Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Tokoh Kunci Anggaran Proyek E-KTP Itu Setya Novanto, Bukan Komisi II DPR RI kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Tokoh Kunci Anggaran Proyek E-KTP Itu Setya Novanto, Bukan Komisi II DPR RI mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Ketua DPR RI Setya Novanto disebut-sebut sebagai aktor kunci dalam proyek pengadaan e-KTP yang berujung pada kerugian negara sebesar Rp2,9 Triliun.
Hal itu dikemukakan terdakwa Irman dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (12/6).
Dalam kesaksiannya, Irman menjelaskan peran Novanto dijelaskan oleh tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong saat keduanya bertemu. Saat itu Andi ingin terdakwa Irman dan Sugiharto menemui Setya Novanto.
Menurut Andi, sambung Irman, Novanto merupakan tokoh kunci anggaran meski Novanto tidak duduk di Komisi II DPR RI.
"Waktu itu Andi menawarkan kepada saya. Kalau berkenan pak Irman, Pak Giharto (Sugiharto) akan saya pertemukan dengan Setya Novanto, saya tanya ke Andi maksudnya apa. Dia (Andi) bilang Pak Irman masa nggak tahu, in kunci kunci anggaran bukan di Komisi II tapi pak Setya Novanto. Katanya nurut sama pak Setya Novanto," ujar Irman dalam kesaksiannya.
Irman menjelaskan setelah pertemuan tersebut. Andi memfasilitasi. Irman untuk bertemu Novanto. Pertemuan itu terjadi di Hotel Grand Melia.
Menurut Irman, pertemuan itu rencananya hanya dihadiri oleh dirinya dan Sugiharto, namun setibanya di tempat pertemuan, Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Diah Anggraini.
Dalam pertemuan tersebut, masih kata Irman, Novanto hanya menitipkan pesan proyek pengadaan e-KTP akan didukung sepenuhnya. Usai menyampaikan pesan tersebut Novanto meningkalkan Irman, Sugiharto, Diah dan Andi Narogong.
"Pak Novanto menyampaikan, saya tidak bisa lama-lama karena ada acara lain, pokoknya untuk e-KTp akan saya dukung sepenuhnya. Hanya itu intinya," ujar Irman.
Lebih lanjut, setelah pertemuan di Hotel Grand Melia, Andi kembali mengubungi Irman untuk menawarkan bertemu dengan Novanto di ruangan fraksi Golkar di DPR.
Kala itu, Andi langsung menanyakan proses anggaran proyek pengadaan e-KTP kepada Novanto.
Menurut Irman saat itu Novanto menyatakan sedang dikoordinasikan.
"Waktu saya keluar, Novanto pesan 'perkembangannya nanti hubungi Andi. Berarti Andi memang sudah dekat sekali," ungkap Irman.
Seperti diketahui dalam kasus ini Novanto, Andi Narogong, Isnu Edhi Wijaya, Diah Anggraini, Drajat Wisnu Setyawan disebut sebagai pihak yang bersama-sama dengan terdakwa Irman dan Sugiharto melakukan tindakan melawan hukum yang memperkaya diri sendiri atau orang lain ayai suatu korporasi terkait proyek pengadaan e-KTP.
Pihak yang diperkaya diantaranya Marzuki Alie, Olly Dondokambey, Melchias Marcus Mekeng, Anas Urbaningrum, Chairuman Harahap, Ganjar Pranowo, Arief Wibowo serta Agun Gunanjar.
Judul :
Tokoh Kunci Anggaran Proyek E-KTP Itu Setya Novanto, Bukan Komisi II DPR RI
Link :
Tokoh Kunci Anggaran Proyek E-KTP Itu Setya Novanto, Bukan Komisi II DPR RI
Artikel terkait yang sama:
Tokoh Kunci Anggaran Proyek E-KTP Itu Setya Novanto, Bukan Komisi II DPR RI
0 Response to "Tokoh Kunci Anggaran Proyek E-KTP Itu Setya Novanto, Bukan Komisi II DPR RI"
Posting Komentar