Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Cerita Soal Simbok, Panglima: Sedekah Tak Melulu Menunggu Kondisi Kaya kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Cerita Soal Simbok, Panglima: Sedekah Tak Melulu Menunggu Kondisi Kaya mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo menggelar safari Ramadan di Pangkalan Udara Adisutjipto, Minggu (4/6). Gatot bercerita pada para prajurit TNI kisah mengharukan soal
"Seorang anak bertanya kepada simboknya. Mbok kita sekarang cuma berdua. Kenapa simbok memasaknya berlebihan. Masih sama seperti ketika kita berenam. Mbok dikurangi mbok masaknya," ujar Gatot membuka cerita.
Gatot melanjutkan si anak memprotes simboknya yang memasak terlalu banyak dan hasil masakannya malah ikut dibagikan ke tetangga. Si anak menganggap apa yang dilakukan oleh simboknya merupakan hal yang sia-sia dan menghamburkan uang.
"Si anak bertanya kepada simboknya emangnya kita orang kaya yang memang layak untuk menyumbang orang lain? Tapi Simbok justru bertanya kepada anak kategori kaya itu apa?" ucap Gatot.
Gatot menyampaikan si anak tetap bersikeras bahwa yang dilakukan oleh si ibu adalah sebuah pemborosan. Dengan sabar, si ibu pun menjelaskan alasannya membagi-bagikan hasil masakannya kepada tetangga setiap harinya.
"Inti ceritanya sedekah tak melulu menunggu menunggu kondisi kaya tetapi sedekah bisa dilakukan menurut kemampuannya masing-masing," pungkas Gatot.
Selain menggelar safari ramadhan di Lanud Adisutjipto, Gatot juga menyempatkan diri untuk memberikan santunan kepada 1000 orang anak yatim piatu. Selain berbuka, Gatot pun juga menjalankan ibadah shalat tarawih di Lanud Adisutjipto.
Judul :
Cerita Soal Simbok, Panglima: Sedekah Tak Melulu Menunggu Kondisi Kaya
Link :
Cerita Soal Simbok, Panglima: Sedekah Tak Melulu Menunggu Kondisi Kaya
Artikel terkait yang sama:
Cerita Soal Simbok, Panglima: Sedekah Tak Melulu Menunggu Kondisi Kaya
0 Response to "Cerita Soal Simbok, Panglima: Sedekah Tak Melulu Menunggu Kondisi Kaya"
Posting Komentar