Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Sering Safari Dakwah padahal NTB Masih Banyak PR, TGB Mendapat Kritikan kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Sering Safari Dakwah padahal NTB Masih Banyak PR, TGB Mendapat Kritikan mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
MusliModerat.net - Langkah safari dakwah Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi keliling daerah menuai pro dan kontra. Banyak yang mengapresiasi sebagai upaya sang Tuan Guru meniti jalan ke kancah nasional, tetapi ada juga yang menyoroti berbeda. Sorotan tidak saja dari politisi Udayana, kali ini disampaikan lembaga Kajian dan Advokasi Sosial serta Transparansi Anggaran (Kasta) NTB melalui aksi unjuk rasa, Selasa (25/7).
Bahkan TGB (Tuan Guru Bajang), diminta melepas jabatannya sebagai Gubernur demi konsentrasi dalam agenda safari dakwah. Ketua Kasta NTB, Muhanan SH mengatakan, kegiatan gubernur melalui safari dakwah ke beberapa daerah sebenarnya tidak salah, terlebih di dalam agama Islam dianjurkan bagi tokoh agama dan ulama untuk menyebar kebaikan. Hanya saja, posisi dan jabatan TGB saat ini sedang menjadi ‘khadam’ atau pemimpin masyarakat NTB
“Kalau sudah tidak lagi mau pimpinan NTB karena lebih mementingkan undangan di luar daerah, lebih baik mengundurkan diri saja, itu lebih bagus,” ujarnya dalam orasi.
Dia melihat, saat ini TGB lebih banyak berkeliling ke luar daerah untuk bertemu tokoh agama di Pulau Jawa. Sementara dalam situasi yang sama, masih ada persoalan yang harus dituntaskan di daerah.
Dia mencontohkan, persoalan lahan di PTPN Puyung Lombok Tengah, lokasi pembangunan Poltekpar. Dimana lahan tersebut konon merupakan milik masyarakat yang dipinjam pakai pemerintah untuk pembangunan pabrik gula dalam kurun waktu 30 tahun. Seiring berjalan waktu, tiba-tiba lahan itu diklaim menjadi milik pemerintah.
“Mestinya, TGB mencarikan solusi terhadap persoalan itu, tidak lantas mementingkan ceramah keliling daerah hanya untuk bermetamorfosa tingkat nasional 2019 nanti,” sarannya.
Jika situasi ini terus berlarut, kata Muhanan, maka akan menimbulkan kesan bahwa masyarakat tidak lagi merasakan kepemimpinan TGB sebagai Gubernur NTB. “Mari lah Pak Gubernur bantu masyarakat selesaikan persoalan di bawah,” ujarnya.
Kritk juga datang dari salah seorang anggota DPRD NTB, Raihan Anwar. Dia menuding gubernur sudah tidak lagi fokus urus daerah dan lebih ingin bermetamorfosa ke tingkat nasional.
“Mestinya gubernur harus fokus urus program untuk masyarakat-lah. Jangan dulu keliling, apa juga kontribusi buat daerah,” ungkapnya, di Mataram, Jumat (21/7).
border-box; list-style: none; margin-bottom: 20px; outline: none; padding: 0px;">
Dia mengatakan, banyak tugas yang ditinggalkan gubernur, seperti melakukan evaluasi terhadap program SKPD. Salah satunya belanja pegawai yang terlalu banyak untuk pembelian barang dan jasa. Bahkan banyak yang tidak masuk akal. “Masak beli kertas tiap tahun 1 truk. Apa kertas itu habis terpakai atau tidak, jangan sampai copy paste APBD. Itu yang harus dievaluasi gubernur,” protesnya.
Politisi Nasdem ini bertanya, apakah gubernur sudah tidak lagi fokus mengawasi atau melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD? Barangkali gubernur sudah terjebak kemapanan kekuasaan, sehingga tidak bergairah lagi untuk memecahkan masalah di NTB, karena ingin bermetamorfosa ke nasional.
Dugaan Raihan beralasan, dengan menyinggung mengenai penandatanganan KUA-PPAS perubahan 2017. Padahal, urusan tersebut sangat mendesak untuk dituntaskan, lantaran terdeadline secepatnya oleh Kemendagr. Tetapi, TGB, pangilan GUbernur NTB, malah lebih memilih secepatnya keliling ke Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya.
Menyalahkan
Raihan juga mengatakan, jangan ketika angka kemiskinan tidak bisa turun alias meningkat lantas menyalahkan orang lain. Itu kesalahan dari pemimpin. Jangan reaktif yang selalu menyalahkan orang lain. “Kalau begini, kapan NTB maju,” ucapnya prihatin.
Dia menegaskan, mestinya pemimpin menggunakan pola pendekatan modern yang aktif mencari solusi. Jika ada kegagalan, dengan sportif mengakuinya. Jangan takut dikatakan gagal.
Satu contoh, katan Raihan, ketika menjadi tuan rumah MTQ tingkat nasional, NTB berada pada urutan ke-4. Padahal pada MTQ sebelumnya NTB di posisi urutan 1. Yang sangat aneh, pada sambutannya, Gubenur NTB bangga, mestinya malu turun ke nomor urutan 4.
Yang paling parah,lanjutnya, saat TGB dengan bangga mengatakan, tingkat pertumbuhan ekonomi NTB terbaik di atas rata-rata nasional. Apakah TGB tidak mengetahui tidak bahwa sesungguhnya NTB nomor 2 setelah Sulawesi Utara. Persoalannya, jika pertumbuhan ekonomi tinggi maka kesejahteraan masyarakat juga tinggi yang berkaitan dengan pendapatan masyarakat. Faktanya, angka kemiskinan NTB enam bulan terakhir justru bertambah dari 6000 menjadi 7000.
Dikatakan Raihan, selama ini, sejak 2014, angka kemiskinan NTB diangka 18 persen, saat ini 16,0 persen. Artinya, penurunan setiap tahun tidak sampai 1 persen.
Raihan mengutip penyampaian Wakil Gubernur NTB, H Muh Amin bahwa, bahwa sulit menurunkan angka kemiskinan mencapai target RPJMD 12,5 persen. Sebab membutuhkan penanganan kebersamaan dalam menyatukan pendapat, dan semua program harus fokus pada kemiskinan. “Betul yang disampaikan wagub. Namun, gubernur terkesan sudah tidak fokus urus daerah,” tegasnya. [bs]
Judul :
Sering Safari Dakwah padahal NTB Masih Banyak PR, TGB Mendapat Kritikan
Link :
Sering Safari Dakwah padahal NTB Masih Banyak PR, TGB Mendapat Kritikan
Artikel terkait yang sama:
Sering Safari Dakwah padahal NTB Masih Banyak PR, TGB Mendapat Kritikan
Related Posts :
Buwas Akui Teknologi Bandar Narkoba Lebih Canggih dari BNN
Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Polisi Budi Waseso mengungkapkan, peredaran narkotika didukung oleh teknologi yang canggih. Bahkan… Read More...
Noorsy: Pemerintah Salah, Hutang Indonesia Sekitar Rp4 Ribu Triliun
Hutang negara Indonesia ke luar negeri tidak hanya sebesar Rp. 3.672 triliun. Hitung-hitungan Pengamat ekonomi, Ichsanuddin Noorsy, hutan… Read More...
Buwas Duga Oknum BNN Ikut ‘Bermain’ dalam Penyelundupan Sabu 1 Ton
Penyelundupan sabu seberat satu ton yang dibongkar jajaran kepolisian di kawasan Anyer, Banten ikut membuat Kepala Badan Narkotika Nasio… Read More...
Rizal Ramli: Sri Mulyani Dipuji Asing Beri Bunga Tinggi Surat Utang, Bunganya Rakyat yang Bayar
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian di era Presiden Gus Dur dan Menteri Koordinator Maritim di Era Jokowi, Rizal Ramli mengkritik ker… Read More...
Tambah Subsidi Energi di APBNP 2017, Indef: Bukan Mau Sejahterakan Rakyat, Tapi Cuma Cari Simpati
Ekonom Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut, sikap pemerintah dalam menyusun asumsi makro di APBN Perubahan 2017 membingungkan. Te… Read More...
0 Response to "Sering Safari Dakwah padahal NTB Masih Banyak PR, TGB Mendapat Kritikan"
Posting Komentar