Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Sebelum Ancam Tutup Medsos, Ini Langkah Menkominfo kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Sebelum Ancam Tutup Medsos, Ini Langkah Menkominfo mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengancam akan menutup penyedia platform media sosial apabila tidak bisa bekerjasama dalam menutup akun-akun radikal yang beredar di internet.
Penutupan media sosial ini akan dilakukannya secara bertahap. Pertama dengan melarang iklan-iklan Indonesia ditayangkan di media sosial tersebut. "Sebab bisnis utama platform media sosial ialah menayangkan iklan," kata Menkominfo Rudiantara ditemui usai menghadiri deklarasi antiradikalisme di Universitas Padjadjaran (Unpad) Kota Bandung, Jumat (14/7).
Jika penyedia platform masih tidak menanggapi permintaan Kemenkominfo, maka pemerintah akan mengambil langkah tegas untuk menutup akses media sosial tersebut. Dia mengatakan logikanya siapapun yang berbisnis di Indonesia menginginkan adanya stabilitas keamanan, politik. Semakin stabil semakin bagus untuk bisnis.
"Saya tanyakan kepada mereka, anda itu mau bisnis atau mengacaukan Indonesia? Kalau mengacaukan Indonesia, anda berhadapan dengan saya dan penegak hukum di Indonesia. Tapi kalau anda mau berbisnis lakukan perbaikan. Saya saat bulan puasa mengutus Dirjen untuk mendatangi (penyedia platform). Kalau tidak ada perbaikan, kita akan serius," tegasnya.
style="color: #333333; line-height: 26px; text-align: justify;">
Menurutnya, penyebaran paham-paham radikal semakin marak dilakukan di media sosial. Paham radikal disisipkan dalam berbagai platform medsos sehingga memudahkan penyisipan doktrin-doktrin bahkan benih terorisme.
Sehingga untuk menekan segala bentuk benih-benih radikalisme dan terorisme di media sosial perlu adanya sinergitas antara pemerintah dengan penyedia platform. Namun, jika platform tidak bisa kooperatif dalam pemberantasan radikalisme ia terpaksa akan melarang untuk beroperasi di Indonesia.
"Pemerintah tidak mempunyai atensi untuk menutup flatform. Tapi kalau tidak ada perbaikan kami terpaksa akan mempertimbangkan menutup platform," kata dia.
Menurutnya, sejak tahun 2016 platform internasional hanya menutup 50 persen dari yang diminta Kemenkominfo untuk ditutup. Namun ia tidak menyebut berapa jumlah total aduan yang diminta untuk ditutup.
"Permintaan untuk men-take down akun-akun media sosial atau file video sharing, 50 persen dilakukan oleh penyedia flatform internasional. Ini mengecewakan bagi kami. Kami meminta mereka untuk memperbaiki," katanya.
Judul :
Sebelum Ancam Tutup Medsos, Ini Langkah Menkominfo
Link :
Sebelum Ancam Tutup Medsos, Ini Langkah Menkominfo
Artikel terkait yang sama:
Sebelum Ancam Tutup Medsos, Ini Langkah Menkominfo
0 Response to "Sebelum Ancam Tutup Medsos, Ini Langkah Menkominfo"
Posting Komentar