Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Aisyiyah: Tepuk Anak Sholeh Sejak Puluhan Tahun Lalu, Mengapa Sekarang Dipersoalkan? kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Aisyiyah: Tepuk Anak Sholeh Sejak Puluhan Tahun Lalu, Mengapa Sekarang Dipersoalkan? mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
ilustrasi tepuk anak sholeh |
Munculnya tuntutan untuk menghentikan Tepuk Anak Sholeh atau mengubah syairnya mendapat tanggapan serius dari Aisyiyah. Pasalnya, lagu yang dinyanyikan anak-anak muslim itu telah ada sejak puluhan tahun lalu, mengapa sekarang dipersoalkan dengan tuduhan intoleran?
Ketua Pengurus Daerah Aisyiyah Banyumas Zakiyah mempertanyakan alasannya.
"Sejak saya masih TK, juga sudah ada lagu itu. Selama ini, juga tidak ada masalah. Kenapa kok baru dipersoalkan sekarang?" kata Zakiyah, Senin (31/7/2017), seperti dikutip Republika.
Zakiyah menambahkan, jika diteliti secara cermah, syair lagu Anak Sholeh tidak bertentangan dengan akidah Islam. Termasuk syair 'Islam Yes, Kafir No'.
Dengan lagu tersebut, kalangan pendidik justru berupaya menanamkan aqidah Islam pada anak-anak usia dini agar tidak kafir saat dewasa.
"Dengan pemahaman seperti ini, saya justru jadi bertanya sebenarnya salahnya di mana?" tandasnya.
Dia menegaskan, dengan menyanyikan lagu itu bukan berarti anak-anak kemudian diajarkan untuk bersikap tidak toleran.
"Tidak tolerannya yang bagaimana? Saya, yang saat masih anak-anak sering menyanyikan lagu itu, saya kira tidak kurang tolerannya. Jadi kenapa dipersoalkan?" kata dia.
Zakiyah justru khawatir saat ini ada upaya membenturkan sesama umat Islam.
Tepuk Anak Sholeh dipersoalkan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Banyumas. Ketua Himpaudi Banyumas Khasanatul Mufidah dalam rakor pokja program pendidikan keluarga di Gedung Ki Hajar Dewantara Kompleks Dinas Pendidikan Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/7/2017), meminta agar kegiatan menyanyikan lagu tersebut dihentikan, atau syairnya diubah.
Mufidah menilai, tepuk Anak Sholeh yang diakhiri 'Islam Yes, Kafir No', akan mendidik anak-anak menjadi bersikap tidak toleran.
Informasi yang dihimpun Tarbiyah.net, di sejumlah daerah di Jawa Timur, tepuk anak sholeh juga banyak dilakukan oleh anak-anak PAUD Islam. Bedanya, pada beberapa sekolah tidak ada kalimat terakhir yang berbunyi “Islam yes, kafir no.”
Berikut ini bunyi lagu atau tepuk anak sholeh yang dihimpun Tarbiyah.net:
Aku anak sholeh
Rajin sholat rajin ngaji
Orangtua dihormati
Cinta Islam sampai mati
La ilaha illallah
Muhammadarrasulullah
[Ibnu K/Tarbiyah.net]
Link :Aisyiyah: Tepuk Anak Sholeh Sejak Puluhan Tahun Lalu, Mengapa Sekarang Dipersoalkan?
0 Response to "Aisyiyah: Tepuk Anak Sholeh Sejak Puluhan Tahun Lalu, Mengapa Sekarang Dipersoalkan?"
Posting Komentar