ICMI: Tak Ada Negara yang Senyaman Indonesia untuk Beribadah, Jangan Diacak-acak Lagi

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya ICMI: Tak Ada Negara yang Senyaman Indonesia untuk Beribadah, Jangan Diacak-acak Lagi kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

ICMI: Tak Ada Negara yang Senyaman Indonesia untuk Beribadah, Jangan Diacak-acak Lagi mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.



Indonesia dianggap sebagai wilayah yang paling aman dan nyaman di antara negara berpenduduk beragama Islam mayoritas lainnya untuk melaksanakan kegiatan ibadah umat Islam, terutama di bulan Ramadhan.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Dialog Peradaban dan Antar Keyakinan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Nasaruddin Umar saat acara buka puasa bersama ICMI di kediaman mantan Presiden BJ Habibie, Jakarta, Selasa (6/6).

Nasaruddin mengatakan, Indonesia harus mempertahankan nilai keindonesiaanya hingga kapanpun. Bahkan Nasaruddin beranggapan, Islam akan selalu di cap sebagai agama teroris dan kekerasan oleh masyarakat internasional bila tidak ada Indonesia.

"Di negara lain mana ada perempuan yang berani pergi sholat terawih. Di sini ada yang datang jauh-jauh, bahkan tanpa muhrimnya. Kalau Anda sudah memiliki negara yang bagus dan ideal, jangan di acak-acak lagi,” ujar Nasaruddin.

Menurut Nasaruddin, Indonesia yang besar penduduk muslimnya ternyata dapat pararel dengan moderenisasi. Termasuk soal perekonomiannya yang tumbuh fantastis di antara negara-negara Islam lainnya.

"Jadi kita tidak harus menyerupai diri menjadi orang Arab agar jadi the best muslim. Tetaplah menjadi orang Jawa, Bugis, Sumatera dan seterusnya. Tetapi pada waktu yang bersamaan bisa menjadi the best muslim," tutur Nasaruddin.

Nasaruddin juga menyarankan agar ICMI merumuskan konsep peradaban kebudayaan kepada dunia Internasional. Nasaruddin beranggapan, sudah saatnya membawa Indonesia menjadi kiblat peradaban Islam masa depan.

"Anggaplah Timur Tengah sudah selesai tugasnya melahirkan Islam, akan tetapi tugas selanjutnya untuk membina dan menampilkan Islam ke kancah Internasional sudah gilirannya Indonesia,” demikian Nasaruddin.[rmol]

Judul :ICMI: Tak Ada Negara yang Senyaman Indonesia untuk Beribadah, Jangan Diacak-acak Lagi
Link :ICMI: Tak Ada Negara yang Senyaman Indonesia untuk Beribadah, Jangan Diacak-acak Lagi

Artikel terkait yang sama:


ICMI: Tak Ada Negara yang Senyaman Indonesia untuk Beribadah, Jangan Diacak-acak Lagi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ICMI: Tak Ada Negara yang Senyaman Indonesia untuk Beribadah, Jangan Diacak-acak Lagi"

Posting Komentar