Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Setelah Larang Muslim Uighur Berpuasa, Pemerintah Komunis Cina Kini Paksa Tutup Restoran Halal kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Setelah Larang Muslim Uighur Berpuasa, Pemerintah Komunis Cina Kini Paksa Tutup Restoran Halal mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Setelah Larang Muslim Uighur Berpuasa, Pemerintah Komunis Cina Kini Paksa Tutup Restoran Halal
Opini Bangsa - Kekejaman pemerintah komunis Cina terhadap Muslim Uighur semakin menjadi. Selain diwajibkan melewati detektor logam saat hendak shalat, petugas polisi berwajah seram mengawasi setiap gerak-gerik jamaah yang ingin beribadah di salah satu masjid di Kota Kashgar.
Dalam beberapa waktu terakhir, Kepolisian Cina sangat ketat mengawasi warga Uighur yang menjadi populasi utama di wilayah Xinjiang. Sejumlah kebijakan kontroversial pun diterapkan seperti pelarangan memelihara jenggot dan shalat di tempat umum.
Selama bertahun-tahun sebelumnya, alun-alun di luar masjid di Kashgar selalu dipenuhi kerumunan orang, jamaah pun berdesakan saat merayakan Idul Fitri. Namun suasana itu tak ada lagi, seperti dilansir AFP dalam terbitannya Kamis (13/07/2017).
Lebaran tahun ini merupakan perayaan paling sepi di Kashgar dalam satu generasi.
Sementara itu, pihak berwenang menolak berkomentar mengenai fenomena ini. Namun, seorang pengusaha lokal mengatakan kepada AFP bahwa pemerintah telah mendirikan beberapa pos pemeriksaan yang dijaga polisi. Pos pemeriksaan ini mengepung kota tersebut untuk mencegah para wisatawan ke Kashgar
dan bergabung dalam shalat Idul Fitri.
“Ini bukan tempat yang baik untuk beragama,” kata seorang pedagang.
Pemerintah berdalih, pembatasan dan penambahan personel polisi di kawasan ini untuk mengendalikan penyebaran ekstremisme dan gerakan separatis Islam. Para aktivis hak asasi manusia menyebut Xinjiang tak ubahnya sebagai penjara terbuka.
“China pada dasarnya menciptakan keadaan darurat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar James Leibold, pakar keamanan China di Universitas La Trobe Australia, seperti dilansir AFP.
Banyak rambu peringatan yang berisi larangan warga untuk sholat di tempat umum dan menumbuhkan jenggot sebelum berusia 50 tahun. Sementara pegawai negeri (PNS) dilarang berpuasa selama bulan Ramadhan.
Di Tashkurgan, dekat perbatasan Pakistan, pihak berwenang telah menutup restoran halal karena dianggap menolak menyajikan makanan selama liburan.
Seorang guru dan seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada AFP, sekolah melarang siswa menggunakan ucapan-ucapan dalam bahasa Arab seperti “Assalaamu alaikum”.
Sementara pemerintah komunis China bangga dengan pelaksanaan One Belt One Road (OBOR) di seluruh dunia Islam, diam-diam mereka terus melakukan mendiskriminasi dan memberi tekanan kepada Muslim Uighur.
Pemerintah China mulai meningkatkan keamanan dan melakukan pembatasan agama di Xinjiang pada tahun 2009. Kebijakan ini menyusul serangkaian kerusuhan di ibukota, Urumqi yang menyebabkan sekitar 200 orang tewas. [
opinibangsa.id /
emc]
Judul :
Setelah Larang Muslim Uighur Berpuasa, Pemerintah Komunis Cina Kini Paksa Tutup Restoran Halal
Link :
Setelah Larang Muslim Uighur Berpuasa, Pemerintah Komunis Cina Kini Paksa Tutup Restoran Halal
Artikel terkait yang sama:
Setelah Larang Muslim Uighur Berpuasa, Pemerintah Komunis Cina Kini Paksa Tutup Restoran Halal
0 Response to "Setelah Larang Muslim Uighur Berpuasa, Pemerintah Komunis Cina Kini Paksa Tutup Restoran Halal"
Posting Komentar