Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Sosiolog: Persekusi Terjadi karena Para Penyebar Kebencian Dibiarkan kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Sosiolog: Persekusi Terjadi karena Para Penyebar Kebencian Dibiarkan mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Sosiolog Univeristas Ibnu Khaldun, Musni Umar menyebut, penyebab terjadinya persekusi karena tulisan ujaran kebencian yang mengejek dan menistakan tokoh tertentu.
“Memang ini memprihatinkan sekali karena ujaran kebencian ini disampaikan ke media sosial baik Twitter dan Facebook,” kata Musni kepada Kriminakitas.com, di Jakarta, Minggu (4/6/2017).
Sayangnya tulisan ujaran kebencian ini, tidak ditindaklanjuti polisi. Lebih lanjut, ujar Musni, hal itu yang menyebabkan kelompok masyarakat bertindak sendiri.
“Karena polisi tidak melakukan apa-apa, maka biasanya mereka kemudian mencari dan mendatangi orang yang melakukan ujaran kebencian ini dan kemudian terjadilah fenomena ini,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Ibnu Khaldun ini.
Menurutnya, laporan perihal ujaran kebencian memang tidak semua bisa direspon polisi. Hanya beberapa laporan saja yang bisa diusut polisi.
“Yang direspon itu kan memang yang orang ‘gede’ melakukan itu, dan dianggap itu menyentuh kepentingan kekuasaan, nah kalo itu cepat direspon. Tapi kalau orang per orang, lalu ada tokoh yang dianggap oleh publik dihormati kemudian dicaci maki orang per orang, itu yang kemudian mendapat respon masyarakan,” ujarnya.
Diketahui, seorang pemuda berusia 15 tahun berinisial PMA menjadi korban persekusi warga atas tindakannya menyebar kebencian via media sosial. PMA dituding telah menghina Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Walhasil, PMA digiring oleh warga untuk membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Namun sayangnya, dalam prosesnya PMA mendapat tindakan kekerasan dari sejumlah warga yang mengaku kesal dengan ulahnya.
Judul :
Sosiolog: Persekusi Terjadi karena Para Penyebar Kebencian Dibiarkan
Link :
Sosiolog: Persekusi Terjadi karena Para Penyebar Kebencian Dibiarkan
Artikel terkait yang sama:
Sosiolog: Persekusi Terjadi karena Para Penyebar Kebencian Dibiarkan
0 Response to "Sosiolog: Persekusi Terjadi karena Para Penyebar Kebencian Dibiarkan"
Posting Komentar