BHINNEKA TUNGGAL IKA BERSATU KEMBALI

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya BHINNEKA TUNGGAL IKA BERSATU KEMBALI kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

BHINNEKA TUNGGAL IKA BERSATU KEMBALI mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.


 


BHINNEKA TUNGGAL IKA BERSATU KEMBALI
Oleh: KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera,
Rahayu,

Bhinneka Tunggal Ika bangkit kembali, kita harus mengingati, bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah persatuan dan kesatuan dari Sabang sampai Merauke dan Pancasila hidup kembali. Rakyat-rakyat Indonesia bersatu kembali menyelamatkan negeri yang tercinta ini. Merah Putih pun berkibar dimana-mana ditiap pelosok, ditiap suku, ditiap kebudayaan, ditiap keagamaan, kami yakin bahwa Bhinneka Tunggal Ika ini bisa bersatu, Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi.
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa (kumpulan kata) ini berasal dari bahasa Jawa Kuno dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti “beraneka ragam” atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti “macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka” dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti “satu”. Kata Ika berarti “itu”. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna walaupun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
        Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam  Garuda Pancasila   sebagai Lambang Negara Republik Indonesia. Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika  Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang lalu disempurnakan oleh Presiden Soekarno dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nomor 109, TLN 5035).             Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
        Pengertian dan Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika telah disampaikan yaitu dalam Pasal 36 A, yaitu Lambang Negara Ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan Pasal 36 B: Lagu Kebangsaaan ialah Indonesia Raya. Menurut risalah sidang MPR tahun 2000, bahwa masuknya ketentuan tentang lambang negara dan lagu kebangsaan kedalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang melengkapi pengaturan tentang bendera negara dan bahasa negara yang telah ada sebelumnya adalah ikhtiar untuk memperkukuh kedudukan dan makna atribut kenegaraan ditengah kehidupan global dan hubungan internasional yang terus berubah. Dengan kata lain, kendatipun atribut itu tampaknya simbolis, hal itu tetap penting, sebab menunjukkan identitas dan kedaulatan suatu negara dalam pergaulan internasional. Atribut kenegaraan itu menjadi simbol pemersatu seluruh bangsa Indonesia ditengah perubahan dunia yang tidak jarang berpotensi mengancam keutuhan dan kebersamaan sebuah negara dan bangsa tidak terkecuali bangsa dan negara Indonesia.
       Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga keanekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit. Secara harfiah pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah Berbeda-beda tetapi Satu Itu.     Adapun makna Bhinneka Tunggal Ika  adalah  walaupun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan
Kata Bhineka Tunggal Ika dapat pula dimakna bahwa  walaupun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang mempunyai kebudayaan dan adat-istiadat yang macam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu adalah suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman itu bukanlah perbedaan yang bertentangan, namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti di ketahui Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah mempunyai adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika kita harus membuang jauh-jauh sikap mementingkan dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama. Bila hal itu terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah. Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga.
Rakyat-rakyat Indonesia, agama manapun suku manapun, kebudayaan manapun, hanya Tuhan Yang Maha Esa yang Maha tahu, mari kita benahi negeri ini. Seluruh Rakyat, Umaro’, ‘Ulama, dan tokoh-tokoh agama, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Polisi, seluruh Pelajar dan Mahasiswa, mari kita benahi Negara ini, kita harus mempunyai Jiwa Nasionalisme dan Jiwa Patriotisme.
Pengertian Nasionalisme Secara etimologi: Nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna: kesadaran dan semangat cinta tanah air; memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa; memiliki rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurangberuntungan saudara setanah air, sebangsa dan senegara; persatuan dan kesatuan.
Menurut Ensiklopedi Indonesia: Nasionalisme adalah sikap politik dan sosial dari sekelompok bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan dengan meletakkan kesetiaan yang mendalam terhadap kelompok bangsanya. Nasionalisme dapat juga diartikan sebagai paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan negara (nation) dengan mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Bertolak dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nasionalisme adalah paham yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu yang harus diberikan kepada negara dan bangsanya, dengan maksud bahwa individu sebagai warga negara memiliki suatu sikap atau perbuatan untuk mencurahkan segala tenaga dan pikirannya demi kemajuan, kehormatan dan tegaknya kedaulatan negara dan bangsa.
Sedangkan Patriotisme berasal dari kata:“Patriot” dan “isme” (bahasa Indonesia)’ yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa kepahlawanan. “Patriotism” (bahasa Inggris), yang berarti sikap gagah berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Patriotisme adalah sikap yang bersumber dari perasaan cinta tanah air (semangat kebangsaan atau nasionalisme), sehingga menimbulkan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negaranya. Perwujudan sikap patriotisme dapat dilaksanakan pada: Masa Darurat (Perang): Sikap patriotism pada masa darurat (perang) dapat diwujudkan dengan cara: mengangkat senjata, ikut berperang secara fisik melawan penjajah, menjadi petugas dapur umum, petugas logistik, menolong yang terluka, dsb. Masa Damai (Pasca kemerdekaan): Sikap patriotism pada masa damai dapat diwujudkan dengan cara: menegakkan hukum dan kebenaran, memajukan pendidikan, memberantas kebodohan dan kemiskinan, meningkatkan kemampuan diri secara optimal, memelihara persaudaraan dan persatuan, dsb. Semangat kebangsaan (Nasionalisme dan Patriotisme) dapat diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar dengan cara melalui: Keteladanan, Pewarisan dan Ketokohan.
Saudara-saudaraku, seiman, sebangsa, sepancasila. Bahwa negeri ini perlu kita buktikan kebenarannya, kapan lagi kita mengingat sejarah para leluhur, lihatlah sejarah yang ada di Indonesia ini, seperti Konferensi Asia Afrika yang bertujuan benyatukan peradaban bangsa-bangsa didunia dan menjaga ketertibannya, agar seluruh bagsa yang ada didunia ini tidak terjadi peperangan dan pertumpahan darah. Wahai saudara-saudaaraku, Cintailah Indonesia, jangan sampai kita dibodohi, Jangan sampai merusak negara sendiri, ingatlah! Indonesia bukan warisan, tapi  Tumpah Darah. karena masih banyak yang ingin menghancurkan bangsa ini, mari kita berdo’a sesuai agama masing-masing. Mudah-mudahan Tuhan selalu melindungi bengsa dan Negara kita dan Mudah-mudahan Indonesia tetap Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi bangsa Indonesia, Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan kokoh dalam penyelenggaraan NKRI Harga Mati.
وَاعْتَصِمُوْا  بِحَبْلِ  اللّٰهِ  جَمِيْعًا  وَلَا  تَفَرَّقُوْاصلى  وَاذْكُرُوْا  نِعْمَةَ  اللّٰهِ  عَلَيْكُمْ  اِذْ  كُنْتُمْ  اَعْدَآءً  فَأَلَّفَ  بَيْنَ  قُلُوْبِكُمْ  فَأَصْبَحْتُمْ  بِنِعْمَتِهِۦ  اِخْوَنًاج  وَكُنْتُمْ  عَلٰى   شَفَا  حُفْرَةٍ  مِنَ  النَّارِ  فَاَنْقَذَكُمْ  مِنْهَاقلى  كَذٰلِكَ  يُبَيِّنُ  اللّٰهُ  لَكُمْ  اٰيٰتِهٖ  لَعَلَّكُمْ  تَهْتَدُوْنَ  ﴿103﴾
Artinya:“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103)
Pesan yang dimaksud adalah berpegang teguhlah, yakni upayakan sekuat tenaga untuk mengaitkan diri satu dengan yang lain dengan tuntutan Allah sambil menegakkan disiplin kamu semua tanpa kecuali. Sehingga kalau ada yang lupa, ingatkan ia, atau ada yang tergelincir, bantu ia bangkit agar semua dapat bergantung kepada tali (agama) Allah. Kalau kamu lengah atau ada salah seorang yang menyimpang, maka keseimbangan akan kacau dan disiplin akan rusak, karena itu bersatu padulah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Bandingkanlah keadaan kamu sejak datangnya Islam dengan ketika kamu dahulu pada masa Jahiliyyah bermusuh-musuhan, yang ditandai oleh peperangan yang berlanjut sekian lama, maka Allah mempersatukan hati kamu pada satu jalan dan arah yang sama lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, yaitu dengan agama Islam, orang-orang yang bersaudara, sehingga kini tidak ada bekas luka di hati kamu masing-masing.
“Mari jaga kedaulatan NKRI kita awali dengan menjaga lingkungan sekitar dengan mengadakan siskamling”
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Angkatan Darat (AD)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AL)
Salam Jiwa Angkatan Udara (AU)
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Rindu Ghufron

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera,
Rahayu,

Malang, Minggu, 04 Juni 2017.
Waktu : 19.40 WIB



Judul :BHINNEKA TUNGGAL IKA BERSATU KEMBALI
Link :BHINNEKA TUNGGAL IKA BERSATU KEMBALI

Artikel terkait yang sama:


BHINNEKA TUNGGAL IKA BERSATU KEMBALI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BHINNEKA TUNGGAL IKA BERSATU KEMBALI"

Posting Komentar