Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Takbir Bukti Teroris? Ini Jawaban Telak Hidayat Nur Wahid kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Takbir Bukti Teroris? Ini Jawaban Telak Hidayat Nur Wahid mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Hidayat Nur Wahid (pks.id) |
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyesalkan adanya pernyataan takbir sebagai salah satu bukti teroris. Hidayat pun menjelaskan bahwa para pahlawan seperti Bung Tomo juga meneriakkan takbir. Selain itu, setiap hari jutaan Muslim Indonesia juga bertakbir.
“Berantas terorisme? Pakailah akal sehat. Agar tak malah jadi teror yang lain. Menyebut takbir sebagai salah satu bukti teroris, bentuk laku bukan akal sehat. Tiap hari jutaan Muslimin Indonesia bertakbir. Takbir juga pekik Bung Tomo. Beliau pahlawan. Segera tarik dan minta maaflah,” kata Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Kamis (16/11/2017), sembari mengunggah link berita berjudul Sebut Takbir sebagai Bukti Teroris, Kapolres Dharmasraya Layak Disanksi.
Brantas terorisme? Pakailah akalsehat. Agar tak malah jadi teror yg lain. Mnyebut takbir sbg slh 1 bukti teroris, bentuk laku bukan akalsehat. Tiap hari jutaan Muslimin Indonesia brtakbir. Takbir jg pekik Bung Tomo. Bliau PAHLAWAN. Sgra tarik&minta maaflah https://t.co/JxIJOb3v0D— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 16 November 2017
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution meminta Pimpinan Polri mengambil tindakan tegas terhadap Kapolres Dharmasraya.
"Sulit untuk menghindari persepsi publik bahwa sudah terjadi bias dalam penyebutan "teroris" dan sejenisnya. Bias yang bertitik pusat pada stigmasasi terhadap kelompok agama tertentu. Sanksi organisasi dan sanksi pidana, saya kira, layak dipertimbangkan (bahkan dijatuhkan) bagi Kapolres tersebut," ujar Maneger Nasution dalam pernyataan tertulis seperti dikutip SINDOnews, Rabu (15/11/2017).
Menurutnya, selain diproses masalah disiplin, Kapolres Dhamasraya juga dijerat dengan pidana/KUHP dan UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM.
Pernyataan terkait takbir sebagai bukti teroris itu terlontar saat Roedy diwawancarai live di TvOne.
“Pak Kapolres sempat menyatakan bahwa para pelaku diduga merupakan jaringan kelompok teroris. Atas dasar bukti apa, selain kertas yang ditemukan dalam jenazah para pelaku kalau memang tergabung dalam jaringan teroris?” tanya TvOne.
“Iya, baik. Bahwa dalam proses kami melumpuhkan kedua pelaku tersebut, pelaku meneriakkan takbir kemudian menyatakan bahwa saya yang membakar kemudian menyatakan bertanggungjawab terhadap pembakaran, mengatakan taghut. Kemudian setelah kami lumpuhkan, dalam badan tersangka kita temukan selembar surat tulisannya bolak-balik. Jadi saya luruskan, bukan dua lembar tetapi satu lembar bolak-balik. Lembar pertama kemudian lembar kedua. Yang intinya berisi kalimat-kalimat jihad,” jawab Roedy.
Berikut ini videonya:
SEDIH denger wawancara ini... http://pic.twitter.com/XXB1U62kPs— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@NetizenTofa) 15 November 2017
Link :Takbir Bukti Teroris? Ini Jawaban Telak Hidayat Nur Wahid
0 Response to "Takbir Bukti Teroris? Ini Jawaban Telak Hidayat Nur Wahid"
Posting Komentar