Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Saya Saya rasa cerita ini tidak cocok di era saat ini kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Saya Saya rasa cerita ini tidak cocok di era saat ini mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Saya Saya rasa cerita ini tidak cocok di era saat ini pasalnya kebanyakan manusia saat ini sudah cerdas-cerdas baik dari segi intelektual maupun teknologi dan sebenarnya pesan dari cerita di bawah ini yang nantinya akan membuat sesorang tergugah serta jadi tamparan keras untuk kita semua. Suatu hari, 2 murid hendak menghadap seorang Syekh yang terkenal dengan kearifan dan kecerdasan Spiritualnya. Sebelumnya telah terjadi perdebatan sengut di antara keduanya Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik teman lain yang menyaksikannya pun hanya terdiam melihat mereka beradu mulut memperdebatkan sebuah bilangan yang tidak penting sama sekali. Mereka berdua terlibat adu mulut Hanya gara-gara berdebat tentang hitungan 3x7. Sebagai orang yang normal pasti jawabanya juga logis Kejadian tersebut berawal dari Seorang murid yang bodoh yang melontarkan sebuah rumusan Matematika dengan mengatakan kalo 3x7 hasilnya adalah 27, yang kemudian di sahut oleh murid Pintar dengan menyangkal bahwa 3x7 adalah 21. Murid bodoh bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Dengan berbagai Alasan rumusan yang ia yakini selama ini Karena perdebatannya tidak kunjung selesai maka Murid bodoh menantang murid normal untuk meminta GURU sebagai Jurinya untuk mengetahui siapa yang benar diantara mereka , sambil si bodoh mengatakan : "jika saya yg benar 3 x 7 = 27 maka engkau harus mau di cambuk 10 kali oleh GURU , tetapi jika kamu yg benar ( 3 x 7 = 21 ) maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri ....." demikian si bodoh menantang dengan sangat yakin dengan jawabannya . Seorang Guru pun menghela nafas sembari mengelus jenggotnya yang panjang "Katakan GURU mana yg benar ?" tanya murid bodoh Ternyata GURU memvonis cambuk 10x bagi murid yg pandai (orang yg menjawab 21). Si murid pandai protes . Sang Syekh yang terkenal dengan bijak dan Kearifannya pun menjawab, "Hukuman ini Bukan untukk hasil hitunganmu, tapi untuk KETIDAK ARIFANmu yg mau-maunya berdebat dgn orang bodoh yg tidak tau kalo 3x7 adalah 21!!" Guru melanjutkan : lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi ARIF daripada GURU harus melihat 1 nyawa terbuang sia sia ! Pesan Moral, Jika kita sibuk memperdebatkn sesuatu yg tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yg memulai perdebatan, Sebab dengan sadar kita membuang waktu & energi untuk hal yg tidak perlu. Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga atau kolega. Berdebat atau Bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma. Ada saatnya untuk kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Diam bukan berarti kalah, bukan? Memang bukan hal yg mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yang tidak menguasai permasalahan. "MERUPAKAN SUATU KEARIFAN BAGI ORANG YG BISA KONTROL & HINDARI KEMARAHAN ATAS SUATU KEBODOHAN !!cerita
Judul :
Saya Saya rasa cerita ini tidak cocok di era saat ini
Link :
Saya Saya rasa cerita ini tidak cocok di era saat ini
Artikel terkait yang sama:
Saya Saya rasa cerita ini tidak cocok di era saat ini
0 Response to "Saya Saya rasa cerita ini tidak cocok di era saat ini"
Posting Komentar