Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Kisah Sudaryati, Tak Pernah Lupa Anies yang Menolongnya dan Memanggil “Ibuku” Sejak Jadi Dosen kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Kisah Sudaryati, Tak Pernah Lupa Anies yang Menolongnya dan Memanggil “Ibuku” Sejak Jadi Dosen mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Sudaryati sangat senang bertemu Anies Baswedan saat Gubernur DKI Jakarta itu mengunjungi kawasan Bidara Cina yang terkena banjir. Sudaryati mengaku telah lama mengenal Anies, sejak ditolong saat pingsan beberapa tahun lalu.
Waktu itu, Sudaryati mengambil uang pensiunan almarhum suaminya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Sewaktu pulang dengan Metro Mini, ia dicopet. Dompet beserta uang dan HP-nya raib.
Karena panik dan bingung, ia turun dari Metro Mini dan tiba-tiba jatuh pingsan tepat di depan mobil Anies yang sedang melintas.
Anies yang saat itu menjabat Rektor Universitas Paramadina pun turun. Bersama sekretarisnya, ia menolong Sudaryati dan membawanya masuk ke mobil.
Setelah Sudaryati sadar, Anies bertanya apa yang terjadi. Ia pun menceritakan musibah yang dialaminya.
"Ibuku, ibuku, ibuku enggak usah panik, tenang saya bantu, akan saya ganti semua barang ibu yang hilang" kata Anies waktu itu. Sudaryati selalu ingat panggilan itu.
Anies kemudian memberikan sejumlah uang dan meminta sekretarisnya membelikan sebuah HP. Anies juga menemaninya mengurus barang-barang yang hilang, dari KTP sampai kartu ATM.
Sejak saat itu, Sudaryati mengaku sering komunikasi dengan Anies. Ia mengaku sering mendapat bantuan dari Anies. Kadang ia mengirimkan makanan untuk Anies.
Perempuan berusia 65 tahun itu menanggap Anies sudah seperti anaknya sendiri.
"Di Jakarta kok masih ada orang sebaik ini ya,” kata Sudaryati. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Link :Kisah Sudaryati, Tak Pernah Lupa Anies yang Menolongnya dan Memanggil “Ibuku” Sejak Jadi Dosen
0 Response to "Kisah Sudaryati, Tak Pernah Lupa Anies yang Menolongnya dan Memanggil “Ibuku” Sejak Jadi Dosen"
Posting Komentar