Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Jangan Musuhi Presiden, dan Jangan pula Kembali Memilihnya kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Jangan Musuhi Presiden, dan Jangan pula Kembali Memilihnya mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Jangan Musuhi Presiden, dan Jangan pula Kembali Memilihnya
Opini Bangsa - Macam-macam warna rakyat merespon ketidaksukaannya kepada kepala negara, termasuk di Indonesia. Ada yang reaktif/represif dan ada yang memilih jalan persuasif untuk meresponnya.
Kendati demikian, menurut Haikal Hasan, yang juga merupakan pengurus GNPF-MUI menyatakan bahwa tidak benar apabila seorang kepala negara itu dianggap musuh oleh rakyatnya apapun alasannya. Dan itupun bukan berarti rakyat kembali memilihnya kembali setelah mengetahui perbuatan kepala negara.
“Begini sikap kami: Memperlakukan presiden sebagai musuh adalah ketololan. Tetaplah santun, hormati, jaga wibawanya. Pilih lagi? Oh, tidak! Silahkan pelajari lagi Qur’an Surat.
An-Naziat: 15-26 atau Al-A’raf: 164 atau Thaha: 44 dan ratusan hadits soal ini. Ini metoda dakwah alternative.
Mengutip uztadz Tengku, ‘Orang baik tidak memerlukan apapun untuk menunjukkan kebaikannya, waktu yang akan menentukannya,” tulis Haikal Hasan, di akun Twitter pribadi miliknya, beberapa waktu lalu.
Pandangan atau pendapat ini ia utarakan sebab adanya beberapa oknum yang nampaknya tidak menyukai GNPF-MUI bertemu Joko Widodo di istana saat Idul Fitri lalu. “Ada lagi sebagian orang membuat tulisan di medsos dengan kontraproduktif dan menyayangkan pertemuan itu. Ada lagi sebagian orang yang gagal paham bahwa pertemuan itu dianggap melunak, kalah skor, masuk angina. Mau mubahalah? Hayu!”
Menurut Haikal masih ada jalan lain, yaitu kedamaian. Jangan pernah meras ‘paling’ apabila dalam menyelesaikan sesuatu atau sebuah masalah yang ada.
“Sudahilah, bersatulah, tabayunlah, duduklah bersama, candalah bersama, itu sejuk dan nikmat. Kecuali malu dan bersalah, akan menjauh. Merasa lebih baik, lebih tegas, lebih benar, lebih taat, lebih hebat, lebih berani, lebih taat akan membuat kerdil dan mengecil.” [
opinibangsa.id /
vic]
Judul :
Jangan Musuhi Presiden, dan Jangan pula Kembali Memilihnya
Link :
Jangan Musuhi Presiden, dan Jangan pula Kembali Memilihnya
Artikel terkait yang sama:
Jangan Musuhi Presiden, dan Jangan pula Kembali Memilihnya
0 Response to "Jangan Musuhi Presiden, dan Jangan pula Kembali Memilihnya"
Posting Komentar