Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Innalillah, Ulama Sekelas "Cak Nun" saja Termakan Hoax "PBNU Terima 1,5 Triliun" kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Innalillah, Ulama Sekelas "Cak Nun" saja Termakan Hoax "PBNU Terima 1,5 Triliun" mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
MusliModerat.net - Dalam video yang beredar di sosial media, Cak Nun berkata:
“Kalau Umat Islam akan menentang itu maka Anda akan bertengkar diantara Umat Islam. Karena pada saat HTI FPI dll dibubarkan, NU dapat 1,5 Triliun. Yang satu ngrakoti duit (makan duit) yang satu diidek-idek (diinjak-injak). Dan itulah PECAH BELAH… DIVIDE ET IMPERA yang luar biasa di REZIM sekarang ini…” Berikut Videonya
Ternyata, Cak Nun termakan berita Hoax dari Tribunnews dan dari media-media Sumbu Pendek, salah satu link Hoax:
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan klarifikasi terkait berita tentang penyaluran dana Rp 1,5 trilyun dari pemerintah ke PBNU yang belakangan ini tersebar luas di media sosial.
“Framing untuk memojokkan NU. Berita lama (Februari lalu) kini diviral oleh kelompok tertentu dalam momentum terbitnya Perppu 2/2017,” kata Ketua PBNU Robikin Emhas, dalam keterangan yang dimuat di portal milik NU, Sabtu (15/7/2017).
Ia menjelaskan, program kredit usaha ultra mikro tersebut bukan hanya diperuntukan bagi warga Nahdlatul Ulama namun untuk warga negara Republik Indonesia.
Menurutnya, ada pihak tertentu berusaha membangun kesan negatif seolah dukungan NU terhadap pemerintah untuk membubarkan ormas anti-Pancasila adalah karena ada konsesi tertentu.
“Kami tegaskan bahwa PBNU tidak ada deal apa pun dengan Pemerintah. Tuntutan NU untuk membubarkan ormas anti-Pancasila adalah wujud komitmen nasionalisme terhadap kelangsungan bangsa dan NKRI sebagaimana ungkapan hubbul wathan minal iman,” paparnya.
style="font-family: Verdana, sans-serif;">
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Ishfah Abidal Aziz mengatakan, judul berita tersebut tak sesuai dengan realita yang terjadi. Menurutnya kerjasama Kementerian Keuangan terkait program itu dengan nominal mencapai Rp 1,5 Triliun tersebut tak hanya dilakukan bersama PBNU, namun juga dengan ormas lain.
“Judul berita tersebut sesat dan menyesatkan, karena tidak sesuai dengan isi berita dan juga tidak sesuai dengan realitasnya,” katanya dilaman facebook pribadinya, Sabtu 15 Juli 2017.
Mantan Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia DI Yogyakarta ini menilai, berita tersebut dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk membangun kesan negatif terhadap NU. Mereka dengan sengaja memviralkan berita itu di media sosial dengan tujuan merusak citra organisasi besutan KH Hasyim Asy’ari ini.
“Seolah-olah NU melalui PBNU memperoleh bantuan dari Pemerintah sebesar 1,5 Triliun, angka yang cukup fantastis,” tegasnya.
Selain berita lama (Februari lalu), lanjut Ishfah, isi beritanya pun tidak sesuai ralita. Ishfah menjelaskan, alokasi kredit usaha mikro 1,5 Triliun itu adalah diperuntukkan untuk Warga Negara Indonesia, bukan hanya warga NU dan disalurkan melului sejumlah ormas.
“Yang bekerjasama dengan Pemerintah terkait program ini juga bukan hanya PBNU. Jadi, nilai 1,5 Triliun itu adalah alokasi kredit usaha mikro yang akan disalurkan oleh Pemerintah di tahun 2017, melalui berbagai sarana dan kerjasama,” tukasnya.
Sebagaimana sudah diberitakan, Tiga kementerian, yakni Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika menandatangani kerja sama pemberdayaan masyarakat dengan Nahdlatul Ulama (NU), di Gedung PBNU Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, usai menandatangani MoU menjelaskan, kerja sama terebut untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi, terutama dalam rangka memperkuat aktivitas ekonomi di tengah masyarakat.
“Tahun 2017 ini, ada anggaran sebesar 1,5 T yang ada di dalam program investasi pemerintah yang diperuntukan bagi usaha-usaha ultra mikro. Memang nilainya dibawah kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai 100 Triliun,” ujar Sri Mulyani.
Namun, Ia menegaskan bahwa uang itu bukan hadiah yang langsung hilang tetapi untuk modal.
Ditambahkan Sri, untuk kegiatan itu, Kementrianya menggandeng Kementerian Koperasi dan UMKM serta Kemkominfo karena masyarakat dan warga NU pada umumnya banyak menggeluti usaha menengah dan kecil.
“Kemkominfo juga ada program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dan informasi. Kerja sama lintas institusi ini akan memunculkan dana lebih ditambah banyak program sehingga manfaatnya akan jauh lebih besar,” kata Sri Mulyani.[muslimoderat]
Info MuallafAlhamdulillah
Berkat Hidayah Allah dan kontribusi banyak pihak, telah kembali kepada Islam (Muallaf)
Nama : Saudari KMH(Disamarkan utk priva…Read More...
KOPDARNAS DASI ke-2
BenangmerahDasi -Dalam rangka memeriakan Hari Santri Nasional yang di peringati tanggal 22 Oktober setiap tahunnya serta bertepatannya den…Read More...
0 Response to "Innalillah, Ulama Sekelas "Cak Nun" saja Termakan Hoax "PBNU Terima 1,5 Triliun""
Posting Komentar