Haduh! Harga Gabah Naik, Serapan Bulog Menurun

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Haduh! Harga Gabah Naik, Serapan Bulog Menurun kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Haduh! Harga Gabah Naik, Serapan Bulog Menurun mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.



Direktur Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan ada penurunan serapan gabah yang dilakukan pihaknya akhir-akhir ini. Alasannya karena harga gabah yang merangkak naik dan juga masa panen yang sudah berlalu.

"Serapan Bulog tetap berjalan, kami tetap menyerap, meskipun angkanya kecil dari sebelumnya," kata Tri Wahyudi Saleh kepada Tempo saat dihubungi pada Ahad, 4 Juni 2017.

Tri menuturkan harga gabah yang sudah di atas harga pembelian pemerintah (HPP) tentu mempengaruhi pembelian gabah dari petani, karena memang secara penugasan Bulog diwajibkan membeli gabah dari petani ketika harganya jatuh di bawah HPP, yaitu Rp 3.700 per kilogram untuk gabah kering panen dan Rp 4.600 per kilogram untuk gabah kering giling.

Selain itu, panen raya berikutnya pun baru akan terjadi di sekitar Juli, sehingga membuat serapan Bulog menjadi kecil karena sekarang ini sedang memasuki musim tanam. "Biasanya kami menyerap 15 ribu-20 ribu ton gabah per hari, sekarang menurun menjadi 5 ribu sampai 7 ribu ton per hari," ujar Tri Wahyudi.

Bulog, kata Tri Wahyudi, masih menyiagakan anggaran-anggaran penyerapan beras di semua divisi regional mereka jika memang sewaktu-waktu terjadi harga gabah jatuh sehingga Bulog bisa segera bergerak. Ia menambahkan kelompok-kelompok tani yang menyimpan gabah juga biasanya akan melepas stoknya mendekati Idul Fitri, jika itu terjadi Bulog siap membeli.

Semua ini dilakukan dalam rangka pemenuhan target serapan sebesar 1,5 juta ton sampai 2 juta ton beras di semester I 2017. Menurut Tri Wahyudi pihaknya menargetkan bisa menyerap beras sebanyak 4 juta ton di tahun ini dan memiliki stok beras sebesar 1,5 juta ton di akhir tahun nanti. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan rata-rata harga gabah baik untuk gabah kering panen (GKP) maupun gabah kering giling (GKG) di tingkat petani dan juga penggilingan pada Mei 2017. Harga gabah kering panen di tingkat petani pada Mei 2017 mengalami kenaikan sebesar 4,10 persen, menjadi Rp 4.485 per kilogram dan di tingkat penggilingan naik 4,09 persen menjadi Rp 4.570 per kilogram.

sumber : tempo


Judul :Haduh! Harga Gabah Naik, Serapan Bulog Menurun
Link :Haduh! Harga Gabah Naik, Serapan Bulog Menurun

Artikel terkait yang sama:


Haduh! Harga Gabah Naik, Serapan Bulog Menurun

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Haduh! Harga Gabah Naik, Serapan Bulog Menurun"

Posting Komentar