Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Pertemuan Jokowi-GNPF, Alumni 212: Harus Bertujuan Membebaskan Ulama kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Pertemuan Jokowi-GNPF, Alumni 212: Harus Bertujuan Membebaskan Ulama mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) diapresiasi sejumlah pihak.
Ketua Umum Presidium 212 Ansufri Idrus Sambo mengatakan, upaya dialog penting dilakukan sebagai solusi menyelamatkan bangsa dari kegaduhan yang terus menerus dan tidak berujung.
"Pertemuan itu harus bertujuan menyelamatkan dan membebaskan semua ulama, aktivis dan ormas Islam," kata Ansufri dalam siaran persnya, Rabu (27/6/2017).
Ansufri mengingatkan agar pertemuan tersebut harus berdasarkan kepentingan umat Islam. Jangan sampai dinodai dengan kepentingan politik atau ekonomi tertentu saja.
large;">
"Kami sambut baik jika pertemuan selama dilakukan untuk kepentingan ummat Islam bukan segelintir orang atau pihak saja," jelasnya.
Dia berharap dengan dibangunnya komunikasi dengan presiden dapat menyelamatkan bangsa dari kegaduhan yang terus menerus dan dikhawatirkan berujung pada perpecahan, kerusuhan, konflik horizontal dan disintegrasi bangsa yang bisa mengancam keutuhan NKRI.
Sebelumnya, pada Ahad (25/6/2017) pertemuan antara Presiden dan perwakilan GNPF digelar tertutup. Dalam pertemuan tersebut, ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir menyampaikan situasi kekinian dalam hubungannya antara pemerintah dan ulama, khususnya pada masa Pilgub DKI Jakarta dan pasca Pilgub, karena dinilai adanya kesenjangan yang begitu kuat dari satu pihak dan pihak lainnya.
Selain itu, Bachtiar juga menyampaikan, adanya suasana paradoksial. Pada satu sisi Pemerintah berpendapat tidak melakukan kebijakan bersifat menyudutkan umat Islam, tapi di sisi lain GNPF menangkap perasaan umat Islam yang merasa dibenturkan dengan Pancasila, NKRI dan kebhinekaan.
Judul :
Pertemuan Jokowi-GNPF, Alumni 212: Harus Bertujuan Membebaskan Ulama
Link :
Pertemuan Jokowi-GNPF, Alumni 212: Harus Bertujuan Membebaskan Ulama
Artikel terkait yang sama:
Pertemuan Jokowi-GNPF, Alumni 212: Harus Bertujuan Membebaskan Ulama
Related Posts :
Ditawari Hakim, Terdakwa Penista Agama Ini Tolak Bantuan Pengacara
Siti Aisyah, terdakwa kasus penistaan agama menjalani sidang perdananya di Pengadilan Negeri (PN) Mataram, kemarin (15/6). Dalam sidang d… Read More...
Habib Rizieq dan Zakir Naik, Dua Ulama yang Diburu Negaranya
Sejak kemarin, Rabu (14/6), beredar di media sosial foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang bertemu dengan dai… Read More...
SBY Nilai Para Pemimpin tak Bisa Hadirkan Kedamaian
SBY Nilai Para Pemimpin tak Bisa Hadirkan Kedamaian
Opini Bangsa - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengaku, sampai … Read More...
Masya Allah, Panglima TNI Begitu Mencintai Al-Qur'an
Petang ini ba'da Maghrib saya kaget ketika santri kami menyampaikan bahwa ada tamu yang mencari saya, dan ternyta anggota TNI dari Korami… Read More...
Komnas HAM Akan Beberkan Hasil Investigasi Kriminalisasi Ulama, Alumni 212 Siap Kawal
Ketua Presidium Alumni 212, ustadz Ansufri Idrus Sambo (ustadz Sambo) mengajak kepada umat Islam untuk bisa hadir ke Komnas HAM setelah s… Read More...
0 Response to "Pertemuan Jokowi-GNPF, Alumni 212: Harus Bertujuan Membebaskan Ulama"
Posting Komentar