Ikhwan Kajian yang selalu mendapat keberkahan. Informasi atau opini terkadang membuat
kita berdetak kagum dan bangga dengan info tersebut. Dan tidak sadar pula kita kadang selalu terpengaruh akan kata dan bujuk rayuannya.Namuan dengan adanya Sambil Terisak-isak, Terdakwa E-KTP: Saya Menyesal Jadi Dirjen kita bisa mencari celah kebenaranya tanpa adanya sifat menyalahkannya. Namun hanya mencari letak dasar kebenaranya itu sendiri.
Sambil Terisak-isak, Terdakwa E-KTP: Saya Menyesal Jadi Dirjen mengajak kita untuk berfikir untuk menambah khasanah keilmuan kita.Dengan adanya kajian tentangnya kita mengerti yang benar dan yang salah.Jadikan memontum ini untuk menguatjan kita.Dan pastikan pula kita selalu mawas diri dalam menghadapi setiap problematik kehidupan kita.Dan selu berhati hati dalam menyikapi segala sesuatunya.
Sambil Terisak-isak, Terdakwa E-KTP: Saya Menyesal Jadi Dirjen
Opini Bangsa - Terdakwa kasus megakorupsi e-KTP, yakni eks Dirjen Disdukcapil Kemendagri, Irman dan mantan Direktur Pengelola Informasi dan Administrasi Dirjen Disdukcapil, Sugiharto menangis saat memberikan kesaksiannya di Pengadilan Tipikor.
Pasalnya, kedua tokoh di balik kerugian negara senilai Rp 2,3 triliun itu mengaku menyesal saat ditanya hakim perihal kasus yang menjeratnya saat ini.
“Kalau perbuatan ada yang baik dan ada yang tidak. Saya sangat menyesal, misalnya uang dititipkan ke Pak Giharto, nggak di kasih langsung,” kata Irman di hadapan majelis hakim, Senin (12/6/2017).
“Kalau
kesalahan-kesalahan lain, saya sangat menyesal, karena saya sejak awal saya yang ingin e-KTP ini seragam di Indonesia,” lanjutnya sembari mengusap air mata.
Bahkan, Irman menyesalkan jabatannya sebagai Dirjen Disdukcapil Kemendagri yang membuatnya duduk di kursi pesakitan.
“Saya betul-betul tidak merasa nikmat menjadi Dirjen. Kadang-kadang saya menyesal menjadi Dirjen karena mendapat tekanan luar bisa, serba salah,” keluhnya.
Senada dengan Irman, saat ditanya Hakim Jhon Halasan Butarbutar, terdakwa Sugiharto juga mengungkapkan hal serupa.
Bahkan Sugiharto terlihat beberapa kali menangis dengan tersedu-sedu. “Saya mengakui kesalahan saya, saya menyesali perbuatan saya, Demi Allah saya mohon keringanan,” lirihnya.
Dalam persidangan tersebut, dua terdakwa telah mengakui menerima sejumlah uang dan barang perihal proyek e-KTP. Irman kedapatan menerima uang senilai Rp 50 juta dan USD 300.
Sedangkan, Sugiharto menerima uang senilai Rp 270 dengan ditambah satu buah mobil merek Honda Jazz. [
opinibangsa.id /
kml]
Judul :
Sambil Terisak-isak, Terdakwa E-KTP: Saya Menyesal Jadi Dirjen
Link :
Sambil Terisak-isak, Terdakwa E-KTP: Saya Menyesal Jadi Dirjen
Artikel terkait yang sama:
Sambil Terisak-isak, Terdakwa E-KTP: Saya Menyesal Jadi Dirjen
0 Response to "Sambil Terisak-isak, Terdakwa E-KTP: Saya Menyesal Jadi Dirjen"
Posting Komentar