Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.



Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah
Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah 
Benangmerahdasi  -Kajian Tasawuf

Kitab: Kimi'aussa'adah
Muallif: Imam Ghozali Ra
Nomor: 024


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وآل بيته الطيبين الطاهرين، وعلى صحابته الغرالميامين. وبعد:

Tentang kemurahan Allah tersebut, telah disinyalir oleh sabda Rasulullah berikut:

ينزل الله كل ليلة إلى سماءالدنيا فيقول هل من داع فأستجيب له
"Allah turun kelangit dunia setiap malam seraya berfirman :Adakah orang yang berdoa kepada-Ku? Tentu akan Aku kabulkan(1)"

Dalam hadits Qudsi juga disebutkan:
لقدطال شوق الأبرارإلى لقائي وأناإلى لقائهم أشدشوقا

"Sungguh telah lama kerinduan orang-orang yang baik untuk bertemu dengan-Ku. Sedangkan Aku lebih merindukan pertemuan dengan mereka".
Baca Juga: Kajian Tasawuf (Rahmat yang Diberikan Kepada Manusia)
Dalam hadits Qudtsi yang lain juga disebutkan:

من تقرب إلي شبراتقربت إليه ذراعا
"Barangsiapa yg mendekati-Ku satu jengkal, niscaya Aku mendekatinya satu hasta(2)".
Semua nash diatas menunjukkan bahwa tidak ada sekat antara cahaya ilmu dan hati, dan keduanya merupakan bukti kemurahan Allah, tetapi tidak jarang antara keduanya tersekat oleh kotoran dan noda serta kesibukan hati dari hal bendawi.

Catatan:
1.Allah turun kelangit dunia tanpa bagaimana dan seperti apa dan sebagainya, karena Allah tidak sama dengan makhkuq, kalau ulama Asyairah menta'wil makna turun adalah perintahNya.

2.Maksudnya Allah mendekat disitu bukan tempat sebab Dia tak bertempat, tapi hadits qudtsi diatas mengungkapkan bahwa betapa Allah lebih bersegera(memberikan anugerah) kepada hambaNya daripada hamba itu bersegera kepada Allah. Bersambung..

 Oleh: Aba Abror Al Muqoddam

DASI Dagelan Santri Indonesia

Judul :Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah
Link :Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah

Artikel terkait yang sama:


Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kajian Tasafuw Tentang Kemurahan Allah"

Posting Komentar