Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Netizen Ramai-ramai Cibir Kominfo kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Netizen Ramai-ramai Cibir Kominfo mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah resmi memblokir layanan pesan instan Telegram. Pemblokiran tersebut pun ramai dibahas Netizen di media sosial, dari Facebook sampai Twitter.
Hingga berita ini dibuat, Sabtu (15/07), ada lebih 52rb twet terkait pemblokiran Telegram. Bahkan, pembicaran itu menduduki nomor satu trending topik di twitter.
Banyak netizen yang menyesalkan sikap Kominfo tersebut. Tak hanya rakyat biasa, pejabat DPR pun turut mengomentari keputusan mengejutkan pemerintah itu.
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menuliskan kata-kata sindiran pedas kepada pemerintah. Ia mengatakan jika Telegram dilarang karena sarang teroris, penjualan panci harusnya juga dilarang karena panci kerap digunakan teroris Indonesia untuk melakukan aksinya.
“Telegram dilarang krn dipakai teroris, harusnya penjualan panci juga dilarang dong? #rezimparanoid,”
tulisnya.
Akun Patopo juga menyesalkan tindakan pemerintah tersebut, karena Apikasi telegram dinilai yang paling bisa membantu dalam pekerjaan kantornya dibandingkan aplikasi pesan lainya.
“Line berat. whatsapp tidak efektif di pc. telegram sesuai untuk komunikasi antar pekerja, baik mobile atau pc.,” tulisnya.
Akun Muhmmad Nashir juga berkomentar sama. Dia memberikan permisalan pemerintah seperti petani yang membakar lumbung padinya karena tidak bisa menangkap tikus.
“Langkah pemerintah memblokir Telegram seperti petani yang membakar lumbung padi krn tdk bisa menangkap seekor tikus didalamnya,” twettnya.
Terakhir komentar pedas dari @Xa910n yang menyatakan bahwa tidak hanya telegram saja yang digunakan teroris, semua situs yang ada diinternet sudah digunakanya.
“Nggak cuma telegram bray, semua situs internet udah dimanfaatkan oleh teroris sejak jaman batu,” tulisnya.
Judul :
Netizen Ramai-ramai Cibir Kominfo
Link :
Netizen Ramai-ramai Cibir Kominfo
Artikel terkait yang sama:
Netizen Ramai-ramai Cibir Kominfo
0 Response to "Netizen Ramai-ramai Cibir Kominfo"
Posting Komentar