Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Luhut: Kita Sebagai Negara Akan Dicerca Orang, Jika Tidak Lanjutkan Reklamasi kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Luhut: Kita Sebagai Negara Akan Dicerca Orang, Jika Tidak Lanjutkan Reklamasi mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Luhut: Kita Sebagai Negara Akan Dicerca Orang, Jika Tidak Lanjutkan Reklamasi
Opini Bangsa - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengharuskan Anies-Sandi untuk melanjutkan proyek reklamasi pantai utara Jakarta.
"Enggak ada urusan, mau siapapun pemerintahnya, harus menghormati kajian yang dikeluarkan oleh institusi yang kredibel. Enggak bisa kita seleramu karena kamu jadi pejabat baru, langsung mau ganti-ganti semua, enggak boleh," ujar Luhut di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Menurut Luhut, Indonesia bisa dicela jika tak melanjutkan proyek reklamasi.
"Kita sebagai negara juga nanti dicerca orang (jika tidak melanjutkan proyek reklamasi). Kok enggak konsisten terhadap kajian yang dibuat
pemerintahan yang lalu," lanjut dia.
Luhut menjelaskan, rencana proyek reklamasi sudah ada sejak era Presiden kedua RI Soeharto.
Proyek tersebut kemudian dilanjutkan kembali pada era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dan saat ini, diteruskan oleh Presiden Joko Widodo. Lagipula, proyek reklamasi memiliki manfaat positif untuk rakyat Jakarta.
Salah satunya, reklamasi diyakini membantu menahan Jakarta dari penurunan tanah yang terjadi setiap tahun. Hal itu didasarkan pada kajian sejumlah peneliti.
Jika Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta baru ingin mengubah rencana tersebut, Luhut menyarankan mereka melihat kajian proyek reklamasi terlebih dahulu.
"Lihat saja kajiannya, bacalah kajiannya. Begitu saja repot," ujar Luhut.
Soal ada pulau pada proyek reklamasi yang sempat bermasalah pada Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Luhut menilai, hal itu hanya persoalan teknis.
"Kalau itu soal teknis. Soal teknis biasa saja. Di mana-mana saja ada itu," ujar dia. [
opinibangsa.id /
tsc]
Judul :
Luhut: Kita Sebagai Negara Akan Dicerca Orang, Jika Tidak Lanjutkan Reklamasi
Link :
Luhut: Kita Sebagai Negara Akan Dicerca Orang, Jika Tidak Lanjutkan Reklamasi
Artikel terkait yang sama:
Luhut: Kita Sebagai Negara Akan Dicerca Orang, Jika Tidak Lanjutkan Reklamasi
Related Posts :
Jamaah Pengajian Halangi Ambulance, Fiktif; Faktanya Justru Polisi Tahan Ambulance Jenazah
Jamaah Pengajian Halangi Ambulance, Fiktif; Faktanya Justru Polisi Tahan Ambulance Jenazah
Opini Bangsa - Akun Facebook Divisi Humas Pol… Read More...
Sadar Elektabilitas Turun, Makanya Jokowi Temui GNPF MUI
Sadar Elektabilitas Turun, Makanya Jokowi Temui GNPF MUI
Opini Bangsa - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri S… Read More...
Pemuda Muhammadiyah: Kami Sibuk Mendamaikan, Polisi Malah Provokasi
Pemuda Muhammadiyah: Kami Sibuk Mendamaikan, Polisi Malah Provokasi
Opini Bangsa - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil … Read More...
‘Jokowi Mulai Sadar, Berseberangan dengan Ulama Menggerus Elektabilitas’
Presiden Jokowi bersama GNPF-MUI (Hidayatullah)
//![CDATA[
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
//]]
Pertemuan… Read More...
KH Abdul Wahab Chasbullah adalah Penggagas istilah "Halal Bi Halal"Setelah Indonesia merdeka 1945, pada tahun 1948, Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa. Para elit politik saling bertengkar, tidak ma… Read More...
0 Response to "Luhut: Kita Sebagai Negara Akan Dicerca Orang, Jika Tidak Lanjutkan Reklamasi"
Posting Komentar