Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Rohis Diawasi, LGBT Jangan Dikucilkan, Kita Ini Bangsa Apa? kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Rohis Diawasi, LGBT Jangan Dikucilkan, Kita Ini Bangsa Apa? mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Rohis Diawasi, LGBT Jangan Dikucilkan, Kita Ini Bangsa Apa?
Opini Bangsa - [3/7/2017] Menteri Agama Imbau Masyarakat Tak Kucilkan LGBT (Sindonews)
[8/7/2017] Menteri Agama Minta Rohis Diawasi (Republika)
ADA APA?
Sebelumnya, MetroTV juga fitnah Rohis dikaitkan dengan tempat perekrutan Teroris.
Aneh sekali pemerintah ketika Rohis, yang merupakan satu-satunya benteng penyelamat pelajar di sekolah justru malah diawasi.
Remaja dan pelajar rawan dengan narkoba, tawuran, pornografi, free sex. Di tengah lalainya pemerintah ini lah, hadir Rohis untuk menutup lubangnya. Menyelamatkan yang bisa diselamatkan. Sehingga mana ada anak Rohis ikut tawuran, narkoba, free sex, LGBT dll, bahkan merokok pun tidak.
"Di zaman saya sekolah di SMA 8 Jakarta, anak Rohis terkenal dengan pintar dan akhlaq yang baik," kata Hafidz Ary, pengusaha muslim alumni ITB.
Mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin, mengkritisi pernyataan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, yang meminta Rohis (Pembina Rohani Islam) di sekolah-sekolah diawasi. Din sebaliknya menilai Rohis selama ini telah membantu dalam pembinaan para siswa.
"Seharusnya Menag berterima kasih kapada para Rohis di sekolah-sekolah yang selama ini berjasa dalam ikut membina kerohanian siswa,'' kata Din dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Sabtu (8/7). ''Justru dalam keadaan kekurangan guru agama seperti yang dilansir selama ini, para rohis telah berperan mengisi kekosongan itu.''
Din mengaku sangat mengetahui bahwa rohis di sekolah-sekolah tingkat menengah itu berjasa dalam membina pemahaman keagamaan siswa, sekaligus membentuk akhlak generasi muda. "Bahwa mungkin ada rohis yang tidak atau belum benar, justru itu tugas Kemenag untuk membinanya," ucap Din.
justify;">Menurutnya, penggeneralisasian sesuatu itu berbahaya. Kemenag diharap membantu pembinaan kerohanian di sekolah-sekolah umum maupun sekolah-sekolah agama swasta. "Jangan bertindak represif terhadap hal yang seharusnya edukatif," kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini.
Akademisi IPB alumni University of Tokyo, DR. Mukhammad Najib mengingatkan tentang tujuan pendidikan sebagai dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003.
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3, disebutkan bahwa:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Marusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
"Jadi jelas banget ya tujuan pendidikan nasional kita bukan untuk melahirkan manusia-manusia yang anti Agama.. justru sebaliknya, harus bisa melahirkan manusia-manusia yang beriman dan bertakwa..dalam hal ini menjalankan perintah agama adalah jalan menuju keimanan dan ketakwaan itu." kata Mukhammad Najib, di akun fb-nya saat mengomentari pernyataan Menag terkait Rohis.
"Oleh karenanya pendidikan harus bisa memastikan anak didik terbiasa melaksanakan perintah agama dengan penuh kesadaran sehingga bisa membawa mereka menjadi manusia beriman dan bertakwa..bukan justru mencurigai, membatasi, melarang bahkan memusuhi anak-anak didik yang mau serius belajar dan melaksanakan agamanya."
"Kalau kita berani deklarasikan diri "Saya Indonesia, Saya Pancasila", tapi masih sinis dengan agama..tidak rela agama diajarkan dan diterapkan di sekolah, kampus, perkantoran & pemerintahan..sebenarnya kita sedang mendeklarasikan kemunafikan..kita sebenarnya sedang berproses menjadi Indonesia yang lain..Indonesia yang bukan Indonesia.."
"Mungkin Indonesiamu adalah Indonesiaku yang lain??" sindirnya. [
opinibangsa.id /
pii]
Judul :
Rohis Diawasi, LGBT Jangan Dikucilkan, Kita Ini Bangsa Apa?
Link :
Rohis Diawasi, LGBT Jangan Dikucilkan, Kita Ini Bangsa Apa?
Artikel terkait yang sama:
Rohis Diawasi, LGBT Jangan Dikucilkan, Kita Ini Bangsa Apa?
Related Posts :
Polisi Lucuti Atribut FPI, Lieus: Heran! Kenapa Polisi Makin Alergi dengan Apapun yang Berbau Islam
Polisi Lucuti Atribut FPI, Lieus: Heran! Kenapa Polisi Makin Alergi dengan Apapun yang Berbau Islam
Opini Bangsa - Tindakan aparat kepol… Read More...
Toko MusliMart 212 Resmi Dibuka di Kota Serang Banten
Toko MusliMart 212 Resmi Dibuka di Kota Serang Banten
Opini Bangsa - Tergerak dari spirit aksi bela Islam Super Damai 212, telah resmi d… Read More...
Walikota Tantang Dokter Fiera Lovita Buktikan Ucapannya
Walikota Tantang Dokter Fiera Lovita Buktikan Ucapannya
Opini Bangsa - Menyikapi tetap maraknya dugaan persekusi di Kota Solok, Pemko So… Read More...
Jokowi: Kami Ingin Negara-negara Muslim Berinvestasi di Indonesia
Dalam pidatonya saat melakukan silaturahmi di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Presiden Joko Widodo bicara mengenai keinginan… Read More...
Jokowi: TAP MPRS Jelas, PKI Dilarang Lah Kok Ada yang Sampaikan Bangkit, Tunjukkan Dimana?
Presiden Joko Widodo kembali menyinggung isu komunisme dan Partai Komunis Indonesia, ketika bersilaturahmi ke Pesantren Miftahul Huda, Ta… Read More...
0 Response to "Rohis Diawasi, LGBT Jangan Dikucilkan, Kita Ini Bangsa Apa?"
Posting Komentar