Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Astaghfirullah, Lebih 900 Warga Palestina Terluka Akibat kekejaman Israel kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Astaghfirullah, Lebih 900 Warga Palestina Terluka Akibat kekejaman Israel mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Rumah sakit di Palestina yang sudah kewalahan menampung pasien, khawatir akan terus kebanjiran pasien korban luka dan jiwa jika ketegangan terus terjadi di kompleks situs suci di Yerusalem Timur tersebut.
Menurut pihak rumah sakit, sebagian besar korban luka ditimbulkan oleh peluru pasukan Israel. Kelompok hak asasi manusia internasional mengutuk penggunaan peluru oleh pasukan Israel.
Muhamad Ismeal, 39, yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Al Maqassid di Yerusalem Timur, diduga ditembak pasukan Israel dengan granat setrum di kepala. Hal itu membuatnya hilang ingatan.
”Dia tidak cacat, tapi sekarang lihat dia, dia tidak bisa mengenali siapapun, sepertinya dia kehilangan ingatannya,” kata Muataz Ismeal, saudara pasien, kepada Al Jazeera, Senin (24/7/2017).
Suleiman Turukman, dokter yang menangani kasus Mohammed, mengatakan bahwa dia takut akan kehidupan pasiennya.
”Kondisinya serius, dia hampir meninggal, sekarang dia membaik, tapi bingung dan tidak bisa mengenali keluarganya karena trauma,” ujarnya.
Bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan Israel dipicu penutupan kompleks Masjid Al-Aqsa oleh pasukan keamanan Israel setelah tiga penyerang bersenjata menewaskan dua polisi Israel.
Pihak keamanan Israel membuka kompleks masjid itu dua hari kemudian namun dengan memasang detektor logam di pintu masuk kompleks situs suci. Aturan itu membuat bentrokan terus berlanjut.
Orang-orang Palestina melihat langkah
Pada hari Minggu, Israel memasang kamera keamanan baru di lokasi yang sama. Tindakan ini kembali memicu kemarahan warga muslim Palestina.
Hussein Da'na, 76, seorang warga Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia menolak kamera yang dipasang pihak Israel karena merugikan orang-orang Palestina secara lebih jauh.
”Kamera ini dibuat untuk mengidentifikasi wajah orang-orang yang dilarang memasuki Masjid al-Aqsa,” kata Da'na.
Kepala Badan Pertahanan Israel untuk Urusan Sipil Palestina, Mayor Jenderal Yoav Mordechai, mengatakan bahwa Israel terbuka terhadap alternatif untuk menurunkan ketegangan.
”Satu-satunya yang kami inginkan adalah memastikan tidak ada yang bisa masuk dengan senjata lagi dan melakukan serangan lagi,” katanya. ”Kami bersedia mengkaji alternatif detektor logam selama solusi alternatif yang ada memastikan pencegahan terhadap serangan berikutnya.”
Namun, Mufti Yerusalem Sheikh Muhammad Hussein, mengatakan kepada Voice of Palestine, bahwa dia menuntut pengembalian aturan lama secara penuh sebelum adanya serangan awal di tempat suci tersebut.
Sementara itu, penasihat utama Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Majdi Khaldi, mengatakan bahwa serangkaian konsultasi diplomatik dengan berbagai negara Arab sedang dilakukan untuk meredam ketegangan di Yerusalem. Negara-negara yang diajak konsultasi oleh Palestina itu antara lain Yordania, Arab Saudi, Mesir, Maroko dan negara Arab lainnya.
Link :Astaghfirullah, Lebih 900 Warga Palestina Terluka Akibat kekejaman Israel
0 Response to "Astaghfirullah, Lebih 900 Warga Palestina Terluka Akibat kekejaman Israel"
Posting Komentar