Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Muhammadiyah Diterima di Papua kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Muhammadiyah Diterima di Papua mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Muhammadiyah Diterima di Papua
Opini Bangsa - Empat PTMA berdiri megah di Papua. Di Provinsi yang mayoritas bukan pemeluk Islam ini, Muhammadiyah dapat tumbuh dan besar serta dapat diterima di Papua.
Muhammadiyah terus menjaga kehidupan beragama dan semangat toleransi antarumat yang ada di Indonesia Timur. Toleransi secara otentik diterapkan Muhammadiyah, termasuk di Indonesia Timur yang sebagian besar mahasiswa merupakan non-Muslim.
Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sorong, Rustamaji menilai, ada dua alasan utama Muhammadiyah bisa diterima di Papua. "Alasannya, pertama karena semua orang di Papua itu kenal Muhammadiyah," kata Rustamaji, Rabu (12/7).
Alasan kedua, karena orang-orang di Papua melihat PTMA di Jawa begitu profesional, sehingga ada kesimpulan kalau dalam mengelola pendidikan Muhammadiyah lebih profesional. Ia kemudian memberikan contoh betapa para suster-suster dan biarawati-biarawati ikut menjadi mahasiswi dan hal tersebut sudah menjadi pemandangan biasa.
"Maka itu, jangan kaget kalau mereka memang lebih hafal dengan Sang
Surya yang merupakan mars Muhammadiyah," terang Rustamaji.
STKIP Muhammadiyah Sorong, lanjut dia, memiliki kearifan lokal, memahami karakter dan budaya anak-anak Papua dengan segala kelebihan dan keterbatasannya. Jadi, semisal di Jawa ada batas pembayaran untuk pendaftaran, mereka di STKIP Sorong sudah biasa mendaftar sebelum membayar.
"Ada yang sampai wisuda masih belum lunas, ini salah satu bentuk kearifan lokal, dan kita harus sadar kita ada di mana, jadi tidak boleh semata-mata mengejar profit," ujar Rustamaji.
STKIP Muhammadiyah Sorong berdiri sejak tahun 2004, dan pada 2016 sudah resmi menyandang akreditasi institusi satu-satunya dengan peringkat B di Papua Barat. Kampus tersebut memiliki mahasiswa 3.000 orang lebih, mereka masuk ke Cluster Madya untuk PTS se-Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Barat.
Jika dilihat di BAN-PT, STKIP Muhammadiyah Sorong salah satu dari 350-an PTS yang terakreditasi institusi B dari 4.000-an PTS dengan status PT termuda di Indonesia. Ada sembilan program studi yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia, Inggris, Biologi, Matematika PPKN, PGSD, PJKL IPA dan Teknologi Informasi.
"Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sorong sekitar 70 persen non-Muslim dan tidak pernah terjadi semacam konflik antara mahasiswa apalagi masalah agama," kata Rustamaji.
Ia menegaskan, mereka tetap mengikuti UU Pendidikan yang mengatur mahasiswa itu harus mendapatkan mata kuliah agama sesuai agamanya dan dari dosen yang sesuai keyakinannya. [
opinibangsa.id /
rci]
Judul :
Muhammadiyah Diterima di Papua
Link :
Muhammadiyah Diterima di Papua
Artikel terkait yang sama:
Muhammadiyah Diterima di Papua
Related Posts :
Miris, Gerai 7-Eleven Tutup, 2.000 Pekerja Bakal Kena PHK, Pengangguran Bertambah
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan sebanyak 2.000 orang pekerja akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akib… Read More...
Ke DPR, Jonan Minta Tambahan Rp 7 Triliun untuk Subsidi Listrik
Mulai 1 Januari 2017, pemerintah melakukan penyesuaian tarif listrik 18,7 juta pelanggan 900 VA yang sudah mampu agar subsidi lebih tepa… Read More...
Hermansyah Ditusuk, Firza Husen Batal Ajukan Saksi Ahli
Firza Husen, tersangka percakapan chat pribadi dengan Habib Rizieq, akhirnya batal mengajukan saksi ahli.
Hal ini disebabkan aksi ahli y… Read More...
Spekulasi Publik Soal Penusukan Ahli IT Habib Rizieq, Komisi III: Kalau Polisi Profesional Bisa Menjawabnya
Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mengatakan bahwa persepsi publik tidak akan berkembang terlalu jauh bila kepolisian bekerja se… Read More...
Hutang Per Mei 2017 Rp3.600 Triliun, Indonesia Diambang Kehancuran
Hutang pemerintah terus meroket. Per Mei 2017 mencapai Rp 3.672,33 triliun. Besarnya hutang tersebut tentu sangat menghawatirkan ba… Read More...
0 Response to "Muhammadiyah Diterima di Papua"
Posting Komentar