Kajian Ta'liim Muta'allim (Pantangan Orang Berilmu)

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Kajian Ta'liim Muta'allim (Pantangan Orang Berilmu) kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

Kajian Ta'liim Muta'allim (Pantangan Orang Berilmu) mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.


BenangmerahDasi -Kajian Ta'liimul Muta'allim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته،

No   : 010
Hari : Selasa
Oleh: Umy Nana Syarif

بسم الله الرحمن الرحيم.

Pantangan orang berilmu

وينبغي لأهل العلم أن لا يذل نفسه بالطمع في غير المطمع، ويحترز عما فيه مذلة العلم وأهله.

Orang berilmu hendaklah tidak mencemarkan dirinya sendiri dengan bersikap tamak terhadap sesuatu yang tidak semestinya, dan hendaknya pula menjaga diri dari hal-hal yang menghinakan ilmu dan orang alim/ ahli ilmu.

ويكون متواضعا - والتواضع بين التكبر والمذلة -، والعفة كذلك، ويعرف ذلك في كتاب الأخلاق.

Hendaknya bersikap tawadlu' yaitu sikap antara angkuh dan hina demikian juga sikap Iffah/ perwira. dan semua itu dapat dipelajari dalam kitab-kitab akhlaq.

انشدني الشيخ الإمام الاستاذ ركن الدين المعروف بالاديب المختار شعرا لنفسه :

Syaikh Imam Ustadz Ruknuddin yang terkenal dengan sebutan sastrawan pilihan, nama beliau ialah Muhammad bin Abu Bakar bin Yusuf Ruknuddin Al Farghani, seorang ulama ahli fiqih bermadzhab Hanafi, Sekaligus sastrawan pujangga, salah seorang guru pengarang kitab ini. Wafat di Marghinan tahun 594H/ 1196M. Mendendangkan sair gubahan beliau sendiri kepada kami sebagai berukut:

إن التواضع من خصال المتقي ÷ وبه التقي إلى المعالى يرتقى. 
ومن العجائب عجب من هو جاهل ÷ في حاله أهو السعيد أم الشقى. 
أم كيف يختم عمره أو روحه ÷ يوم النوى متسفل أو مرتقى. 
والكبرياء لربنا صفة له ÷ مخصوصة فتجنبنها واتقى.

Sungguh, tata kerama adalah sifat orang bertaqwa.
Iapun membubung tinggi, dengan sifat ini.
Ajaib sekali, orang yang tidak tahu kondisi sendiri,
Bahagiakah nanti, atau celaka diri.
Bagaimanakah pungkasan umurnya, saat tercabut nyawanya,
Di hari kematian, dia terjatuh atau mulia.
Kebesaran itu sifat khusus bagi-Nya,
Maka hindarilah dan bertaqwalah kepada-Nya

قال أبو حنيفة رضي الله عنه لأصحابه :"عظموا عما ئمكم ووسعوا اكمامكم "؛

Berkata Imam Abu Hanifa, ra kepada para sahabat beliau
''Besarkanlah putaran surbanmu dan longgarkanlah lengan bajumu"
Penampilan seperti ini, kata prof. Dr. KH Muh Tolchah Mansoer dalam sambutan buku ini, ternyata dipraktekkan oleh dunia universitas sekarang, semacam para dosen/guru besar musti memakai toga dan musti berwarna hitam, sebagai pakaian kebesaran ketika upacara resmi keilmuan misalnya wisuda sarjana, pidato pengukuhan guru besar, dan sebaginya.

وإنما قال ذلك لئلا يستخف بالعلم وأهله..

Justru demikianlah beliau mengajurkan, agar ilmu dan orang alim tidak dipandang remeh.

وينبغي لطالب العلم أن يحصل كتاب الوصية التي كتبها أبو حنيفة رضي الله عنه ليوسف بن خالد السمتي عند الرجوع إلى أهله، يجده من يطلبه.

Sebaiknya penuntut ilmu berhasil mendapatkan buku wasiat yang ditulis oleh Imam Abu Hanifah untuk Yusuf bin Kholid As Simty. Beliau adalah salah satu sahabat Imam Abu Hanifah yang banyak belajar kepadanya. Imam Syafi'i mengatakan bahwa Yusuf bin Kholid itu termasuk orang pilihan, dia perawi hadits dalam sanad Ibnu Majah dan ulama yang berpengaruh di zamannya. Beliau wafat tahun 189H/805M, (Al Jawahirul Mudi'ah II/228). Ketika kembali pulang ke tengah keluarganya (di Basrah). Buku ini bisa didapatkan oleh orang yang mencarinya. Yaitu sebuah buku yang secara umum berisi amanat Nahi Mungkar. Dalam penelusuran buku wasiat Abu Hanifah ini berhasil ditemukan beberapa manuskrip, antara lain yang tersimpan di Universitas Istambul dan perpsustakaan Syaikh Zuhair Asy Syawis dengan nomer 380. Bahkan di perpustakaan ini terdapat manuskrip nomer 1285 berisi syarah wasiat Bairati (Wafat 786H/1384M) yang juga pensyarah kitab Al Hidayah Fi Fiqhi Abi Hanifah.
Baca juga: Kajian Ta'liimul Muta'allim kelezatan Ilmu dan Pengalamannya
وقد كان استاذنا شيخ الإسلام برهان الأئمة علي بن أبي بكر قدس الله روحه العزيز أمرني بكتابته عند الرجوع إلى بلدي فكتبته؛

Dan adalah Guru kami sendiri, Syaikhul Islam Burhanul Aimmah Ali bin Abu Bakar semoga Allah mensucikan ruhnya yang mulia memerintahkan kami disaat mau pulang kampung agar menulis buku wasiat tersebut, dan kami melakukannya.

ولا بد للمدرس والمفتي في معاملات الناس منه، وبالله التوفيق.

Bagi para Guru yang Mufti (Pemberi fatwa) bidang komunikasi sosial harus memegang buku tersebut. Wabillahit Taufiq.

''Alhamdulillaahi Robbil 'Alamiin"

Semoga bermanfa'at untuk kita semua

ببركة الفاتحة :

Ammin Yaa Mujiibas Saailiin

Judul :Kajian Ta'liim Muta'allim (Pantangan Orang Berilmu)
Link :Kajian Ta'liim Muta'allim (Pantangan Orang Berilmu)

Artikel terkait yang sama:


Kajian Ta'liim Muta'allim (Pantangan Orang Berilmu)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kajian Ta'liim Muta'allim (Pantangan Orang Berilmu)"

Posting Komentar