Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Kapolda Iriawan Catut Nama Wapres, Situasi Bisa Tambah Gaduh kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Kapolda Iriawan Catut Nama Wapres, Situasi Bisa Tambah Gaduh mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Kapolda Iriawan Catut Nama Wapres, Situasi Bisa Tambah Gaduh
Opini Bangsa - Publik menyambut positif ajakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Menko Polhukam Wiranto untuk mengakhiri kegaduhan serta mendorong proses rekonsiliasi.
"Kita beri apresiasi atas keseriusan Jokowi, Jusuf Kalla, Megawati, Menko Polhukam Wiranto yang kini mulai membuka pintu rekonsiliasi untuk menghentikan polemik seputar kriminalisasi ulama," ujar Ketua Progres 98, Faizal Assegaf dalam keterangannya, Jumat (9/6).
Faizal menyebut ini langkah paling bersejarah dan memberi hikmah kepada seluruh elemen bangsa untuk membuka jalan baru proses dialog yang konstruktif sesama anak bangsa.
"Penghentian krimanalisasi kepada Habib Rizieq Syihab (HRS) dan para tokoh-tokoh Islam merupakan momentum politik yang sangat tepat guna mencairkan situasi," tegasnya.
Namun, sambung dia, masih terdapat hambatan dari oknum aparat terkait yang terkesan ingin
menghalangi upaya positif Jokowi dan Jusuf Kalla.
"Saya tegaskan, Kapolda Metro Jaya Muhammad Iriawan agar tidak mencatut nama Wapres Jusuf Kalla dan sejumlah tokoh Islam yang memberi kesan seolah bertujuan memojokkan Habib Rizieq," ujarnya, menekankan.
Hal itu, menurutnya, sangat disayangkan dan dapat berpotensi menyulut serta memperpanjang kegaduhan.
Lebih lanjut Faizal menekankan bahwa Wapres JK tidak pernah secara spesifik membenarkan kriminalisasi atas penzaliman Habib Rizieq dan para tokoh Islam. Kapolda Iriawan selayaknya menghormati kesungguhan Presiden, Wapres dan Menko Polhukam yang kini tengah menggulir solusi rekonsiliasi untuk menciptakan situasi kehidupan bangsa ke arah situasi yang kondusif.
"Kita menghormati proses hukum, namun hal itu tidak boleh dicemari oleh kepentingan politik balas dendam. Tindakan destruktif dan licik tersebut harus diakhiri," imbuhnya.
Menurutnya, segala bentuk kriminalisasi ulama melalui kasus ecek-ecek harus dihentikan. Sebab disinyalir terlalu banyak muatan kepentingan politik balas dendam yang berkaitan faktor Pilgub DKI Jakarta.
"Penista agama sudah kalah di Pilgub dan masuk penjara, jangan lagi ada pihak yang ingin memanfaatkan situasi untuk melancarkan dendam politik secara brutal dan mengacaukan kehidupan berbangsa, Itu tindakan memalukan dan tidak etis," demikian Faizal. [
opinibangsa.id /
rmol]
Judul :
Kapolda Iriawan Catut Nama Wapres, Situasi Bisa Tambah Gaduh
Link :
Kapolda Iriawan Catut Nama Wapres, Situasi Bisa Tambah Gaduh
Artikel terkait yang sama:
Kapolda Iriawan Catut Nama Wapres, Situasi Bisa Tambah Gaduh
0 Response to "Kapolda Iriawan Catut Nama Wapres, Situasi Bisa Tambah Gaduh"
Posting Komentar