“Muhammadiyah-NU Beda Sikap Soal Perppu Pembubaran Ormas, Skenario Adu Domba Penguasa?”

Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya “Muhammadiyah-NU Beda Sikap Soal Perppu Pembubaran Ormas, Skenario Adu Domba Penguasa?” kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.

“Muhammadiyah-NU Beda Sikap Soal Perppu Pembubaran Ormas, Skenario Adu Domba Penguasa?” mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.




Saat ini muncul persepsi bahwa Perppu 2/2017 tentang Pembubaran Ormas telah memunculkan ketegangan sesama ormas, khususnya dua ormas Islam terbesar, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Menyikapi tegangnya hubungan Muhammadiyah-NU, pengamat politik Ahmad Baidhowi menduga Perppu Ormas merupakan bagian dari skenario “adu domba” antar golongan untuk memperkuat posisi Pemerintahan.
"Pasca Perppu Ormas dikeluarkan, NU dan Muhammadiyah berbeda pendapat sangat keras. NU mendukung pemerintah, sedangan Muhammadiyah tidak. Ini tampaknya sengaja dilakukan tangan-tangan penguasa," kata Ahmad Baidhowi kepada intelijen (17/07). 
15px; text-align: justify;">Kata Baidhowi, tak salah jika di masyarakat muncul pandangan bahwa penguasa saat ini sengaja memunculkan ketegangan sesama ormas Islam untuk mengalihkan kasus besar. 
"Publik menilai, penguasa saat ini punya tujuan berkuasa lagi dengan Presidential Threshold 20 persen dan salah satu caranya mengalihkan isu dengan dikeluarkannya Perppu Ormas sehingga memunculkan ketegangan  sesama ormas Islam," tegas Baidhowi. 
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menolak keras penerbitan Perppu 2/2017. Fadli menilai, Perppu itu cenderung membidik ormas aliran tertentu.
"Saya melihat kecenderungan sasaran perppu ini adalah ormas-ormas yang beraliran Islam, jadi menurut saya berbahaya," kata Fadli dalam sesbuah diskusi bertajuk 'Cemas Perppu Ormas' di Cikini, Jakarta Pusat (15/07).
Fadli pun menilai tidak ada kegentingan yang memaksa pemerintah mengeluarkan peraturan ini. Pasalnya, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang ormas sudah cukup membahas aturan ini. Fadli berpendapat jika ada persepsi baru, pemerintah seharusnya merevisi UU tersebut. Kemudian, mengajukan revisi tersebut ke DPR untuk dibahas bersama-sama sehingga tidak sepihak, termasuk melalui proses pengadilan.

Judul :“Muhammadiyah-NU Beda Sikap Soal Perppu Pembubaran Ormas, Skenario Adu Domba Penguasa?”
Link :“Muhammadiyah-NU Beda Sikap Soal Perppu Pembubaran Ormas, Skenario Adu Domba Penguasa?”

Artikel terkait yang sama:


“Muhammadiyah-NU Beda Sikap Soal Perppu Pembubaran Ormas, Skenario Adu Domba Penguasa?”

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "“Muhammadiyah-NU Beda Sikap Soal Perppu Pembubaran Ormas, Skenario Adu Domba Penguasa?”"

Posting Komentar