Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Ketika Musibah Terus Melanda, Maka Kembalilah Kepada Allah kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Ketika Musibah Terus Melanda, Maka Kembalilah Kepada Allah mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
“Allah subhanahu wa ta’ala mengizinkan untuknya (maksudnya bumi) kadang-kadang untuk bernafas, lalu munculah gempa besar padanya, dari situ timbulah rasa takut, taubat, berhenti dari kemaksiatan, merendahkan diri kepada-Nya, dan penyesalan pada diri hamba-hamba-Nya, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama Salaf ketika terjadi gempa bumi: “Sesungguhnya Rabb kalian menginginkan agar kalian bertaubat.” (Miftah Dar as-Sa’adah, Juz 2 hal. 630)
Nusantara kembali berduka. Gempa bumi kembali melanda Indonesia. Belum selesai duka saudara-saudara kita di Lombok diakibatkan gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala richter pada bulan Juli lalu, sekarang menyusul musibah melanda saudara-saudara kita di Palu dan Donggala. Tanah mereka dilanda gempa dengan kekuatan 7,4 skala richter yang kemudian disusul dengan tsunami yang meluluh lantahkan kota mereka. Bahkan yang paling terbaru telah terjadi gempa pula di Sumba dengan kekuatan 6 skala richter. Mengapa sampai terjadi bencana yang bertubi-tubi di negeri ini? Apakah kita merasa aman dari Allah subhanahu wa ta’ala yang di atas langit seandainya Dia mengguncangkan bumi yang kita pijak saat ini?
Hakikatnya suatu musibah yang terjadi di bumi ini, baik berupa gempa bumi, tsunami serta segala hal yang menimbulkan bahaya serta penderitaan disebabkan oleh kesyirikan serta kemaksiatan yang telah kita perbuat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
Allah subhanahu w ta’ala juga berfirman:
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ
“Nikmat apapun yang kamu terima, maka itu dari Allah, dan bencana apa saja yang menimpamu, maka itu karena (kesalahan) dirimu sendiri.”
Segala bentuk musibah merupakan sebuah teguran dari Allah subhanahu wa ta’ala kepada hamba-hamba-Nya agar mereka kembali pada-Nya. al-Imam Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:
أذن الله سبحانه لها –أي للأرض– في الأحيان بالتنفس، فتحدث فيها الزلازل العظام، فيحدث من ذلك لعباده الخوف والخشية والإنابة والإقلاع عن معاصيه والتضرع إليه والندم، كما قال بعض السلف وقد زلزلت الأرض: إن ربكم يستعتبكم
“Allah subhanahu wa ta’ala mengizinkan untuknya (maksudnya bumi) kadang-kadang untuk bernafas, lalu munculah gempa besar padanya, dari situ timbulah rasa takut, taubat, berhenti dari kemaksiatan, merendahkan diri kepada-Nya, dan penyesalan pada diri hamba-hamba-Nya, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama Salaf ketika terjadi gempa bumi: “Sesungguhnya Rabb kalian menginginkan agar kalian bertaubat.”
Karena hal tersebut, maka satu-satunya cara agar terlepas dari segala musibah tersebut adalah dengan kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala. kembali kepada Allah subhanahu wa ta’aladengan bertaubat, istiqamah dalam keta'atan, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, menjauhi kesyirikan, kebid'ahan dan kemaksiatan. Jika kita telah kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan menghindarkan kita dari adzab-Nya serta memberikan kepada kita berbakai kebaikan serta keberkahan-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kesabaran kepada saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memperbaiki keadaan kaum muslimin dalam pemahaman agama, keistiqamahan dalam keta’atan. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memperbaiki kondisi para pemimpin kaum muslimin sehingga mereka kembali kepada syari’at-Nya, memperjuangkan kebenaran dan keadilan serta menghilangkan kebathilan. Wa shallallahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Judul :
Ketika Musibah Terus Melanda, Maka Kembalilah Kepada Allah
Link :
Ketika Musibah Terus Melanda, Maka Kembalilah Kepada Allah
Artikel terkait yang sama:
Ketika Musibah Terus Melanda, Maka Kembalilah Kepada Allah
0 Response to "Ketika Musibah Terus Melanda, Maka Kembalilah Kepada Allah"
Posting Komentar