Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya KHAWARIJ,KELOMPOK SESAT PERTAMA DALAM ISLAM kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
KHAWARIJ,KELOMPOK SESAT PERTAMA DALAM ISLAM mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
KesesatanKhawarij:
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Khawarij, Kelompok Sesat Pertama dalam Islam
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Laa hukma illa lillah (tiada hukum kecuali untuk Allah ‘azza wa jalla). Kata-kata ini haq adanya, karena merupakan kandungan ayat yang mulia. Namun jika kemudian ditafsirkan menyimpang dari pemahaman as-salafush shalih, kebatilanlah yang kemudian muncul.
Bertamengkan kata-kata inilah, Khawarij, kelompok sempalan pertama dalam Islam, dengan mudahnya mengafirkan bahkan menumpahkan darah kaum muslimin.
Siapakah Khawarij?
Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata, “Mereka adalah orang-orang yang memberontak terhadap pemerintah di akhir masa kepemimpinan Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu yang mengakibatkan terbunuhnya beliau radhiallahu ‘anhu. Kemudian di masa kepemimpinan ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu, keadaan mereka semakin buruk. Mereka keluar dari ketaatan terhadap ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu, mengafirkannya, dan mengafirkan para sahabat. Ini disebabkan para sahabat tidak menyetujui mazhab mereka. Dan mereka menghukumi siapa saja yang menyelisihi mazhab mereka dengan hukuman kafir. Akhirnya mereka pun mengafirkan makhluk-makhluk pilihan yaitu para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lamhatun ‘anil Firaqidh Dhallah, hlm. 31)
Cikal-bakal mereka telah ada sejak zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang membagi-bagi (rampasan perang), datanglah Dzul Khuwaisirah dari Bani Tamim, kepada beliau. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, berbuat adillah!’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Celaka engkau! Siapa lagi yang berbuat adil jika aku tidak berbuat adil? Benar-benar merugi jika aku tidak berbuat adil.’
Maka Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk memenggal lehernya!’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Biarkanlah ia, sesungguhnya ia akan mempunyai pengikut yang salah seorang dari kalian merasa bahwa shalat dan puasanya tidak ada apa-apanya dibandingkan shalat dan puasa mereka. Mereka selalu membaca Al-Qur’an namun tidaklah melewati tenggorokan mereka[1]. Mereka keluar dari Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari ar-ramiyyah[2]. Dilihat nashl-nya (besi pada ujung anak panah) maka tidak didapati bekasnya. Kemudian dilihat rishaf-nya (tempat masuknya nashl pada anak panah) maka tidak didapati bekasnya. Kemudian dilihat nadhiy-nya (batang anak panah) juga tidak didapati bekasnya. Kemudian dilihat qudzadz-nya (bulu-bulu yang ada pada anak panah) juga tidak didapati pula bekasnya. Anak panah itu benar-benar dengan cepat melewati lambung dan darah (hewan buruan itu). Ciri-cirinya, (di tengah-tengah mereka) ada seorang laki-laki hitam, salah satu lengannya seperti payudara wanita atau seperti potongan daging yang bergoyang-goyang. Mereka akan muncul di saat terjadi perpecahan di antara kaum muslimin.”
Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku bersaksi bahwa aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku bersaksi pula bahwa ‘Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu yang memerangi mereka dan aku bersamanya. Maka ‘Ali radhiallahu ‘anhu memerintahkan untuk mencari seorang laki-laki (yang disifati oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antara mayat-mayat mereka) dan ditemukanlah ia lalu dibawa (ke hadapan ‘Ali radhiallahu ‘anhu). Aku benar-benar melihatnya sesuai dengan ciri-ciri yang disifati oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Sahih, HR. al-Imam Muslim dalam Shahih-nya, “Kitabuz Zakat, bab Dzikrul Khawarij wa Shifaatihim”, 2/744)
**Asy-Syihristani rahimahullah berkata, “Siapa saja yang keluar dari ketaatan terhadap pemimpin yang sah, yang telah disepakati, maka ia dinamakan Khariji (seorang Khawarij), baik keluarnya di masa sahabat terhadap al-Khulafa ar-Rasyidin maupun terhadap pemimpin setelah mereka di masa tabi’in, dan juga terhadap pemimpin kaum muslimin di s
Link :KHAWARIJ,KELOMPOK SESAT PERTAMA DALAM ISLAM
0 Response to "KHAWARIJ,KELOMPOK SESAT PERTAMA DALAM ISLAM"
Posting Komentar