Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Tanyakan Pada Hatimu kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Tanyakan Pada Hatimu mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
“Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah apa saja yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka memperlihatkannya pada orang lain.” (HR. Muslim)
Tanyakanlah pada hatimu, apakah yang kamu kerjakan termasuk bagian dari kebaikan ataukah bukan? Apakah dia termasuk bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya ataukah bukan? Atau justru perbuatan tersebut akan mendatangkan murka Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
Maka tanyakanlah semua itu pada hatimu…
Kebaikan adalah apa saja yang dapat menenangkan hatimu dan menentramkan jiwamu, sedangkan keburukan adalah apa saja yang membuatkan hatimu ragu dan tidak tenang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dari sahabat An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu:
البر حسن الخلق , و الإثم ما حاك في نفسك و كرهت أن يطلع عليه الناس
“Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah apa saja yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka memperlihatkannya pada orang lain.” (HR. Muslim)
Dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamyang lain:
عن وابصة بن معبد رضي الله عنه قال : أتيت رسول الله صلى الله عليه و سلم , فقال: جئت تسأل عن البر؟ قلت: نعم. قال: استفت قلبك. البر مااطمأن إليه النفس واطمأن إليه القلب. والإثم ماحاك في النفس و تردد في الصدر وإن أفتاك الناس وأفتوك.
Dari Wabishah bin ma’bad radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata: “Kamu datang untuk bertanya tentang kebaikan?” Aku menjawab: benar. Kemudian beliau bersabda(artinya): “Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebaikan adalah apa saja yang menenangkan hati dan jiwamu. Sedangkan dosa adalah apa yang menyebabkan hati bimbang dan cemas meski banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebaikan.” (HR. Ahmad (4/227-228), Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (22/147), dan Al Baihaqi dalam Dalaailun-nubuwwah (6/292))
Syaikh ‘Utsaimin menjelaskan
makna hadits di atas bahwa yang dimaksud dengan al birru adalah kebaikan yang banyak. Sedangkan yang dimaksud dengan akhlak yang mulia adalah seseorang senang jiwanya, lapang dadanya, tentram hatinya, dan baik pergaulannya. Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya), “Sesungguhnya kebaikan adalah akhlak yang baik.” Maka jika seseorang mempunyai akhlak yang baik terhadap Allah dan hamba Allah maka ia akan memperoleh kebaikan yang banyak, dadanya lapang terhadap Islam, hatinya menjadi tenang dengan iman, dan bergaul dengan manusia dengan akhlak yang baik. (Syarhul Arba’in An Nawawiyyah)
Adapun dosa, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamtelah menjelaskan bahwa ia adalah, “Apa saja yang meragukan dalam hatimu.” Ketika itu beliau berbicara kepada An-Nawwas bin Sam’an, salah seorang sahabat yang mulia. Tidak ada sesuatu yang meragukan dan tidak menenangkan jiwanya kecuali perbuatan dosa. Oleh karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya), “Apa saja yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka untuk memperlihatkannya kepada orang lain.”
Sementara orang-orang fasik dan durhaka, maka perbuatan dosa tidaklah membuat keraguan dalam jiwa mereka, dan mereka juga tidak membenci untuk memperlihatkan perbuatan dosanya kepada orang lain. Bahkan sebagian mereka merasa bangga dengan perbuatan dosa yang mereka lakukan. Akan tetapi, sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di sini berbicara tentang seseorang yang lurus hatinya. Sesungguhnya orang yang lurus hatinya, jika dia ingin melakukan keburukan maka jiwanya akan ragu dan dia benci perbuatannya diketahui orang lain. Oleh karena itu maka tolak ukur yang telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlaku untuk orang-orang yang baik dan lurus hatinya. (Syarhul Arba’in An Nawawiyyah)
Imam An-Nawawi mengatakan dalam menjelaskan makna hadits ini bahwa hadits ini merupakan dalil bahwa setiap orang hendaknya melihat kembali hatinya ketika dia akan melakukan suatu pekerjaan. Jika jiwanya menjadi tentram ia akan melakukannya, dan jika jiwanya menjadi tidak tentram maka ia tinggalkan perbuatan tersebut. (Syarhul Arba’in An Nawawiyyah)
Di antara pelajaran penting yang terkandung dalam hadits di atas sebagaimana telah disebutkan oleh syaikh Utsaimin rahimahullahadalah:
Keutamaan akhlak mulia, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan akhlak yang mulia sebagai sebuah kebaikan.
Timbangan perbuatan dosa adalah ketika jiwa merasa ragu dan hati menjadi tidak tenang.
Seorang mukmin tidak suka aib-aibnya diketahui orang lain. Hal ini bertolak belakang dengan orang yang tidak punya malu, ia tidak peduli jika aib-aibnya diketahui oleh orang lain.
Seseorang hendaknya melihat kepada hatinya, bukan apa yang difatwakan oleh orang lain. Karena terkadang orang-orang yang tidak berilmu berfatwa kepadanya, akan tetapi hatinya masih ragu dan tidak menyukainya. Jika demikian maka hendaknya dia tidak mengembalikan perkaranya terhadap fatwa orang yang tidak berilmu, akan tetapi hendaknya ia kembalikan kepada apa yang ada pada dirinya.
Selagi seseorang mampu untuk melakukan ijtihad maka ia tidak boleh melakukan taklid. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (artinya): “Meskipun orang-orang memberi fatwa kepadamu dan mendukungmu.”
Judul :
Tanyakan Pada Hatimu
Link :
Tanyakan Pada Hatimu
Artikel terkait yang sama:
Tanyakan Pada Hatimu
Related Posts :
Antara Film Aku Adalah Kau Yang Lain, Kisah Cinta di Katedral dan Tragedi Tolikara
Antara Film Aku Adalah Kau Yang Lain, Kisah Cinta di Katedral dan Tragedi Tolikara
Opini Bangsa - Umat Islam kembali difitnah dan disaki… Read More...
Habib Rizieq Korban Malah Jadi Tersangka, Pakar Hukum: “Ini Sinetron, Dunia Terbalik”
Habib Rizieq Korban Malah Jadi Tersangka, Pakar Hukum: “Ini Sinetron, Dunia Terbalik”
Opini Bangsa - Penyadapan hanya boleh dilakukan ke… Read More...
Kontrak Freeport Diperpanjang Sampai 2041, Luput dari Pantauan Rakyat karena 'Ribut-ribut'
Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral menyetujui perpanjangan izin operasi dan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Papua. P… Read More...
Deklarasi WP Rp 5,4 Triliun, Ditjen Pajak Intip Harta WNI di Swiss
Swiss merupakan salah satu pusat keuangan dunia. Dengan tingkat kerahasiaan bank yang tinggi, negara di Eropa Tengah tersebut selama ini … Read More...
Posting Berita Hoax, Seorang Pemuda Ditangkap Polda Sumut
Posting Berita Hoax, Seorang Pemuda Ditangkap Polda Sumut
Opini Bangsa - Seorang pemuda, SH (31), harus berurusan dengan polisi. Dia dit… Read More...
0 Response to "Tanyakan Pada Hatimu"
Posting Komentar