RITUAL-RITUAL KESYIRIKAN SEBAB TERJADINYA BENCANA

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya RITUAL-RITUAL KESYIRIKAN SEBAB TERJADINYA BENCANA kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

RITUAL-RITUAL KESYIRIKAN SEBAB TERJADINYA BENCANA mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.

🥗🍱🔥❌ RITUAL-RITUAL KESYIRIKAN SEBAB TERJADINYA BENCANA

💫🌷 Al Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah

Banyak orang memandang semua kejadian bencana dari sisi ilmu pengetahuan alam semata. Mereka menyatakan bahwa ini hanya merupakan proses alam, tidak ada hubungannya dengan azab.

Pada hakikatnya, semua yang terjadi tidak lepas dari kehendak Allah. Dengan demikian, musibah dan bencana bukan proses alam semata. Kalau saja proses alam itu mampu berbuat, sungguh ia akan bermanfaat dengan sendirinya. Proses alam tidak memiliki daya pengaruh melainkan dengan izin Allah dan kehendak-Nya. Alam yang berupa tanah (baik yang padat, keras, tandus, bebatuan, lembek, maupun gembur), gunung, laut, dan yang lainnya adalah makhluk Allah yang tergolong benda mati. Akan tetapi, jika Allah menghendaki bumi bernapas, akan terjadi pula.

Hal ini seperti dalam firman Allah 'Azza wajalla:

وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ () وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ () وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ

”Dan apabila bumi diratakan, dan ia memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan ia patuh kepada Rabbnya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya).” (al-Insyiqaq: 3—5)

Sesungguhnya, Allah telah menjadikan segala sesuatu memiliki sebab. Kebaikan memiliki sebab, demikian pula keburukan. Barang siapa menjalani sebab kebaikan, ia akan dekat untuk mencapai kebaikan. Sebaliknya, siapa yang menempuh jalan keburukan dan mengambil sebab-sebabnya, akan terjatuh padanya pula. Sebab-sebab yang disebutkan dalam syariat menjelaskan bahwa barang siapa yang terlibat dengannya, pantas diturunkan hukuman atasnya.

Di antara perkara yang menjadi sebab terjadinya musibah adalah syirik dan mendustakan (ajaran) para rasul.

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahumullah berkata dalam nasihat beliau seputar masalah gempa bumi, “Abu Syaikh al-Ashbahani telah meriwayatkan dari Mujahid rahimahumullah tentang tafsir ayat:

Katakanlah, ‘Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu.’ (al-An’am: 65)

Ia berkata, ‘Yaitu suara keras yang mengguntur, batu, dan angin.’ ‘Atau dari bawah kaki kalian.’

Ia berkata, ‘Yaitu gempa bumi, dibenamkan ke dalam bumi (beserta segala sesuatu yang ada di atasnya)’.”

Tidak diragukan bahwa gempa bumi yang terjadi pada hari-hari ini di berbagai tempat termasuk bagian dari tanda-tanda (kekuasaan Allah). Dengannya, Allah ingin menakut-nakuti para hamba-Nya. Segala yang terjadi di alam ini baik gempa bumi maupun yang lain yang membahayakan dan merugikan manusia serta menyebabkan timbulnya berbagai macam bahaya, kesusahan, kerugian, hal yang menyakitkan, semua itu terjadi karena kesyirikan dan kemaksiatan.”

Adapun para rasul, Allah menguatkan kedudukan mereka melalui ayat-ayat yang hissi (indrawi) maupun maknawi (abstrak) dengan berbagai argumen yang mematahkan hujjah lawan, hujjah yang tak terbantahkan, baik yang tersebar di alam luas maupun yang terdapat di dalam jiwa manusia. Allah ta’ala berfirman:

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.” (Fushshilat: 53)

Allah menjanjikan kenikmatan yang tetap kepada orang-orang yang beriman kepada para rasul. Di sisi lain, Dia mengancam orang-orang yang menyelisihi (mereka) dengan azab dan siksaan di dunia dan akhirat.

Di antara ayat yang memberitakan tentang peristiwa yang menimpa umat yang terdahulu adalah:

فَكَذَّبُوهُ فَأَنجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا عَمِينَ

“Maka mereka mendustakan Nabi Nuh. Kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal (bahtera) dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).” (al-A’raf: 64)

▶️ Bergabung di Channel:
📟 https://ift.tt/2rpTB2K
🌐 www.ittibaussalaf.com
•••••••••••••••••
📑 Sumber: http://bit.ly/2OuXiE5
t.me/salafymajalengka

Judul :RITUAL-RITUAL KESYIRIKAN SEBAB TERJADINYA BENCANA
Link :RITUAL-RITUAL KESYIRIKAN SEBAB TERJADINYA BENCANA

Artikel terkait yang sama:


RITUAL-RITUAL KESYIRIKAN SEBAB TERJADINYA BENCANA

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "RITUAL-RITUAL KESYIRIKAN SEBAB TERJADINYA BENCANA"

Posting Komentar