survei Tim Peneliti Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang menyimpulkan tingkat popularitasnya menurun.

"Cuma ada satu statement yang agak aneh popularitas menurun. Dalam logika survei tidak ada orang yang dulunya kenal tiba-tiba menjadi tidak kenal. Kalau elektabilitas menurun betul," ujar Ridwan Kamil di Bandung, Rabu (5/7/2017).

Emil sapaan akrabnya mengatakan, secara logika, untuk tingkat popularitas perhitungannya hanya ada tetap ataupun naik, berbeda dengan elektabilitas yang sifatnya fluktuaktif. Sehingga ia menganggap aneh ketika hasil survei merilis tingkat popularitas bisa turun.

"Jadi tidak ada dalam keilmiahan survei yang namanya popularitas menurun, gitu saja. Kalau elektabilitas bisa dipahami setelah kenal kan ada orang suka, ada kenal tidak suka," kata dia.

"Aneh juga masa Pak Deddy Mizwar dibaca popularitas hanya 20 persen gitu. Semua juga tahu orang, artis mah rata-rata di atas 90 persen," tambahnya.

Meski begitu, ia mengatakan, hasil survei tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi bagi dirinya. "Ya artinya survei itu diterima sebagai bahan evaluasi tapi khusus survei yang diberitakan kemarin ada sedikit pertanyaan yang ga masuk ke logika saya yaitu faktor statement bahwa popularitas menurun itu aja," katanya.

Sebelumnya, PPs UIN SGD Bandung merilis hasil survei berdasarkan tingkat popularitas dan elektabilitas dengan mengambil sampel 5.000 warga Jawa Barat yang sudah memiliki hak pilih. Untuk tingkat popularitas, Wali Kota Bandung mengalami penurunan dari 24,28 persen pada survei pertama menjadi 18,49 persen pada survei kedua. Sedangkan Deddy Mizwar meningkat dari 18,65 persen menjadi 19,71 persen.

Selain itu, tiga bakal calon lainnya mengalami pergeseran yakni Dede Yusuf meningkat dari 15,68 persen menjadi 17,41 persen, Iwa Karniwa meningkat dari 8,99 persen menjadi 13,88 persen dan Dedi Mulyadi meningkat dari 10,70 persen menjadi 11,60 persen.

Untuk tingkat elektabilitas, Emil yang semula 55,1 persen menjadi 40 persen, Deddy Mizwar dari 16,30 persen menjadi 22,38 persen pada survei kedua. Kemudian Dede Yusuf dari 11,68 persen meningkat menjadi 12,57 persen, Iwa Karniwa dari 2,55 persen menjadi 10,44 persen dan Dedi Mulyadi meningkat dari 6,17 persen menjadi 10,08 persen pada survei kedua.



Judul :Popularitasnya Turun, Emil: Aneh, Logika Survei Tidak Ada Orang Dulunya Kenal kok Sekarang Gak Kenal
Link :Popularitasnya Turun, Emil: Aneh, Logika Survei Tidak Ada Orang Dulunya Kenal kok Sekarang Gak Kenal

Artikel terkait yang sama:


Popularitasnya Turun, Emil: Aneh, Logika Survei Tidak Ada Orang Dulunya Kenal kok Sekarang Gak Kenal

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Popularitasnya Turun, Emil: Aneh, Logika Survei Tidak Ada Orang Dulunya Kenal kok Sekarang Gak Kenal"

Posting Komentar