Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Sengkuni Licik yang Menjegal Gus Dur mulai Tunai Karma kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Sengkuni Licik yang Menjegal Gus Dur mulai Tunai Karma mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Dulu saat engkau di lengserkan dari Kursi Presiden, engkau terima dengan lapang dada dan jiwa kesatria prilaku Genk mereka yang melengserkan jenengan. Kau memilih menenangkan pasukan berani matimu tuk kembali ke daerah. Engkau memilih kedamaian agar tidak terjadi pertumpahan darah sebangsa dan setanah air. Engkau MENGORBANKAN KURSI KEKUASAANMU DEMI UTUHNYA NKRI. Para pendukung dan pasukan berani matimu tidak pernah menuduh bahwa peristiwa yang menimpamu adalah "KRIMINALISASI ULAMA". Padahal engkau Cucu Hadaratus Syech Mbah KH Hasyim Asy'ari, Putra KH Wahid Hasyim dan Mantan Ketum PBNU 2 priode.
Semua fitnah dan tuduhan kau terima dengan jiwa yang lapang meski para loyalismu marah tapi engkau bisa menenangkan mereka dan tidak menyuruh mereka tuk DEMONTRASI ke jakarta dengan nomor cantik dan berjilid-jilid. Kini para sengkuni yang melengserkanmu lambat laun menemuai KARMANYA. Tabir kepalsuan mereka perlahan-lahan di buka. Masyarakat jadi tahu siapa mereka yang selama ini berjubah dan bersorban agama sebagai topeng KEBUSUKAN mereka. Dari kasus Alat Kesakitan hingga kasus Farnografi. Gus, tuduhan mereka atasmu menyakitkan kita sebagai warga negara. Karena fitnah keji itu kau lengser dari Presiden.
Gus, sekarang pendukung mereka minta tuk di maafkan karena manusia tempatnya salah dan dosa serta jauh dari kesempurnaan. Mereka lupa denga prilaku licik dan fitnah kejam mereka padamu. Benar katamu Gus "Tak ada Jabatan yang Harus Dipertahankan Mati-Matian", "Maafkan Saja Mereka Tapi Jangan Lupakan Prilakunya". Gus, bangsa ini banyak belajar mereka sama sifat kesantrian jenengan. Dan bangsa ini harus belajar bagaimana berbangsa dan bernegaranya jenengan yang lebih mementingkan persatuan dan kesatuan NKRI ketimbang mempertahankan kekuasaan. Tidak seperti para SENGKUNI yang melengserkanmu. Mereka selalu memanas-manasi Rakyat NKRI dan memprovokasi SARA. Gus, bangsa ini membutuhkan sosokmu. Bangsa ini merindukanmu Gus.
Gus, meski engkau telah tiada tapi warisan perjuanganmu tetap menjadi spirit kami dalam berbangsa dan bernegara. [KBAswaja/ed.muslimoderat]
Lahu Alfatehah
Link :Sengkuni Licik yang Menjegal Gus Dur mulai Tunai Karma
0 Response to "Sengkuni Licik yang Menjegal Gus Dur mulai Tunai Karma"
Posting Komentar